Sabtu, 06 Oktober 2012

Makna Hari Kesaktian Pancasila

Tanjung,(SK),---Tanggal 1 Oktober 2012 yang jatuh pada hari Senin minggu ini adalah Kesaktian Pancasila. Peringatannya dilakukan disejumlah tempat. Di Tanjung misalnya, Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH menjadi inspektur upacara di Lapangan Umum Supersemar Tanjung.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Ibukota Kabupaten Lombok Utara tersebut, dipusatkan di Lapangan Umum Supersemar Tanjung, Desa Tanjung, Kecamatan Tanjung, yang dihadiri unsur Muspida, Ketua DPRD KLU, seluruh pimpinan SKPD, TNI/POLRI, siswa-siswi SLTP/SLTA se kota Tanjung dan masyarakat.  Penyelenggaraan upacara bendera memang kembali dipilih sebagai sarana untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila tahun ini. Sebagaimana diketahui, sejarah pernah menyebutkan tentang terbongkarnya peristiwa G 30/SPKI yang kemudian menjadi cikal bakal peringatan Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober. Sehingga setiap 1 Oktober pula, kantor-kantor instansi pemerintah maupun sekolah-sekolah, menggelar upacara nasional mengenang peristiwa tersebut.

Hari Kesaktian Pancasila, dianggap sebagai bukti bahwa Pancasila itu ampuh dan berhasil menghalau dan menumpas komunis dan Partai Komunis Indonesia (PKI) tahun 1965. Meskipun sampai kini kalangan sejarawan masih melakukan kajian-kajian terhadap tudingan pelaku pembantaian keenam jenderal dan seorang letnan tersebut.

Terlepas dari persoalan itu, sejumlah elemen masyarakat menilai perlunya tetap memaknai Hari Kesaktian Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada era pascareformasi seperti saat ini. Pancasila yang lahir dari akar sejarah budaya bangsa itu tetap diyakini mengandung nilai-nilai luhur universal yang menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia, yakni Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia,Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Namun di sisi lain, pengamalan sila-sila dari Pancasila itu dianggap mulai luntur, sehingga diperlukan langkah-langkah untuk bisa mempertahankan dan mengembalikan nilai-nilai luhur Pancasila itu sebagai ideologi dan jati diri bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai elemen, termasuk suku, ras, agama dan sebagainya, namun Pancasila, itulah konsep dan tujuan kemerdekaan sebagai salah satu ideologi negara Republik Indonesia.

Namun banyak kalangan menilai pengamalan nilai-nilai Pancasila itu pascareformasi ini sudah mulai luntur dan bahkan hilang. Contoh nyata, misalnya, dapat dilihat melalui sejumlah kasus yang belakangan muncul, antara lain isu sara, aksi tawuran antarpelajar, hingga teroris.

“Kalau dulu kita kenal dengan Sumpah Pemuda, ditambah sila ketiga Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia. Namun beberapa kasus yang muncul belakangan ini, sama sekali tidak mencerminkan hal itu,” kata salah seorang tokoh masyarakat Kayangan Masidep,S.Pd.

Hari kesaktian pancasila merupakan sebuah tombak sejarah yang sangat besar bagi bangsa Indonesia, karena telah gugurnya pahlawan revolusi yang di fitnah demi membela bangsa tanah air Indonesia tercinta ini. yaitu dengan gugurnya ke-6 (enam) Jenderal dan 1 (satu) Perwira Menengah TNI Angkatan Darat. Adapun ke tujuh pahlawan revolusi sebagai akibat keganasan PKI adalah : "Jenderal Anumerta Ahmad Yani , Letjen Anumerta Suwondo parman , Letjen Anumerta Suprapto. Mayjen Anumerta Pandjaitan, Mayjen Anumerta Sutoyo Siswomiharjo, Letjen Anumerta M.T.Haryono, Kapten Anumerta Piere Tendean".

Dari ke 7 pahlawan tersebut dapat kita ambil hikmah yang sangat besar dan dapat kita pelajari bahwa suatu pengorbanan mereka harus kita hargai dan peringati dengan berlangsungnya di tanggal 1 oktober. Dengan memberontaknya suatu gerakan yang masuk kedalam sistem pemerintahan Negara Indonesia Republik Indonesia saat itu, yang kemudian dinamakan dengan G 30 S/PKI, yang di ketuai oleh D.N.Aidit tersebut, yang ingin mencoba meruntuhkan kedudukan sistem kesatuan pemerintahan Negara Indonesia menjadi komunis, dimana komunis itu artinya seseorang yang menganut paham anti Tuhan. Ini maksudnya tidak memiliki Tuhan Yang Maha Esa didalam hidupnya. Oleh karena itu badan pertahanan negaralah yang menjadi sasaran utamanya sehingga dibuat fitnah-fitnah yang berlangsungnya perpecahan di negara indonesia pada saat itu. Akibatnya TNI yang keberadaannya dari,oleh dan untuk rakyat menjadi korban keganasan PKI pada tanggal 30 September 1965, yang kemudian mereka itu di kenal dengan nama pahlawan REVOLUSI yang tetap setia pada janji dan sumpahnya untuk membela tanah air negara kesatuan republik indonesia yang tercinta ini. 

Untuk itu sebagai generasi penerus perjuangan bangsa, sepatutnyalah kita tetap mempertahankan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai ideologi dan jati diri bangsa Indonesia itu, karena sudah menjadi tanggung jawab bersama semua pihak. Peran para pemimpin bangsa ini kedepan seharusnya dilakukan sejak dini perlunya penanaman nilai-nilai Pancasila itu kepada masyarakat, terutama melalui proses sejak duduk di bangku sekolah, jika perlu justru di tingkat PAUD [pendidikan anak usia dini] seharusnya sudah bisa ditanamkan nilai-nilai Pancasila itu melalui kurikulum yang diajarkan di sekolah tersebut.

Mungkin banyak sekali hikmah, pelajaran yang dapat kita petik dan ambil dari peristiwa 1 oktober ini. karena merupakan sebuah motivasi , dorongan , semangat untuk kaum-kaum muda penerus bangsa di masa yang akan datang. dan bisa dijadikan sebuah tolak ukur dan acuan agar kita menjaga negara kesatuan republik indonesia ini agar bebas dari segala macam jajahan serta hasutan-hasutan yang akan tujuan intinya akan meruntuhkan kesatuan Republik Indonesia.

Dengan memperingati peringatan peristiwa 1 Oktober 1965 kita pun harus menghargai segala jasa-jasa para pahlawan yan telah gugur di medan perang demi tujuan intinya mempersatukan negaran indonesia, agar bisa membuat bangsa indonesia ini berkembang dan maju. dan harus kita lihat juga nilai sebuah pancasialis dari sebuah arti dari pancasila yaitu pada sila ke -1 dengan berisikan "ketuhanan yang maha esa" maka dari itu sudah sepatutnya kita sebagai bangsa indonesia berketuhanan yang maha esa. apapun ras dan dalam perbedaan agama kita harus tetap bersatu dan kokoh guna menjadikan indonesia ini makmur dan lestari.(ASI).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar