Senin, 02 Januari 2012

Berniat Rayakan Tahun Baru, Malah Nyawa Melayang

Sesait,-- Sungguh malang nasib Ismanto (30) warga Sesait yang hendak rayakan tahun baru bersama teman-temannya ke Tanjung, terpaksa harus kehilangan nyawanya.

Pasalnya, menurut keterangan Asrin (40) kerabat dekat korban mengatakan bahwa sekitar pukul 02,00 dini hari Ismanto bersama temannya Rodian,Andi dan Lipek berniat merayakan tahun baru di Tanjung. Dengan berboncengan mereka berangkat dari rumahnya di Sesait.

Menggunakan Sepeda Motor Supra Fit miliknya, Ismanto berboncengan dengan Rodian dan Andi berboncengan dengan Lipek.Mereka berangkat bersama-sama dengan hati yang menggebu-gebu ingin cepat sampai tujuan. Dinginnya malam yang menerpa tubuh mereka ketika itu, tidak dihiraukan. Mereka terus melaju hingga merenggut nyawa salah seorang diantara mereka.

Asrin yang juga Paman korban menuturkan kepada wartawan media ini, bahwa sebelum kejadian menimpa Ismanto hingga terpaksa kehilangan nyawanya itu, awalnya mereka berjalan beriringan sambil berboncengan sejak dari rumah (Sesait).Namun ketika tiba di depan Kantor Pertanian sebelah selatan Lekok Desa Gondang, Ismanto yang berboncengan dengan Rodian menyalip temannya Andi yang juga berboncengan dengan Lipek.

Menurut keterangan Lipek yang diceritakan kembali oleh Asrin yang biasa di panggil Upik ini, Rodian yang berada didepan terus melaju sambil memainkan gas sepeda motornya hingga tiba di pengkolan Karang Kates (Kubur Jelok), Rodian tidak bisa mengendalikan sepeda motornya, hingga nyawa Ismanto yang ketika itu berada dibelakang terenggut.

Naas nasib Ismanto yang biasa dipanggil Mantol dilingkungan keluarganya ini, mengalami patah tulang paha kiri, otak dan rahangnya hancur. Kedua korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Tanjung. Namun nyawa Ismanto tidak bisa tertolong dan menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 03,00 wita dini hari.Sementara Rodian mulutnya hancur, dan luka memar disekujur tubuhnya, sehingga keadaannya masih koma. Kemudian Rodian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Mataram untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Namun sekitar pukul 11,00 wita (Minggu,01-01-2012) nyawa Rodian pun tidak tertolong dan menyusul Ismanto yang terlebih dahulu meninggal.

Menurut cerita neneknya Inak Rumen (62) bahwa mereka sebelumnya tidak ada pirasat apa-apa. Namun menurut Upik, dirinya mengaku sempat melarang keponakannya ini pergi pada saat tahun baru.Di saat temannya cerita tentang pengalamannya merantau ke Malaysia, dia (Ismanto..red) diam saja sambil duduk diatas pematang sawah, seperti ada yang dipikirkannya.

Upik melanjutkan bahwa, sehari sebelum peristiwa merenggut nyawa Ismanto alias Mantol, sempat ngomong pada dirinya bahwa, pada hari “H” tahun baru, dia katanya tidak akan nyabit rumput lagi untuk pakan ternaknya, karena menurutnya ternak yang dimilikinya yang merupakan hasil jerih payahnya merantau ke Malaysia dulu, kini sudah kenyang.

“Besok saya tidak akan nyabit lagi, karena sapi saya sudah kenyang,”kata Ismanto yang ditirukan kembali oleh Upik Pamannya.

Jenazah Ismanto dan Rodian, selanjutnya akan dimakamkan dipekuburan umum Sesait (01-01-2012), dimana jenazah Ismanto akan dimakamkan terlebih dahulu pada pukul 14,00 wita. Sementara jenazah Rodian akan dimakamkan kemudian, karena pada saat pemakaman jenazah Ismanto, jenazah Rodian masih dalam perjalanan pulang dari Rumah Sakit Umum Mataram. (Eko)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar