Sesait,(SK),-- Sholat
Idul Adha 10 Zulhijjah 1436 H/15 Oktober 2013 di Mesjid Baiturrahim
Lokok Sutrang Sesait berlangsung sederhana.Bertindak selaku Imam adalah
Imam Besar Mesjid Baiturrahim Ust.Sauban dan Khatib Ust.Nahul,Lc.
Dalam materi khutbahnya Ust.Nahul,Lc menyampaikan pesan moral bahwa dimensi ibadah kurban dari Nabi Ibrahim itu adalah bagaimana cinta kita kep ada Allah itu mampu mengalahkan nafsu rendah yang terpendam dalam diri kita. Dan nafsu itu memang berwujud anak dan binatang ternak.Nafsu kita sekarang ini lebih condong kepada anak, harta dan jabatan.Untuk itu agar hidup ini lebih bermanfaat karena Allah, maka salurkanlah harta, jabatan dan ilmu pada jalan yang benar.Bagi orang yang kaya, berkurban bisa berarti membagi dan memberi harta fakir miskin yang sangat membutuhkan.Bagi cerdik pandai berarti membagi sumbang saran dan pemikiran dan bagi pemegang hak kekuasaan berarti perbaikan kebijakan untuk kemaslahatan rakyat.
Dalam materi khutbahnya Ust.Nahul,Lc menyampaikan pesan moral bahwa dimensi ibadah kurban dari Nabi Ibrahim itu adalah bagaimana cinta kita kep ada Allah itu mampu mengalahkan nafsu rendah yang terpendam dalam diri kita. Dan nafsu itu memang berwujud anak dan binatang ternak.Nafsu kita sekarang ini lebih condong kepada anak, harta dan jabatan.Untuk itu agar hidup ini lebih bermanfaat karena Allah, maka salurkanlah harta, jabatan dan ilmu pada jalan yang benar.Bagi orang yang kaya, berkurban bisa berarti membagi dan memberi harta fakir miskin yang sangat membutuhkan.Bagi cerdik pandai berarti membagi sumbang saran dan pemikiran dan bagi pemegang hak kekuasaan berarti perbaikan kebijakan untuk kemaslahatan rakyat.
Menyembelih hewan kurban, daging dan
darahnya tidak di terima oleh allah, tetapi yang di terima adalah
ketaatan, keikhlasan dan pengabdian kita kepada Allah Swt dengan balasan
yang berlipat ganda.Ada juga orang yang menyembelih hewan kurban tetapi
tidak karena Allah seperti hewan kurbannya orang-orang kafir.”Inilah
kurban yang tidak akan di terima oleh Allah Swt.Dengan demikian
pengorbanan dan pengabdian yang ikhlas itulah yang di anjurkan dalam
agama Islam sebagai didikan terhadap umat Islam untuk memperkokoh jiwa
social bagi si kaya terhadap kaum muslimin yang kekurangan,”ungkap
Ust.Nahul,Lc.
Dikatakan, selain itu, katanya, sebagai
ajang latihan untuk membiasakan mengorbankan segala sesuatu yang di
milikinya untuk keselamatan dan kebahagiaan sesame umat serta kemajuan
masyarakat, bangsa dan Negara.”Mudah-mudahan apa yang telah kita lakukan
diterima dan di ridhoi oleh Allah Swt, Amin,”harapnya.
Sehubungan dengan pelaksanaan Idul Adha
yang di gelar di Mesjid Biaturrahim Lokok Sutrang tersebut, maka tentu
kita akan ingat kembali tentang peristiwa yang telah di alami oleh Nabi
Ibrahim a.s yang telah berkurban dan hampir saja mengorbankan putranya
yang bernama Ismail a,s, sebagai tanda bukti bahwa dia taat kepada
perintah Allah Swt sekalipun di perintah untuk menyembelih anaknya.
Tetapi karena sifat Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.Maka
Nabi Ibrahim a.s membalas pengabdiannya dengan mengorbankan seekor
kambing kibas sebagai ganti Nabi Ismail, a.s yang telah rela untuk di
kurbankan sebagai kurban perintah Allah Swt.Sehingga kurban yang
dilakukan oleh Nabi Ibrahim itu dalam agama Islam juga menganjurkan
untuk melaksanakannya bagi kaum muslimin sebagai tanda keikhlasan dan
kesediaannya untuk memberikan pengabdian dan pengorbanan sebagai bukti
pengabdiannya kepada Allah Swt.
Sebagian dari pada keutamaan berkurban
adalah setiap rambut atau bulu hewan kurban memperoleh satu
kebaikan.Sebagaimana diterangkan dalam sebuah hadist, yang artinya
kurban itu untuk orang yang melakukannya (dibalas Allah dengan pahala)
setiap satu helai rambut satu kebajikan.
Hadist tersebut memberikan pengertian
kepada kita bahwa betapa besar penghargaan Alla Swt kepada kita sebagai
umat Muhammad saw yang tidak bisa kita bayangkan besarnya balasan yang
diberikan Allah Swt kepada orang yang taat pada perintah-Nya.(Eko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar