Kayangan,(SK),-- Menjadi seorang pendamping LPTTG Malindo di Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan tidaklah semudah apa yang di bayangkan.
Bagi seorang Lukmanul Hakim, dengan pendidikan S1 pada Fakultas Ilmu Sosial Politik yang disandangnya, hal tersebut tidaklah sulit baginya sebagai duta atau wakil Kabupaten Lombok Utara dalam pendampingan pelatihan Trotila di Kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan selama 10 hari, yang dimulai dari tanggal 19 hingga 28 Januari 2013 lalu.
Bagi seorang Lukmanul Hakim, dengan pendidikan S1 pada Fakultas Ilmu Sosial Politik yang disandangnya, hal tersebut tidaklah sulit baginya sebagai duta atau wakil Kabupaten Lombok Utara dalam pendampingan pelatihan Trotila di Kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan selama 10 hari, yang dimulai dari tanggal 19 hingga 28 Januari 2013 lalu.
Pengalaman menjadi pendamping dalam
pelatihan Trotila tersebut, Lukmanul Hakim bersama 2 orang rekannya dari
Mataram Nurhaerani,SS dan dari Bima Rohana di Luwu Sulsel itu, sungguh
luar biasa.Karena disamping mendapatkan kesempatan menimba ilmu tentang
berbagai produk unggulan daerah, juga bisa melihat dari dekat bagaimana
tentang kehidupan masyarakat pedesaan yang tadinya tidak bisa bekerja
maksimal dalam menngolah bahan baku siap pakai yang tersedia di
sekitarnya, menjadi lebih berpenghasilan dalam memenuhi ekonomi
keluarga.”Ini berkat adanya pelatihan Tortila,sebab bahan baku itu sudah
ada disekitar mereka, hanya saja tidak memiliki ilmu untuk mengolahnya,
sehingga dengan adanya pelatihan Tortila ini diharapkan masyarakat
ditingkat bawah dapat merubah dan meningkatkan pendapatan ekonomi
keluarga,”tutur Lukmanul Hakim.
Lukmanul Hakim menceritakan, ketika di
percaya sebagai pendamping sekaligus sebagai pelatih dalam pelatihan
Tortila di Kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan tersebut, diakuinya
sangat luar biasa.Disamping dirinya belum pernah ke daerah tersebut,
juga dipercaya sebagai pelatih para elit politik dalam mengembangkan
Tortila sebagai salah satu produk unggulan daerah (PUD) yang mampu
mendongkrak ekonomi keluarga dan memiliki prosfek yang cukup menjanjikan
dimasa depan jika di kelola dengan baik.
Seperti misalnya, katanya, dari 100
orang peserta pelatihan Tortila di daerah Luwu Utara Sulsel tersebut,
semua peserta di tempatkan di masing-masing rumah penduduk.Sehingga para
peserta dapat berinteraksi luwes dan bebas dengan masyarakat
setempat.Disamping itu, dengan ditempatkannya seluruh peserta tersebut,
juga ekonomi keluarga ikut juga terbantu.
Ketika ditanya wartawan media ini
seputar LPTTG, Lukmanul Hakim menjelaskan, LPTTG itu adalah wadah
pelatihan focus teknologi tepat guna (TTG) menjadi produk unggulan
daerah (PUD), bermitra dengan Pemerintah Daerah/Kota/Pemprov.Selain itu
bermitra juga dengan Negara Sahabat,Perguruan Tinggi dalam dn luar
negeri. Lembaga pelatihan ini berdiri sejak tahun 1986 dengan nama LPTTG
Siranindi di Palu Sulawesi Tengah, yang kemudian berkembang menjadi
LPTTG Malindo di Luwu Utara Sulawesi Selatan.Persemian berdirinya
lembaga LPTTG Malindo ini di resmikan oleh Menteri Pendidikan Nasional
Prof.Malik Fadjar bersama Menteri PU Soenarno pada tahun 2003.
Sedangkan focus yang dijalankan LPTTG
Malindo ini bergerak di bidang makanan ringan kering,
ber-merek,ber-HaKi,ber-SNI, serta layak pasar local/eksport dengan lebih
600 jenis keterampilan hasil pertanian/perikanan. Tujuan dari LPTTG ini
adalah agar rakyat trampil skill dan cerdas mind sett untuk bekerja dan
berpendapatan.(Eko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar