Sesait,(SK),-- Salah satu event untuk mempersatukan
generasi muda Sesait dalam kegiatan positif dan bermanfaat adalah dengan
menyelenggarakan Liga Merenten Junior U-16.
Demikian
yang dikatakan Ketua Panitia yang juga Ketua PS Merenten Desa Sesait
Alimudin dalam laporannya pada saat pembukaan Liga Merenten Junior U-16
yang berlangsung di Lapangan Umum Merenten Desa Sesait, Sabtu, (12/05).
Dikatakannya, jumlah tim yang ambil bagian dalam Liga Merenten Junior
U-16 ini sebanyak 14 tim dari dua desa, yaitu Desa Pendua dan Desa
Sesait. Kegiatan yang menyedot perhatian banyak kalangan ini,
diperkirakan berlangsung selama 25 hari sejak pembukaan, dengan system
Full. Disamping memperebutkan piala bergilir PS Merenten, juga
masing-masing tim yang keluar sebagai juara akan diberikan uang
pembinaan dan piagam penghargaan. Adapun besarannya uang pembinaannya,
menurut Alimudin, untuk juara 1 diberikan uang pembinaan sebesar satu
juta rupiah ditambah piagam penghargaan. Sedangkan untuk juara 2,3 dan 4
akan diberikan uang pembinaan masing-masing sebesar 750 ribu,500 ribu
dan 250 ribu rupiah ditambah dengan piagam penghargaan.
Sementara itu, Pemusungan Sesait Murdan dalam sambutannya sangat
mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Pengurus Merenten Desa Sesait
ini. Karena diakuinya, kegiatan serupa sempat vakum selama 5 tahun.
Sehingga baru kali ini kembali di gelar oleh PS Merenten Desa Sesait.
Mudah-mudahan dengan kegiatan yang mulai di galakkan melalui Liga
Merenten Junior U-16 ini, citra persepak bolaan di gumi paer Sesait
kembali mendapatkan jati dirinya dari masyarakat.
Memang diakui oleh Pemusungan Sesait, bahwa citra persepak bolaan di desa yang bermotokan Merenten ini sempat kisruh lima tahun silam.Ketika itu, Desa Sesait sebagai tuan rumah penyelenggara Liga Perseka Kecamatan Kayangan dan secara kebetulan Liga ini sempat terhenti di tengah jalan.Hal itu disebabkan karena terjadi kesalah pahaman antar wasit dan pemain, sehingga terjadi pemukulan terhadap pemain yang dilakukan oknum wasit yang bertugas kala itu.
Memang diakui oleh Pemusungan Sesait, bahwa citra persepak bolaan di desa yang bermotokan Merenten ini sempat kisruh lima tahun silam.Ketika itu, Desa Sesait sebagai tuan rumah penyelenggara Liga Perseka Kecamatan Kayangan dan secara kebetulan Liga ini sempat terhenti di tengah jalan.Hal itu disebabkan karena terjadi kesalah pahaman antar wasit dan pemain, sehingga terjadi pemukulan terhadap pemain yang dilakukan oknum wasit yang bertugas kala itu.
“Kami berharap, agar peristiwa serupa jangan sampai terulang kembali
di masa mendatang,”harap Murdan yang beberapa bulan lagi akan berakhir
masa jabatannya sebagai Pemusungan Sesait ini.
Kepada seluruh Panitia Penyelenggara dan seluruh tim yang ambil
bagian dalam kegiatan perhelatan akbar Liga Merenten Junior U-16 yang
bergengsi ini, Murdan berpesan laksanakan seluruh rangkaian kegiatan
dengan baik, bertindaklah sportif dalam segala hal, hindari
kecurangan-kecurangan yang sifatnya tidak harus terjadi dan jadikan
event ini sebagai ajang pencari bibit untuk persiapan menghadapi ‘Liga
Tioq Tata Tunaq’ tingkat Kabupaten Lombok Utara pada putaran berikutnya
tahun depan.
Menurut Koordinator pertandingan Misyadin,S.Pd bahwa, yang
mendapatkan kesempatan main pada putaran pertama Liga Merenten Junior
U-16 tahun 2012 ini adalah Bajang Karbit Pendua Daya berhadapan dengan
Anses B Sesait, dengan kedudukan 0-0.Sementara di hari kedua mendapatkan
giliran berlaga adalah tim Sokak Kado Desa Pendua berhadapan dengan tim
A lot FC Dusun Lokok Tujan Desa Sesait.
Antusis para penonton yang membanjiri lapangan umum Merenten Desa
Sesait ingin melihat dari dekat bagaimana kiprah, taktik dan strategi
putra,bai, balok mereka yang pada kesempatan itu ada yang baru pertama
kali turun merumput di lapangan umum merenten tersebut.
Misyadin juga mengatakan, selama liga ini berlangsung, ada tim khusus
yang bertugas untuk menyeleksi pemain berbakat untuk kemudian nantinya
akan di rekrut, dibina ditingkat PS Merenten Desa Sesait. Namun diakui
Misyadin, keberadaan tim khusus tersebut sengaja di rahasiakan untuk
menghindari nepotisme.
“Ini sebagai angin segar bagi pengurus maupun offisiel pada tim yang
berlaga, agar selalu mempersiapkan timnya sebaik mungkin, termasuk
materi dari masing-masing pemain,”katanya.
Sementara itu, Masidep,S.Pd selaku ketua tim khusus yang ditunjuk
pihak PS Merenten yang populer dengan sebutan Pemerhati Pemandu Bakat
Sepak Bola Desa Sesait yang beranggotakan Agus Waker dan Sedim,
mengatakan, bahwa tugas mereka adalah mencari,mendata dan menyeleksi
para pemain berbakat untuk dipersiapkan sebagi pemain PS Merenten
kedepan.
Menurutnya, para pemain PS Merenten yang sudah ada selama ini sudah
tidak layak main, karena factor usia sudah tidak memungkinkan mereka
bertahan. Sehingga kedepan dalam pencarian bibit melalui Liga Merenten
Junior U-16 ini diharapkan bisa di rekrut para pemain berbakat dan
handal di bidangnya.
Perlu dicatat, katanya, pencetak gol pertama Liga Merenten Junior I
U-16 adalah Ajis no,punggung 10 pada menit ke 4 babak pertama dari tim
Alot Lokok Tujan Desa Sesait ketika menjamu tim Sokak Kado dari Desa
Pendua.
“Pada saat Final baru bisa ditentukan 22 orang, siapa para pemain
berbakat dan terbaik dari seluruh tim yang ambil bagian dalam event
ini,”kata Masidep.
Hal senada juga disampaikan Ketua MKD Desa Sesait Karyadin
mengatakan, sangat support dan mendukung kegiatan tersebut. “Ini
merupakan kegiatan positif yang terus dibina dan dipertahankan, karena
ini adalah event bergengsi yang patut di acungi jempol,”selorohnya.
Sementara itu, para pemerhati sepak bola dari Dusun Lokok Sutrang
Setiawadi (23) mengatakan, dalam bertanding mental para pemain perlu
dibangun,sebab bagaimanapun strategi dan kelihaian bermain bagus, tapi
kalau mental tidak ada atau tidak dibangun, maka tentu tidak akan
tercapai apa yang menjadi harapan dalam sebuah pertandingan.
Lain halnya dengan Sekretaris Panitia Liga Merenten Junior U-16 Waji
Ahmad Supandi,SE mengatakan, kegiatan yang diselenggarakan melalui Liga
ini semata-mata adalah sebagai ajang mencari bakat, sekaligus membangun
silaturrahmi antar dua desa (Desa Pendua dan Desa Sesait) yang selama
ini terus bersatu dalam bidang olah raga sepak bola ini.
Terus terang, katanya, selama ini, kedua desa tersebut tidak pernah
mengadakan kegiatan seleksi seperti ini. Ini terbukti, setiap main di
level atas (Kabupaten maupun Provinsi), selalu kandas di tengah jalan.
Selain itu, lanjutnya, “PS Merenten ketika sampai Final dalam sebuah
event dapat juara, tapi tidak jelas hadiahnya apa,”sesal Waji yang juga
putra ketiga dari Djekat ini.
Banyak sekali potensi yang dimiliki daerah ini yang patut
diperhatikan oleh pihak pemerhati sepak bola ditingkat atas, bahwa
ditingkat desa pun banyak calon-calon pemain berbakat dan berpotensi
yang perlu dilirik. Cuman diakui Waji, kelemahannya tidak pernah turun
langsung ke tingkat bawah dalam hal pembinaannya.(Eko).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar