Kayangan,(SK),--- Agribisnis melon merupakan prospek
menjanjikan. Tetapi jika faktor tanah yang semakin keras, miskin unsur
hara terutama unsur hara mikro dan hormon alami, faktor iklim dan cuaca,
faktor hama dan penyakit tanaman serta faktor pemeliharaan tidak
diperhatikan, maka keuntungan bisnis ini akan jauh menurun.
Menurut
Winarto (40) warga Desa Selengen Kecamatan Kayangan, dalam berbisnis
Melon yang memiliki prosfek menjanjikan di masa mendatang ini,
membutuhkan keseriusan dalam mengelolanya.
Dikatakan Winarto, bahwa syarat pertumbuhan tanaman buah ini sangat
tergantung pada iklim dan media tanam. Perlu penyinaran matahari penuh
selama pertumbuhannya. Pada kelembaban yang tinggi tanaman melon mudah
diserang penyakit. Suhu optimal antara 25-300C. Angin yang bertiup cukup
keras dapat merusak pertanaman melon. Hujan terus menerus akan
merugikan tanaman melon. Tumbuh baik pada ketinggian 300-900 m dpl.
Tanah yang baik ialah tanah liat berpasir yang banyak mengandung
bahan organik seperti andosol, latosol, regosol, dan grumosol, asalkan
kekurangan dari sifat-sifat tanah tersebut dapat dimanipulasi dengan
pengapuran, penambahan bahan organik, maupun pemupukan. Tanaman melon
tidak menyukai tanah yang terlalu basah, pH tanah 5,8-7,2.
Tanaman Melon ini merupakan nama buah sekaligus tanaman yang
menghasilkannya, yang termasuk dalam suku labu-labuan atau
Cucurbitaceace. Buahnya biasanya dimakan segar sebagai buah meja atau
diiris-iris sebagai campuran es buah. Bagian yang dimakan adalah daging
buah (mesokarp). Teksturnya lunak, berwarna putih sampai merah,
tergantung kultivarnya.
Melon ini merupakan tumbuhan semusim, merambat tetapi menjalar, tidak memanjat, dimana daunnya berbentuk menjari dengan lekuk moderat sehingga seperti lingkaran bersudut. Sedangkan batangnya biasanya tidak berkayu.Tumbuhan ini berumah satu dengan bunga dua tipe: bunga jantan dan hermafrodit. Bunga jantan muncul biasanya pada saat tanaman masih muda atau bila tumbuhnya kurang baik. Buah Melon bertipe pepo, bagian mesokarp menebal menjadi daging buah yang berair. Melon amat beragam, terutama dilihat dari bentuk buahnya.
Melon ini merupakan tumbuhan semusim, merambat tetapi menjalar, tidak memanjat, dimana daunnya berbentuk menjari dengan lekuk moderat sehingga seperti lingkaran bersudut. Sedangkan batangnya biasanya tidak berkayu.Tumbuhan ini berumah satu dengan bunga dua tipe: bunga jantan dan hermafrodit. Bunga jantan muncul biasanya pada saat tanaman masih muda atau bila tumbuhnya kurang baik. Buah Melon bertipe pepo, bagian mesokarp menebal menjadi daging buah yang berair. Melon amat beragam, terutama dilihat dari bentuk buahnya.
Winarto mengatakan, jenis-jenis melon yang terkenal adalah: melon Christianism (1850); melon Sill Hybrid (1870); melon Surprise (1876); melon Ivondequoit, Miller Cream, Netted Gem,Hacken Sack dan Osage (1881–1890); melon Honey Rock dan Improved Perfecto (1933); melon Imperial (1935); melon Queen of Colorado dan Honey Gold (1939).
Untuk memudahkan sistem penanaman dan pengelompokan melon, Winarto
menyebut menurut para ahli mengklasifikasikan melon dalam dua tipe,
yaitu: Tipe Netted-Melon dan Tipe Winter-Melon. Tipe Netted-Melon, dengan ciri-ciri: kulit buah keras, kasar, berurat
dan bergambar seperti jala (net); aroma relatif lebih harum dibanding
dengan winter–melon; lebih cepat masak antara 75–90 hari; awet dan tahan
lama untuk disimpan. Sedangkan tipe Winter-Melon, dengan ciri-ciri:
kulit buah halus, mengkilat dan aroma buah tidak harum; buah lambat
untuk masak antara 90–120 hari; mudah rusak dan tidak tahan lama untuk
disimpan; tipe melon ini sering digunakan sebagai tanaman hias.
“Buah melon dimanfaatkan sebagai makanan buah segar dengan kandungan
vitamin C yang cukup tinggi,”kata Winarto.
“Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH juga pernah mencoba Melon KLU ini,
beliau senang Melon KLU karena rasanya manis,”tambah Winarto.
Untuk membudidayakan Melon ini butuh keseriusan dan keuletan dalam
mengelolanya. Hal ini menurut petani yang pernah mengembangkan budidaya
Melon di Jawa ini, terutama terhadap iklim setempat. Dimana iklim
menurutnya sangat menentukan keberhasilan budidaya tanaman buah
tersebut.
Angin yang bertiup cukup keras dapat merusak pertanaman melon, dapat mematahkan tangkai daun, tangkai buah dan batang tanaman. Hujan yang terus menerus akan menggugurkan calon buah yang sudah terbentuk dan dapat pula menjadikan kondisi lingkungan yang menguntungkan bagi patogen. Saat tanaman melon menjelang panen, akan mengurangi kadar gula dalam buah.Tanaman melon memerlukan penyinaran matahari penuh selama pertumbuhannya.
Angin yang bertiup cukup keras dapat merusak pertanaman melon, dapat mematahkan tangkai daun, tangkai buah dan batang tanaman. Hujan yang terus menerus akan menggugurkan calon buah yang sudah terbentuk dan dapat pula menjadikan kondisi lingkungan yang menguntungkan bagi patogen. Saat tanaman melon menjelang panen, akan mengurangi kadar gula dalam buah.Tanaman melon memerlukan penyinaran matahari penuh selama pertumbuhannya.
Selain itu,tanaman melon memerlukan suhu yang sejuk dan kering untuk
pertumbuhannya.
Suhu pertumbuhan untuk tanam melon antara 25–30 derajat C. Tanaman melon
tidak dapat tumbuh apabila kurang dari 18 derajat C. Kelembaban udara
secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman melon. Dalam
kelembaban yang tinggi tanaman melon mudah diserang penyakit.(Eko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar