Selasa, 11 Desember 2012

Skenario Gladi Lapang Penanggulangan Bencana Gempa Bumi Berpotensi Tsunami Berjalan Sukses

Pemenang,(SK),-- Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Swt atas rahmat dan nikmat yang diberikannya kepada kita,sehingga kita bisa hadir di tempat ini dalam rangka melkasanakan sesuatu yang sangat penting dan strategis yaitu gladi lapangan terhadap rencana yang telah dibuat dalam rangka penanggulangan bencana akibat gempa bumi yang berpotensi tsunami.

Demikian sepenggal pernyataan Sekda KLU Drs Suardi,MH dalam sambutannya sesaat sebelum gladi lapang gempa bumi berpotensi tsunami di Kecamatan Pemenang,Sabtu (08/12/2012) lalu.

Dikatakan, berbicara bencana, tentu kita tidak bisa lepas darinya dan juga kita tidak berharap bencana itu datang dalam kehidupan yang serba tidak menentu ini.Dimana dalam kehidupan ini tidak bisa tidak, senang, susah, sedih, bahagia, itu pasti akan kita alami.Tetapi hal itu tentu siapa pun tidak menginginkannya, yang kita inginkan adalah bagaimana kita bisa mengeleminir agar bencana itu tidak akan terjadi.

KLU jika ditinjau dari sisi tofografisnya berpotensi rawan bencana.Sehingga Mudah-mudahan dengan simulasi yang di gelar pihak BPBD Provinsi NTB dan BPBD KLU kali ini dan medan berat yang dibuat sedemikian rupa dengan melibatkan para aktor siap sebagai pelaku dari korban bencana warga Gili Trawangan bisa berperan dengan baik. Hajatan peristiwa ini dapat dijadikan pelajaran bagi semua orang agar senantiasa selalu waspada terhadap berbagai kemungkinan-kemungkinan terjadi bencana alam seperti gempa bumi yang berpotensi tsunami. Sehingga pengalaman dan apa yang di hajatkan dari simulasi ini, tentunya dapat di raih dengan bagus.

Rencana Oprasional Ggladi (ROG) penanggulangan bencana gempa bumi berpotensi tsunami di KLU khususnya di Gili Trawangan, terdapat beberapa system rangkaian kronologis.Sistem gladi lapang gempa bumi yang berpotensi tsunami ini di dasarkan pada empat aspek peran Penanggulangan Bencana sesuai SOP (Standar Oprasional Penanggulangan) pada tiap-tiap stakeholder yaitu Situasi,Reaksi,Koordinasi dan Tindakan, dengan menitik beratkan pada arahan Presiden RI tentang Penanggulangan Bencana.

Diceritakan, dalam kronologis gladi lapang tersebut, pada hari Sabtu pagi sekitar pukul 09,15 wita seluruh aktifitas penduduk di Kabupaten Lombok Utara umumnya dan khususnya di Gili Trawangan berjalan normal. Pagi yang cerah,suara debur ombak dan kicau burung menyambut suasana pagi di Gili Trawangan masyarakat melakukan aktivitas seperti biasanya, seperti nelayan,buruh,guru,bersekolah, dagang, bertani, loper koran dan lain sebagainya.Geliat perekonomian pun berjalan normal.

Tiba-tiba kehidupan masyarakat yang normal tadi di kejutkan dengan terjadinya getaran yang sangat kuat dan dirasakan oleh seluruh masyarakat NTB pada umumnya dan masyarakat KLU pada khususnya.Situasi masyarakat pada menit awal terjadinya gempa bumi ini adalah terjadi hiruk pikuk, anak sekolah, pedagang, petani, nelayan dan juga wisatawan, lari berhamburan untuk menyelamatkan diri.

Kemudian reaksi pada menit yang kedua, diceritakan, Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana menerima info dari BMKG terkait kejadian Gempa Bumi 7,5 SR dengan kedalaman 25 km yang berpusat di 115”,58 20,005’ BT, 8”11’55,436’ LS atau 16,8 km sebelah utara Gili Trawangan sekitar pukul 09,15 Wita yang dirasakan oleh masyarakat NTB.

Pusdalops meneruskan informasi BMKG kepada BPBD KLU.Petugas BPBD memberikan informasi kepada Kepala Desa Gili Indah dan Forum PRB bahwa gempa bumi yang terjadi berpotensi tsunami.

Setelah menerima laporan keadaan Gili Trawangan dan sebagian wilayah KLU, maka Bupati bersama Kepala Pelaksana BPBD KLU,Forkomda dan Elemen terkait melakukan rapat yang dipimpin langsung oleh Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH di Pendopo Kabupaten guna membahas langkah-langkah penanganan bencana selaku Komando tanggap darurat untuk wilayah setempat serta penetapan tugas dan fungsi tiap-tiap instansi dan elemen pendukung dalam kegiatan tanggap darurat.

Dalam arahannya,Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH memerintahkan kepada seluruh masyarakat untuk segera bersiap-siap ambil bagian untuk mengamankan dan membantu teman-teman yang terkena musibah gempa bumi.Dimana gempa bumi ini berada di efisentrum selat Lombok yang akan melewati melanda tiga gili (Trawangan, Air dan Meno). Oleh karena itu, dihimbau kepada seluruh SKPD,BPBD,TNI-Polri dan masyarakat untuk membantu menyelamatkan seluruh korban-korban yang ada di Gili Trawangan.Sedangkan yang lain,terutama yang berada di darat, kiranya segera mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk kebutuhan-kebutuhan terkait dengan korban bencana alam gempa bumi dan tsunami ini dapat di eleminir.

Selanjutnya, Kepala BPBD sesuai dengan rencana operasional gladi (ROG) penanggulangan bencana gempa bumi berpotensi tsunami yang di gelar di Kecamatan Pemenang tersebut, segera mengkoordinir pembentukan Tim bantuan Bencana, yang terbagi dalam beberapa Cluster tanggap darurat.

Kepala BPBD KLU melihat kondisi ini, segera menyikapi dan memerintahkan cluster-cluster yang sudah di bentuk untuk mengevakuasi masyarakat yang menjadi korban menuju lokasi yang lebih aman yaitu terminal Bangsal.

Dalam penanggulangan bencana alam akibat gempa bumi yang berpotensi tsunami ini dibagi menjadi beberapa cluster.

Pertama, Cluster Koordinasi, Manajemen dan Informasi. Cluster ini memberikan dukungan informasi,koordinasi dan dukungan komunikasi dalam penanggulangan bencana. Kedua,Cluster SAR dan Evakuasi.Cluster ini memberikan tindakan pertolongan pertama dan mencari serta memindahkan korban bencana ke lokasi yang lebih aman. Ketiga, Cluster Pendidikan dan perlindungan anak. Cluster ini memberikan bantuan pendidikan keluarga dalam masa tenggang darurat serta memberikan perlindungan dan pemenuhan kebutuhan anak.Keempat Cluster Kesehatan dan Nutrisi.Cluster ini memberikan bantuan pelayanan kesehatan dasar kepada pengungsi serta perawatan-perawatan cepat,tepat di lapangan.Kelima Cluster Pemulihan Darurat, Sanitasi dan air bersih.Cluster ini memberikan kenyamanan dalam mendukung masalah tanggap darurat yang akan mempersiapkan kebutuhan primer berupa air bersih yang siap minum menindak dri kondisi yang tidak normal yang dialami oleh bumi selalu menyebabkan air yang merupakan kebutuhan utama tidak aman untuk di konsumsi.Cluster Keenam,logistic dan peralatan.Cluster ini yang membantu dalam hal penyediaan dan pendistribusian peralatan logistic dalam masa tanggap darurat yang melibatkan semua unsure masyarakat yang membantu dalam penetapan sarana dan prasarana dalam tanggap darurat.Cluster terakhir yaitu Cluster Keamanan.Cluster ini yang merupakan cluster pendukung dalam menjaga keamanan serta kenyamanan dalam area pengungsian.

Sitem gladi lapangan gempa bumi berpotensi tsunami tersebut, di dasarkan atas empat aspek peran yang digunakan dalam penanggulangan bencana sesuai dengan Standar Oprasional Penanggulangan (SOP) pada tiap-tiap stakeholder seperti situasi,reaksi,koordinasi dan tindakan, dengan menitik beratkan pada arahan Presiden Republik Indonesia tentang Penanggulangan Bencana.

Dalam simulasi Gladi Lapang Gempa Bumi Berpotensi Tsunami di Kecamatan Pemenang tersebut, Tim dibagi menjadi 3 bagian, dimana Tim Pertama adalah Tim Bantuan Medis di kondisikan di berada di Pendopo Kabupaten Lombok Utara, Kedua Tim SAR dan Evakuasi pertama berada di Gili Trawangan dan Ketiga,Tim Bantuan Evakuasi Kedua di kondisikan berada di Polres KLU.

Dalam simulasi gladi lapang gempa bumi berpotensi tsunami ini mengharuskan keterlibatan dari semua stakeholder pengambil kebijakan,baik ditingkat Kabupaten Lombok Utara maupun ditingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat, seperti Tim SAR TNI,Basarnas,Tagana,TRC,LSM,Kesehatan,Kelompok Forum PRB dan Dunia Usaha.

Setelah melakukan koordinasi dan mempersiapkan lokasi tanggap darurat,semua stakeholder bergerak sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing cluster.Kepala BPBD bersama Bupati KLU melakukan peninjauan tentang kesiapan tiap-tiap cluster di lokasi Posko tanggap darurat di Terminal Bangsal. Bupati pada kesempatan itu menanyakan tentang apa saja yang telah di siapkan.

Seiring dengan berjalannya masa tanggap darurat, datanglah bantuan-bantuan dari semua pihak,mulai dari TNI,POLRI, LANAL, LANUD, BPBD Provinsi NTB,PMI,Dinas-Dinas Pemerintah Provinsi,BANK, Basarnas, Pramuka,LSM-LSM,NGO dan para relawan lainnya.Kedatangan bantuan-bantuan dari semua unsure dan elemen masyarakat peduli ini adalah untuk membantu korban penyelenggaraan masa tanggap darurat.

Penanganan korban yang berada di Desa Gili Indah guna mendapatkan penanganan Medis yang memadai, dikarenakan diwilayah tersebut kurang sarana dan prasarananya untuk evakuasi korban.Maka setelah Kepala Desa Gili Indah berkoordinasi dengan pihak Posko tanggap darurat melalui pesawat radio, pihak Posko segera mengirimkan bantuan medis ke daerahnya.Selain itu,Kepala Posko tanggap darurat menginstruksikan tim evakuasi dan kesehatan yang tergabung dari TNI, Polri, Basarnas,PMI,Dinas Kesehatan untuk menuju ke Desa Gili Indah.

Persiapan tim evakuasi yang dipimpin oleh TNI segera menuju Desa Gili Indah. Sebelum tim diberangkatkan, maka pimpinan tim evakuasi menginformasikan dan mengkoordinir anggota untuk mempersiapkan perlengkapan dan kebutuhan perjalanan.

Setibanya di lokasi,tim evakuasi segera berkoordinasi dengan Kepala Desa Gili Indah sambil menuju ke lokasi tenda pengungsian darurat di atas bukit untuk melakukan kegiatan evakuasi dan memberikan bantuan penanganan medis kepada korban yang telah di evakuasi.
Ketua tim evakuasi melaporkan ke Posko tanggap darurat bahwa telah memberangkatkan Tim SAR I dengan membawa 15 korban prioritas (rentan dan luka berat).Seiring dengan berjalannya kegiatan SAR dan Evakuasi korban di gili Trawangan, tim SAR juga melakukan kegiatan SAR di Bangsal Kecamatan Pemenang dan sekitarnya untuk dibawa menuju ke Posko tanggap darurat guna mendapatkan penanganan dan perawatan.

Situasi dan kondisi di Posko tanggap darurat, setelah semua masyarakat terdampak mampu di kondisikan dan secara bersamaan Posko Tanggap Darurat menerima Info bahwa Tsunami tidak terjadi.Kegiatan alur Cluster-cluster yang ada dalam masa ini melakukan koordinasi,informasi dan komunikasi penanganan,rujukan-rujukan korban prioritas,pemberian pendidikan darurat,penyelenggaraan dapur umum lapangan untuk pengungsi dan pendistribusian-pendistribusian.

Berdasarkan UU No.24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana adalah merupakan tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang dilaksanakan secara terencana,terpadu,terkoordinasi dan menyeluruh pada tahapan pra bencana, saat tanggap darurat dan pasca bencana.

Bupati didampingi Kepala BPBD KLU melakukan peninjauan pelayanan yang dilakukan oleh tiap-tiap cluster.Pada menit terakhir kejadian yang memporak-porandakan daerah Gili Trawangan dan sebagian Teluk Nara Pemenang Barat, setelah masa tanggap darurat dirasa cukup dalam masyarakat terdampak serta korban telah terkondisi dengan baik, maka Bupati menginstruksikan kepada Kepala BPBD selaku Komando Masa Tanggap Darurat untuk menyelesaikan masa tanggap darurat.Pada masa ini kegiatan yang dilakukan adalah dilanjutkan dengan Fase Rehab dan Rekon.

Dari seluruh rangkaian kegiatan gladi lapang gempa bumi berpotensi tsunami dengan melibatkan seluruh stakeholder baik ditingkat Kabupaten Lombok Utara maupun ditingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat, dinilai sukses dan berhasil.Sehingga untuk kegiatan yang serupa pada tahun 2013 mendatang,Kepala BPBD Provinsi Husnudin berjanji akan menggelar di Kabupaten Sumbawa Barat. (Eko).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar