Kayangan,(SK),-- Keinginan
seluruh warga masyarakat Kayangan untuk mendapatkan pelayanan air minum
yang di kelola Pemerintah KLU, dalam hal ini PDAM, kini sudah bisa
bernafas lega.
Pasalnya,
setelah melalui proses berliku-liku dan penantian yang cukup panjang
untuk mendapatkan pengakuan, akhirnya oleh Pemerintah KLU menyepakati
memberikan 1.000 sambungan gratis kepada warga masyarakat berpenghasilan
rendah (MBR) untuk tiga desa di wilayah Kecamatan Kayangan (Desa
Kayangan, Desa Sesait dan Desa Santong).
Menurut pengelola PDAM wilayah Kayangan
Amsudin mengatakan, hingga saat ini penyambungan meteran PDAM baru
memasuki wilayah Dusun Lokok Sutrang Desa Sesait Kecamatan
Kaynagan.Menurutnya, jumlah meteran PDAM terpasang sekitar 650-an dari
jatah yang 1.000 pelanggan bagi warga masyarakat berpghasilan rendah.
Sedangkan kalau dihitung dengan biaya pemasangan pribadi oleh warga,
lebih dari 700-an sudah terpasang.
Dikatakan, besaran tarif untuk para
pelanggan PDAM wilayah Kayangan ini sangat rendah jika di bandingkan
dengan wilayah lainnya di KLU. Hal itu di dasarkan atas SK Bupati Lombok
Utara No……/PDAM/2013 tanggal 15 April 2013 tentang Penetapan Tarif Air
Minum. Untuk Kayangan di masukkan kategori ke III untuk Rumah Tangga A,
dengan besaran tarif dari 0-10 m3 biayanya Rp.790/m3, 11-20 m3 biayanya
Rp.1.220/m3, 21-30 m3 biayanya Rp.2.440/m3 dan di atas 30 m3 biayanya
Rp.3.050/m3. ”Jadi sedikit banyaknya jumlah biaya yang harus di bayar
oleh pelanggan, tergantung banyak sedikitnya kubik yang mereka gunakan,
”jelas Amsudin.
Namun kegembiraan masyarakat Kayangan
yang baru menikmati air minum yang dikelola PDAM KLU sekitar dua bulan
tersebut, belakangan ini menjadi resah. Hal itu di sebabkan karena
besaran tarif yang di tetapkan Pemda KLU dinilai terlalu tinggi bagi
mereka. Sehingga banyak warga masyarakat Kayangan yang sudah memasang
meteran PDAM, ada yang tidak mau bayar, karena terlalu tinggi.
Salah seorang warga Kayangan Sainudin (42) mengaku dirinya pada bulan ini membayar hampir duaratus ribu rupiah, padahal pada bulan pertama dirinya hanya bayar sekitar 18 ribu rupiah. ”Kenapa kok terlalu tinggi kenaikannya, lalu bagaimana dengan masyarakat yang betul-betul miskin, kan tidak akan mampu membayar kalau setiap bulan kenaikannya sangat drastis tinggi, ”katanya dengan nada tanya.
Salah seorang warga Kayangan Sainudin (42) mengaku dirinya pada bulan ini membayar hampir duaratus ribu rupiah, padahal pada bulan pertama dirinya hanya bayar sekitar 18 ribu rupiah. ”Kenapa kok terlalu tinggi kenaikannya, lalu bagaimana dengan masyarakat yang betul-betul miskin, kan tidak akan mampu membayar kalau setiap bulan kenaikannya sangat drastis tinggi, ”katanya dengan nada tanya.
Sainudin mempertanyakan hal itu bukan
karena tanpa alasan.Sebagian besar warga Kayangan khususnya wilayah
Lokok Rangan,Karang Tal,Lengkukun, Karang Lande,Karang Teter dan
sekitarnya merasakan hal yang sama. Sehingga dirinya meminta perhatian
Pemerintah Daerah (Pemda) KLU untuk segera mensosialisasikan hal
tersebut agar masyarakat yang menjadi pelanggan PDAM khususnya di
wilayah Kecamatan Kayangan tidak resah.
Camat Kayangan Tresnahadi ketika di
konfirmasi masalah keresahan yang di rasakan masyarakat Kayangan
terhadap tingginya tariff PDAM tersebut mengatakan, jika ada masalah
terkait dengan itu, mempersilahkan konfirmasi ke pihak PDAM.
Dikatakan, terkait dengan keresahan
masyarakat ini, Camat Kayangan sudah mengkonfirmasikan ke Dirut PDAM KLU
untuk segera mensosialisasikan kepada masyarakat agar hal tersebut
menjadi jelas sehingga masyarakat yang menjadi pelanggan maupun calon
pelanggan PDAM untuk tiga desa yang ada di Kecamatan Kayangan tidak
resah
Terkait dengan hal tersebut, Dirut PDAM KLU melalui pegawainya Amsudin
yang di konfirmasi di Kantor PDAM Kayangan, Senin (07/10/2013)
mengungkapkan bahwa pihaknya dalam waktu dekat ini akan menggelar
sosialisasi kepada seluruh masyarakat yang menjadi pelanggan PDAM di
wilayah Kayangan.(Eko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar