Kayangan,(SK),--- Program Bulan Bhakti Gotong Royong
 Masyarakat (BBGRM) tingkat Kabupaten Lombok Utara yang sudah 
berlangsung sejak tanggal 1 hingga 31 Mei 2012, kini berakhir sudah.
Kegiatan gotong royong sebagai rangkaian dari kegiatan yang telah di 
canangkan Pemerintah tersebut, dapat membawa sebuah perubahan paradigma 
baru, dimana selama ini semangat gotong royong yang merupakan sifat asli
 bangsa Indonesia yang hampir pudar itu, kini mulai bangkit kembali.  
Khusus di daerah KLU sendiri, dengan adanya program ini, seluruh lapisan masyarakat mendukungnya. Ini terbukti dari setiap kegiatan gotong royong yang dilaksanakan ditingkat bawah (dusun dan desa) semangat dan partisipasi masyarakat sangat tinggi. SKPD lingkup Kabupaten Lombok Utara yang mendapatkan tugas pembinaan BBGRM di wilayah Kecamatan Kayangan, diantaranya
Khusus di daerah KLU sendiri, dengan adanya program ini, seluruh lapisan masyarakat mendukungnya. Ini terbukti dari setiap kegiatan gotong royong yang dilaksanakan ditingkat bawah (dusun dan desa) semangat dan partisipasi masyarakat sangat tinggi. SKPD lingkup Kabupaten Lombok Utara yang mendapatkan tugas pembinaan BBGRM di wilayah Kecamatan Kayangan, diantaranya
nspektorat,Bappeda,Humas,Kesra  Setda KLU selalu turun berbaur dengan
 warga masyarakat yang melakukan gotong royong.Keberadaan SKPD lingkup 
Kabupaten yang turun langsung ini, sangat dirasakan pengaruhnya oleh 
warga ketempatan.Semangat gotong royong mereka menjadi termotivasi dan 
terbangun kembali. Mudah-mudahan budaya gotong royong ini berlanjut 
terus-menerus tanpa harus berhenti manakala ada program saja.
Partisipasi masyarakat yang tinggi dalam menyukseskan program BBGRM 
ini terlihat di berbagai wilayah, khususnya di Kecamatan Kayangan. Dari 
pantauan wartawan media ini di lapangan, setiap kegiatan gotong royong 
yang sudah di jadualkan pihak pemerintah Kecamatan dan Desa yang di 
dukung oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Utara dalam program BBGRM tahun 
2012 ini, partisipasi masyarakat yang tinggi bisa di lihat di 8 desa 
yang ada di wilayah Kecamatan Kayangan. Sebut saja misalnya, di Dusun 
Salut Barat Desa Salut Kecamatan Kayangan.
Di Dusun Salut Barat, budaya gotong royong ini memang sudah ada dan 
terjadual pada setiap hari minggu. Kepala Dusun Salut Barat Ramdan 
mengatakan, warganya yang terdiri dari 157 KK dan 556 jiwa itu, bahwa 
setiap minggu pagi semuanya keluar untuk melakukan gotong royong di 
wilayahnya. Menurutnya, setiap orang dari warganya harus keluar 
bergotong royong. Tidak ada yang tidak keluar, karena ini merupakan 
jadual rutin yang sudah disepakati warganya..
“Kita malu kalau tidak keluar dan ikut gotong royong. Sementara warga yang lain semuanya pada keluar,”kata Sainur salah seorang tokoh muda Salut Barat, yang ditemui di sela-sela kesibukannya gotong royong memperbaiki jalan raya yang menghubungkan Salut Barat dengan dusun lainnya dalam wailayah Desa Salut, bersama warga yang lainnya.
“Kendaraan yang melalui jalan ini, setiap minggunya bisa 7 atau 8 
kali naik ke hutan produksi untuk mengangkut hasil bumi warga, seperti 
kelapa, mente, kakao, coklat dan lain-lain,”terangnya lagi.
Diakui Sainur, bahwa kondisi jalan Salut Barat hingga ke hutan 
Produksi itu sangat memprihatinkan. Dari Salut Barat ini hingga sampai 
hutan produksi, kondisinya sama dan bahkan ada yang lebih parah.Ini 
membutuhkan keseriusan dari para pemegang kebijakan untuk memperhatikan 
masalah jalan ini.
Menurut Sainur,kelebihan adanya gotong royong ini adalah persatuan. Dimana di Desa Salut ini, dari 9 dusun yang ada, semuanya masih kuat menganut budaya gotong royong ini. Buktinya, lanjut Sainur, sekali kita bicara dan umumkan pada masyarakat untuk keluar bergotong royong, pasti semuanya keluar tanpa terkecuali.Termasuk siswa sekolah, pasti ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Menurut Sekcam Kayangan R.Kertamono yang tergabung pada tim II dalam 
menyukseskan program BBGRM tahun 2012 ini mengatakan, dari 8 Desa yang 
ada di wilayah Kecamatan Kayangan, yang tinggi partisipasi warga 
masyarakat dalam bergotong royong adalah Desa Salut, kemudian di susul 
Desa Gumantar dan Desa Selengen.
“Hasil dari budaya Gotong royong ini adalah untuk kepentingan 
masyarakat itu sendiri,”sebut Sekcam yang asal Bayan ini, sambil 
berharap agar budaya gotong royong ini terus di galakkan.(Eko).
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar