Mumbul Sari,(SK),--
Sungguh naas nasib kapal barang KLM Surya Mas yang membawa sembako dari
Surabaya hendak berlayar menuju Karang Bajo Flores NTT tiba di lautan
KLU terseret gelombang sehingga terdampar di lepas pantai Mumbul Sari
Kecamatan Bayan KLU, sejak Senin (21 Januari 2013) bulan lalu.
Kapal barang dengan bobot 162 GT dengan 6 orang ABK yang naas tersebut posisinya miring sehingga tidak bisa ditarik ke tengah laut. Bahkan lambung kapal ini patah dan air laut memenuhi badan kapal, mengakibatkan kapal kandas dan nyaris tenggelam.Andaikan laut itu dalam kemungkinan kapal barang yang memuat berton-ton bahan sembako seharga 6 triliyun lebih itu pasti tenggelam.
Kapal barang dengan bobot 162 GT dengan 6 orang ABK yang naas tersebut posisinya miring sehingga tidak bisa ditarik ke tengah laut. Bahkan lambung kapal ini patah dan air laut memenuhi badan kapal, mengakibatkan kapal kandas dan nyaris tenggelam.Andaikan laut itu dalam kemungkinan kapal barang yang memuat berton-ton bahan sembako seharga 6 triliyun lebih itu pasti tenggelam.
Menurut keterangan salah seorang ABK
yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan, memang pihaknya sudah
mengetahui kapal yang naas itu bocor dan mesinnya mati. Sehingga kapal
tersebut tidak bisa dikendalikan dan dibiarkan saja dalam posisinya
sambil menunggu bantuan datang. Pihak ABK sudah pasrah dan membiarkan
saja kapal tersebut berlayar kearah yang tidak menentu, yang akhirnya
terdampar di lepas pantai Mumbul Sari Kecamatan Bayan.
Masyarakat sekitar dan lainnya pun
berdatangan ketika mendengar ada kapal barang yang terdampar.Informasi
ini pun cepat sekali beredar, sehingga tidak begitu lama, masyarakat
Sasak Dayan Gunung yang berada di wilayah timur KLU itupun berdatangan
ke lokasi terdamparnya kapal.Pihak Kepolisian Sektor Bayan bertindak
cepat dengan memasang police line agar warga yang berdatangan tidak naik
ke atas kapal.
Namun peringatan dari pihak Kepolisian
tersebut tidak dihiraukan oleh warga. Mereka terus berhamburan saling
mendahului naik ke atas kapal naas itu untuk menjarah isinya. Keadaan
ini terus berlangsung dari sejak terdamparnya kapal hingga pada hari
yang ke sebelas (Rabu,30/01/2013) setidaknya ada dua orang yang menjadi
korban.
Menurut keterangan beberapa sumber yang
dihimpun wartawan media ini di TKP, bahwa pada sore Rabu, 30/01/2013
sekitar pukul 17,15 wita, naiklah 3 orang (Sadrun,Muhsan asal Kebun
Kunyit Desa Dangiang Kecamatan Kayangan dan Raden Sukarmadi asal Dasan
Kerpuk Desa Sukadana Kecamatan Bayan) keatas kapal naas itu dengan
maksud mengambil barang yang ada di dalam kapal.Sesekali ketiga warga
ini muncul ke permukaan sambil membawa barang jarahan mereka berupa Mie,
minyak goreng,sampo,blue band dan lain-lain.Kegiatan ini terus
dilakukan oleh 3 warga tadi, yang akhirnya pada penyelaman yang ketiga
kalinya 2 orang diantaranya (Muhsan dan Raden Sukarmadi) tidak
muncul-muncul ke permukaan.Rupanya penyelamannya yang ketiga itulah
nyawa mereka terenggut.
Pada hari naas bagi kedua orang korban kapal barang tersebut,salah seorang rekan korban bernama Sadrun memutuskan untuk pulang terlebih dahulu dari 2 orang rekannya Muhsan dan R.Sukarmadi mengingat hari semakin gelap, yang pada sore itu mereka masih ngotot tidak mau pulang dan terus masuk ke dalam kapal untuk mengambil barang-barang yang ada di dalam dek kapal. Sadrun, memang sempat mewanti-wanti kedua rekannya itu untuk tidak masuk ke dalam dek kapal karena hari sudah mulai gelap (menjelang magrib).Namun peringatan itu tidak di hiraukan oleh keduanya dan terus saja masuk ke dalam dek kapal yang akhirnya menewaskannya.
Pada hari naas bagi kedua orang korban kapal barang tersebut,salah seorang rekan korban bernama Sadrun memutuskan untuk pulang terlebih dahulu dari 2 orang rekannya Muhsan dan R.Sukarmadi mengingat hari semakin gelap, yang pada sore itu mereka masih ngotot tidak mau pulang dan terus masuk ke dalam kapal untuk mengambil barang-barang yang ada di dalam dek kapal. Sadrun, memang sempat mewanti-wanti kedua rekannya itu untuk tidak masuk ke dalam dek kapal karena hari sudah mulai gelap (menjelang magrib).Namun peringatan itu tidak di hiraukan oleh keduanya dan terus saja masuk ke dalam dek kapal yang akhirnya menewaskannya.
Kondisi kapal saat itu penuh dengan
barang-barang dan air laut memenuhinya. Lambung kapal pada buritan patah
akibat hempasan gelombang, sehingga air laut masuk hingga memenuhi
badan kapal. Kedua korban, kemungkinan terjebak di dalam kapal dan tidak
menemukan jalan keluar, sedangkan di luar sudah gelap.
Kepala Dusun Kebun Kunyit Halil
mengatakan, kemungkinan kedua korban itu tidak menemukan jalan keluar
darimna mereka masuk tadinya.Sehingga mereka kemungkinan besar juga
berusaha mencari jalan keluar.Ini di buktikan dari posisi mayat kedua
korban ketika ditemukan. Misalnya,kata Halil, mayat R.Sukarmadi ditemuka
oleh Tim Sar sekitar satu meter dari pintu jalannya masuk tadinya,
tetapi kemungkinan besar tidak menemukan jalan keluar karena di luar
sudah gelap, lebih-lebih di dalam dek kapal. Begitu pula dengan Muhsan,
dari posisi mayatnya ketika ditemukan, juga kemungkinan besar berusaha
mencari jalan keluar, karena sudah gelap (magrib) namun tersesat di dek
kapal paling bawah yaitu di bawah mesin sebelah kanan lambung
kapal.Kondisi mayatnya sudah tidak bisa dikenali karena penuh dengan ter
atu oli.
Jenazah R.Sukarmadi yang asal Dasan
Kerpuk Desa Sukadana Kecamatan Bayan ditemukan pagi Kamis (31/01/2013)
sekitar pukul 09,00 wita dan langsung di makamkan hari itu
juga.Sedangkan jenazah Muhsan asal Kebun Kunyit Desa Dangiang Kecamatan
Kayangan berhasil ditemukan sore harinya pada pukul 16,48 wita.Jenazah
tidak langsung dibawa pulang, namun di bawa ke Puskesmas Bayan untuk di
visum, dan malam harinya baru dibawa pulang untuk disemayamkan. Keesokan
harinya,Jum’at pagi sekitar pukul 10,00 wita jenazah Muhsan di makamkan
di pemakaman umum Dusun Kebun Kunyit Desa Dangiang Kecamatan Kayangan
KLU.(Eko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar