Selasa, 14 Juni 2011

Terabaikan, Situs Sejarah Telapak Kaki Terbesar di Dunia

Kayangan,--- Antara percaya dan tidak, jika kita tidak menyaksikan secara langsung penampakan bekas telapak kaki dengan ukuran panjang 4 meter dan lebar 2 meter yang ditemukan baru-baru ini.

Awalnya bekas telapak kaki yang menempel di atas batu tebing sungai, ditemukan secara tidak sengaja oleh Himpunan Bajang Adat Wet Sesait (Munajat-Sesait), Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara (KLU).

“Benar, kami menemukannya secara tidak sengaja, ketika kami sedang mengadakan pendataan situs-situs budaya dan sejarah Wet Adat Sesait, menjelang dilaksanakannya Maulid adat Nabi Muhammad SAW,” ujar Hamdan Wadi, Ketua Umum Munajat-Sesait kepada MataramNews saat meninjau lokasi bersama Wakil Ketua I DPRD KLU dan  Anggota Komisi I DPRD KLU serta bersama tokoh-tokoh adat Sesait, Senin (13/6/2011).

Menrut keterangan tokoh Adat KLU, Djekat S.Sos. yang juga anggota DPRD KLU, bahwa bekas telapak kaki ini erat kaitannya dengan cerita rakyat atau dongeng masyarakat Sesait, yaitu kisah perjalanan Teruna Keling (Datu Keling).

Konon ceritanya Datu Keling pernah berwasiat kepada Kaula Balanya (Rakyat) jika suatu saat dia akan menghilang maka dia akan meninggalkan bekas telapak kakinya. Sangat besar kemungkinan, jika bekas telapak kaki ini adalah jejak Datu Keling seperti yang diwasiatkan.

Hal ini juga, dibenarkan oleh Juru Tulis Pembekel Adat Wet Sesait, Samaq Masidep. Ia menambahkan bahwa kisah perjalanan Datu Keling diabadikan dalam cerita Cupak Gurantang. Konon ceritanya, Teruna Kling memiliki dua orang putra. Putra pertamanya bernama Cupak yang berkarakter rakus dan sombong sedangkan putra keduanya bernama Gurantang adalah sosok yang lembut, baik hati, jujur dan patuh kepada orang tua. Sehingga kisah cupak gurantang diabadikan dalam bentuk drama oleh masyarakat, ungkapnya.

Senada dengan hal tersebut, Wakil Ketua I DPRD KLU, Syarifudin SH. Ketika mengunjungi lokasi mengungkapkan bahwa situs sejarah ini merupakan penemuan yang mampu menghebohkan dunia, karena belum pernah sepanjang sejarah kita menemukan Bekas telapak kaki berukuran besar seperti ini.

Tapi, lanjutnya untuk membuktikan kebenaran sejarah dan keaslian bekas telapak kaki manusia, kita harapkan para arkeolog untuk mengkaji secara ilmiah, disamping itu kami akan mendesak Pemkab KLU untuk  berkoordinasi dengan Kelompok Sadar Wisata Wet Adat Sesait, dalam melakukan Pembenahan Tempat sebagai upaya revitalisasi potensi budaya, sehingga para pengunjung dapat dengan mudah mengakses tempat ini. (DN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar