Sesait,-- Sungguh malang nasib Ismanto (30) warga 
Sesait yang hendak rayakan tahun baru bersama teman-temannya ke Tanjung,
 terpaksa harus kehilangan nyawanya.
Menggunakan Sepeda Motor Supra Fit miliknya, Ismanto berboncengan 
dengan Rodian dan Andi berboncengan dengan Lipek.Mereka berangkat 
bersama-sama dengan hati yang menggebu-gebu ingin cepat sampai tujuan. 
Dinginnya malam yang menerpa tubuh mereka ketika itu, tidak dihiraukan. 
Mereka terus melaju hingga merenggut nyawa salah seorang diantara 
mereka.
Asrin yang juga Paman korban menuturkan kepada wartawan media ini, 
bahwa sebelum kejadian menimpa Ismanto hingga terpaksa kehilangan 
nyawanya itu, awalnya mereka berjalan beriringan sambil berboncengan 
sejak dari rumah (Sesait).Namun ketika tiba di depan Kantor Pertanian 
sebelah selatan Lekok Desa Gondang, Ismanto yang berboncengan dengan 
Rodian menyalip temannya Andi yang juga berboncengan dengan Lipek.
Menurut keterangan Lipek yang diceritakan kembali oleh Asrin yang 
biasa di panggil Upik ini, Rodian yang berada didepan terus melaju 
sambil memainkan gas sepeda motornya hingga tiba di pengkolan Karang 
Kates (Kubur Jelok), Rodian tidak bisa mengendalikan sepeda motornya, 
hingga nyawa Ismanto yang ketika itu berada dibelakang terenggut.
Naas nasib Ismanto yang biasa dipanggil Mantol dilingkungan 
keluarganya ini, mengalami patah tulang paha kiri, otak dan rahangnya 
hancur. Kedua korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Tanjung. Namun  
nyawa Ismanto tidak bisa tertolong dan menghembuskan nafas terakhirnya 
sekitar pukul 03,00 wita dini hari.Sementara Rodian mulutnya hancur, dan
 luka memar disekujur tubuhnya, sehingga keadaannya masih koma. Kemudian
 Rodian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Mataram untuk mendapatkan perawatan 
lebih lanjut. Namun sekitar pukul 11,00 wita (Minggu,01-01-2012) nyawa 
Rodian pun tidak tertolong dan menyusul Ismanto yang terlebih dahulu 
meninggal.
Menurut cerita neneknya Inak Rumen (62) bahwa mereka sebelumnya tidak
 ada pirasat apa-apa. Namun menurut Upik, dirinya mengaku sempat 
melarang keponakannya ini pergi pada saat tahun baru.Di saat temannya 
cerita tentang pengalamannya merantau ke Malaysia, dia (Ismanto..red) 
diam saja sambil duduk diatas pematang sawah, seperti ada yang 
dipikirkannya.
Upik melanjutkan bahwa, sehari sebelum peristiwa merenggut nyawa 
Ismanto alias Mantol, sempat ngomong pada dirinya bahwa, pada hari “H” 
tahun baru, dia katanya tidak akan nyabit rumput lagi untuk pakan 
ternaknya, karena menurutnya ternak yang dimilikinya yang merupakan 
hasil jerih payahnya merantau ke Malaysia dulu, kini sudah kenyang.
“Besok saya tidak akan nyabit lagi, karena sapi saya sudah 
kenyang,”kata Ismanto yang ditirukan kembali oleh Upik Pamannya.
Jenazah Ismanto dan Rodian, selanjutnya akan dimakamkan dipekuburan 
umum Sesait (01-01-2012), dimana jenazah Ismanto akan dimakamkan 
terlebih dahulu pada pukul 14,00 wita. Sementara jenazah Rodian akan 
dimakamkan kemudian, karena pada saat pemakaman jenazah Ismanto, jenazah
 Rodian masih dalam perjalanan pulang dari Rumah Sakit Umum Mataram.
 (Eko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar