Narmada,(SK),---
Memasuki hari kelima pelaksanaan Diklatpim para pejabat esselon IV
lingkup Pemda KLU di Balai Diklat Pertanian Provinsi Nusa Tenggara
Barat, memberikan warna baru bagi para peserta.
Pasalnya,
dari sejak memasuki asrama, pengenalan program,kepemimpinan di alam
terbuka,mengikuti outbound di hutan Suranadi hingga menerima materi
pertama Kecerdasan Emosional,Senin (18/02/2013), para peserta Diklatpim
selalu enjoi saja.Lebih-lebih ketika narasumber atau widya iswara dari
BKD dan Diklat Provinsi NTB menyampaikan materi tentang Kecerdasan
Emosional.Para peserta diklatpim dibuatnya santai namun sukses.
Selaku Widya Iswara dalam Diklatpim IV
pola kemitraan ini, Drs.H.Samsul Hidayat,M,Ed memberikan pengertian
terkait Kecerdasan Emosional. Dikatakan, kecerdasan yang harus dimiliki
oleh seorang pemimpin adalah kecerdasan yang professional (IQ) dan
kecerdasan Integritas.Jika hal tersebut tidak ada, maka bisa berakibat
pada lemahnya program tidak . bisa berjalan sesuai dengan tujuan
bersama,bisa non job dan bahkan pemimpinnya tidak cerdas. ”Jadi,
kecerdasan, integritas, professional adalah hal-hal yang sangat penting
yang harus di miliki oleh seorang pemimpin,”tandas Drs.H.Samsul
Hidayat,M,Ed.
Menurutnya, kecerdasan emosional itu merupakan ilmu pengetahuan sebagai pendukung dan pendorong yang paling baik dalam pengambilan keputusan di organisasi.Para ahli phyciologi mengatakan keberhasilan seseorang di tentukan oleh 20% IQ, 40% KE dan 40% kecerdasan lainnya.
Menurutnya, kecerdasan emosional itu merupakan ilmu pengetahuan sebagai pendukung dan pendorong yang paling baik dalam pengambilan keputusan di organisasi.Para ahli phyciologi mengatakan keberhasilan seseorang di tentukan oleh 20% IQ, 40% KE dan 40% kecerdasan lainnya.
Drs.H.Samsul Hidayat,M,Ed selaku Widya
Iswara Madya di BKD Provinsi NTB ini juga menyebut, kecerdasan emosional
itu adalah kemampuan merasakan,memahamiya secara efektif menerapkan
daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energy, informasi, koneksi dan
pengaruh yang manusiawi. Selain itu,katanya,kemampuan untuk merasakan
perasaan orang lain dan menjadikan pengetahuan itu sebagai informasi
untuk mengambil tindakan.
“Orang cerdas itu adalah orang yang
mampu memahami Tuhannya,memahami dirinya, memahami dunianya dan memahami
akheratnya,”terangnya.
“Kecerdasan itu bukan muncul dari pemikiran intelektual yang jernih tapi kecerdasan muncul dari pekerjaan hati nurani manusia,”tambahnya.
“Kecerdasan itu bukan muncul dari pemikiran intelektual yang jernih tapi kecerdasan muncul dari pekerjaan hati nurani manusia,”tambahnya.
Dari konsep pembelajaran yang
disampaikan Drs.H.Samsul Hidayat,M,Ed tentang kecerdasan emosional ini,
dapat diketahui tingkat kecerdasan emosi, aplikasi dari apa yang menjadi
pilihan terbaik dalam hidup, bagaimana kondisi seseorang yang
memungkinkan untuk stress dan seberapa besar ambisi seseorang dalam
meraih kesuksesan. Semuanya ini oleh Drs.H.Samsul Hidayat,M,Ed telah
mencobanya pada 40 orang pejabat esselon IV yang mengikuti Diklatpim
awal tahun 2013 ini.Sehingga masing-masing peserta mengetahui seberapa
besar ambisi,aplikasi pilihan dan tingkatan stressnya.
Salah seorang peserta Diklatpim IV Kasdi
mengaku, dengan mempelajari mata pembelajaran Kecerdasan Emosional yang
disampaikan widya Iswara Madya Drs.H.Samsul Hidayat,M,Ed tersebut
menjadi lebih memahami tingkatan kapan orang menjadi stress,aplikasi
pilihan maupun seberapa besar ambisi untuk meraih kesuksesan.Sehingga
Kecerdasan Emosional ini merupakan Pendukung Terbaik Dalam Pengambilan
Keputusan pada setiap orang ketika diberikan kepercayaan memegang
amanah.(Eko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar