Kayangan,(SK),-- Sosialisasi Pemberdayaan Lembaga 
Berbasis Gender yang dilakukan BPM PPKB dan Pemdes KLU, yang berlangsung
 di aula Kantor Camat Kayangan, Kamis, (08/11/2012) lalu, melibatkan  77
 orang peserta dari dua Kecamatan wilayah timur KLU (Kayangan dan 
Bayan).
Sukadi berharap selaku Pemerintah Kecamatan, karena kegiatan 
sosialisasi Pemberdayaan Lembaga Berbasis Gender dalam rangka 
transformasi informasi-informasi yang sangat penting yang tentunya akan 
diterima nantinya, maka kegiatan ini perlu diikuti dengan serius, 
sehingga apa yang disampaikan narasumber nantinya dapat memiliki 
kemampuan dan bisa bermanfaat bagi diri, keluarga dan masyarakat.
Bertindak selaku narasumber dalam sosialisasi Pemberdayaan Lembaga 
Berbasis Gender ini, selain Kepala BPM PPKB dn Pemdes KLU 
Ir.Heriyanto,SP, hadir pula narasumber dari perwakilan Deperindagkop dan
 UKM KLU Ahmad Abdul Gani,M.Pd.
Kepala BPM PPKB dn Pemdes KLU Heriyanto,SP dalam sambutannya 
mengatakan, pengertian gender itu sebenarnya adalah perbedaan yang 
tanpak antara laki-laki dan perempuan. Konsep pengarustamaan gender 
bukan berarti harus mencabut hal-hal yang bersifat kodrati.
Dikatakan,tantangan kesetaraan gender terutama yang ada di daerah ini, diantaranya adalah masalah pendidikan, kesehatan,ekonomi/ketenagakerjaan,Pemerintahan,Politik dan budaya. Dalam bidang pendidikan, kesetaraan gender masih rendah,sehingga dalam pendidikan masih di dominasi oleh kaum laki-laki yang di utamakan.Kemudian bidang kesehatan,angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian ibu masih tinggi di NTB.
Dikatakan,tantangan kesetaraan gender terutama yang ada di daerah ini, diantaranya adalah masalah pendidikan, kesehatan,ekonomi/ketenagakerjaan,Pemerintahan,Politik dan budaya. Dalam bidang pendidikan, kesetaraan gender masih rendah,sehingga dalam pendidikan masih di dominasi oleh kaum laki-laki yang di utamakan.Kemudian bidang kesehatan,angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian ibu masih tinggi di NTB.
Kemudian di bidang ketenagakerjaan, masih banyak di jumpai masyarakat
 KLU ini kalangan wanitanya yang bertugas mencari nafkah, sebagai TKW ke
 luar negeri. Sementara kaum laki-lakinya berpangku tangan saja di 
rumah.Hal inilah yang masih mendominasi masyarakat KLU.Selain itu, 
dibidang lainnya seperti di jajaran birokrasi pemerintahan dan politik, 
partisipasi kaum perempuan masih rendah.
Sehingga kedepan, dengan keadaan ini diharapkan ada kaum gender harus
 mampu berbicara dan berjuang demi memenuhi kuota keberadaan kaum 
perempuan di jajaran birokrasi.Untuk mendukung hal tersebut,Heriyanto 
menyarankan agar kaum perempuan juga harus meningkatkan pendidikan 
sehingga ketika berbicara tentang pengarustamaan gender tentunya akan 
lebih kencang.
“Bayangkan saja, dari 315 PNS KLU yang memegang jabatan, terdapat 15 
orang dari kalangan perempuan yang memegang jabatan.Jadi, prosentase 
perempuan yang memegang jabatan hanya 8,38 % ”kata Heriyanto.(Eko).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar