Santong,(SK),--  Dakwah Bil Hal… mungkin itulah 
prinsip yang selalu dijunjung tinggi oleh para guru dan santri di 
Madrasah Tsanawiyah ( MTs.) Maraqitta’limat yang beralamat di jalan 
Embung Santong Barat, Desa Santong Kecamatan Kayangan. Hal tersebut 
diwujudkan dengan mengadakan kegiatan bhakti sosial, bertempat di 
beberapa fasilitas umum seperti : Jalan perkampungan, mushalla dan 
masjid-masjid.

Menurut Saparwadi,Lc. (30) Kepala MTs. Maraqitta’limat Santong , kegiatan bakti sosial yang rutin dilaksanakan setiap hari Jumat pagi tersebut adalah merupakan rangkaian kegiatan Imtaq yang diprogramkan setiap hari Jum’at di sekolah tersebut, dengan tujuan untuk menanamkan jiwa sosial yang dalam terhadap siswa serta untuk mengajak masyarakat sekitar agar memiliki kepedulian social dengan bergotong royong. Hal ini penting dilakukan untuk merubah pola fikir santri yang cendrung cuek terhadap lingkungan.
Menurut Saparwadi,Lc. (30) Kepala MTs. Maraqitta’limat Santong , kegiatan bakti sosial yang rutin dilaksanakan setiap hari Jumat pagi tersebut adalah merupakan rangkaian kegiatan Imtaq yang diprogramkan setiap hari Jum’at di sekolah tersebut, dengan tujuan untuk menanamkan jiwa sosial yang dalam terhadap siswa serta untuk mengajak masyarakat sekitar agar memiliki kepedulian social dengan bergotong royong. Hal ini penting dilakukan untuk merubah pola fikir santri yang cendrung cuek terhadap lingkungan.
Pihak sekolah menginginkan santri tidak hanya diajarkan berteori 
saja, tetapi tidak kalah pentingnya mereka harus diajak untuk praktik 
dilapangan. Kegiatan ini juga bisa menjadi contoh bagi masyarakat agar 
selalu membiasakan diri bergotong royong.
Sementara itu Ustadz Wapdi (56) Pimpinan Ponpes Maraqitta’limat 
Santong mengungkapkan, kondisi masyarakat saat ini bahwa kondisi 
sosialnya boleh di bilang sangat memprihatinkan. “Ini yang harus kita 
bangun kembali, kita harus berusaha mengembalikan sikap sosial 
masyarakat yang kian terkikis dan semua itu kita bisa memulainya dari 
menanamkan sikap gotong royong pada pribadi Generasi muda khususnya para
 santri agar dapat menerapkannya ditengah masyarakat banyak.
Wapdi, selaku Pimpinan Yayasan sekaligus juga sebagai tokoh 
masyarakat dan agama di Desa Santong mengaku bahwa selama ini Pengurus 
Yayasan Pondok Pesantren Maraqitta’liumat Santong juga berupaya dengan 
mengajak para Santri agar selalu melaksanakan praktik ibadah dari materi
 pelajaran yang diajarkan terutama Pelajaran Keagamaan. Misalnya praktik
 Sholat Sunat Dluha setiap pagi sebelum masuk kelas, Berdo’a bersama, 
Puasa hari senin dan kamis dan sebagainya. Beliau mengatakan bahwa semua
 itu mudah dipelajari teorinya tapi sangat sulit dilaksanakan 
praktiknya.
Sementara itu salah seorang santri  bernama Asiadi (16 Th) mengatakan
 dirinya cukup merasa terbina di Ponpes tersebut karena adanya 
kegiatan-kegiatan praktikum yang dilaksanakan  sehingga kita tidak 
merasa jenuh belajar didalam ruang kelas terus.
Pondok  Pesantren yang mengelola Lembaga Sosial berupa panti Asuhan 
dan Madrasah Tsanawiyah ini membina sebanyak 78 Santri yang seluruhnya 
di pondokkan dalam sebuah asrama di lingkungan Ponpes tersebut. Selain 
itu, siswa atau Santri yang dekat dengan Ponpes boleh tinggal di 
rumahnya sendiri.Sedangkan yang tinggal dalam asrama sebanyak 45 orang 
yang diberikan biaya pendidikan dan biaya kebutuhan sehari-hari secara 
gratis. Bahkan untuk tahun Pelajaran 2012/2013 ini Pondok Pesantren 
tersebut akan membuka lembaga pendidikan baru yakni Sekolah Menengah 
Kejuruan (SMK) Pertanian. (Yudik).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar