Selengen,(SK),-- Akibat hujan yang turun
terus-menerus akhir-akhir ini yang melanda sebagian besar wilayah KLU,
berakibat pula pada kondisi alam yang tidak bersahabat.
Hampir
seluruh wilayah perairan laut jawa yang terbentang dari ujung barat
hingga ujung timur KLU di pastikan terjadi gelombang besar. Tidak itu
saja, gelombang besar yang diperkirakan mencapai 15 meter itu di sertai
dengan angin dan hujan yang bertiup kencang dari arah utara. Sehingga
mengakibatkan mendorong gelombang besar itu naik ke darat hingga ke
badan jalan dan menggerus serta merendam sebagian rumah atau kios milik
warga yang ada di tepi bantaran pantai.
Begitu juga dengan kejadian yang menimpa warga Desa Selengen
Kecamatan Kayangan, sedikitnya 16 KK yang terpaksa kehilangan rumah atau
Kios mereka akibat tergerus oleh keganasan ombak besar yang naik hingga
ke badan jalan, sekitar pukul 13,00 wita hingga sore hari Rabu, 14
Maret 2012 lalu.
Menurut Kepala Desa Selengen Kardip, mengatakan ke-16 warganya yang tertimpa gerusan gelombang besar itu sudah di amankan dan tidak ada korban jiwa. Hanya menurutnya, kerugian yang dialami warganya ditaksir sekitar lebih kurang tujuh puluh juta rupiah.
Menurut Kepala Desa Selengen Kardip, mengatakan ke-16 warganya yang tertimpa gerusan gelombang besar itu sudah di amankan dan tidak ada korban jiwa. Hanya menurutnya, kerugian yang dialami warganya ditaksir sekitar lebih kurang tujuh puluh juta rupiah.
“Masalah kejadian ini, sudah kami laporkan kepada Bupati dan tembusan
ke BPBD,Dinas Sosial,Dinsosnakertrans KLU,”katanya.
Sementara Husnaen, anggota DPRD KLU yang ditemui wartawan media ini
di lokasi kejadian mengatakan, hal yang menimpa warga seperti itu sudah
biasa terjadi tiap tahun. Menurutnya, kejadian serupa, hingga sekarang
sudah pernah terjadi selama 3 kali. Namun kejadian yang lebih parah
lanjutnya, kejadian yang sekarang ini.
Agar tidak terjadi hal serupa dimasa mendatang, politisi Hanura di DPRD KLU ini berharap banyak kepada Pemerintah Desa Selengen untuk lebih selektif dalam menerbitkan rekomendasi ijin mempergunakan lokasi berjualan.Sebab sementara ini mereka membangun di tempat itu sesuka hatinya tanpa mempertimbangkan keindahan lingkungan pantai yang biasa di gunakan sebagai tempat rekreasi bagi warga sekitar, dimana obyek wisata pantai Ketapang ini adalah satu-satunya lokasi sebagai tujuan wisata yang menjanjikan bagi PAD Desa Selengen.
‘Sebaiknya Pemerintah Desa Selengen membuatkan ketentuan atau aturan yang jelas bagi warganya untuk boleh membangun ditempat ini,”kata Husnaen.
Agar tidak terjadi hal serupa dimasa mendatang, politisi Hanura di DPRD KLU ini berharap banyak kepada Pemerintah Desa Selengen untuk lebih selektif dalam menerbitkan rekomendasi ijin mempergunakan lokasi berjualan.Sebab sementara ini mereka membangun di tempat itu sesuka hatinya tanpa mempertimbangkan keindahan lingkungan pantai yang biasa di gunakan sebagai tempat rekreasi bagi warga sekitar, dimana obyek wisata pantai Ketapang ini adalah satu-satunya lokasi sebagai tujuan wisata yang menjanjikan bagi PAD Desa Selengen.
‘Sebaiknya Pemerintah Desa Selengen membuatkan ketentuan atau aturan yang jelas bagi warganya untuk boleh membangun ditempat ini,”kata Husnaen.
Disamping itu, lanjutnya perlu ada ahli yang khusus mendisain lokasi
tempat berjualan bagi warga di tempat itu. Jika perlu di kelola pihak
Desa, sehingga ada pemasukan bagi Pemerintah Desa.
Hal senada juga disampaikan Aluh Nursehan, tokoh perempuan yang getol
memperjuangkan nasib kaum perempuan di daerah itu mengatakan seandainya
Pemerintah Desa saja yang kelola tempat berjualan bagi warga yang
selama ini beroperasi, tentu ada pemasukan bagi desa. Disamping itu,
untuk mendukung program tersebut, sebaiknya bangunannya menggunakan
pondasi kaki tiang beton yang tinggi dan kuat agar ketika terjadi
gelombang naik seperti yang terjadi selama ini, tidak akan tergerus
ombak besar.
“Jika pantai Ketapang itu dikelola dengan baik, sebetulnya sangat
bagus di kembangkan untuk tujuan wisata di daerah ini,”kata Aluh
Nursehan, yang juga pernah sebagai salah satu kandidat calon Kepala Desa
Selengen ini.
Dikatakan Aluh Nursehan, kalau ingin memperjuangkan potensi yang
dimiliki Desa Selengen, sebetulnya itu sangat bisa, tapi karena inovatif
yang tidak dimiliki oleh tokoh pemegang kebijakan di tingkat desa, maka
hal itu mustahil untuk bisa terwujud.
Sebetulnya warga yang selama ini berjualan di tepi pantai Ketapang, sebelum terjadinya gelombang besar menggerus rumah/kios dagangan mereka, Aluh Nursehan sudah memprogramkan untuk mendapatkan bantuan modal usaha dari Pemda KLU. Namun sebelum hal itu terwujud, gelombang besar yang terjadi Rabu lalu, telah memporak-porandakan rumah/kios milik mereka. Walau demikian, Aluh Nursehan tetap akan memperjuangkan nasib para pencari rizki di pantai Ketapang Selengen ini.(Eko).
Sebetulnya warga yang selama ini berjualan di tepi pantai Ketapang, sebelum terjadinya gelombang besar menggerus rumah/kios dagangan mereka, Aluh Nursehan sudah memprogramkan untuk mendapatkan bantuan modal usaha dari Pemda KLU. Namun sebelum hal itu terwujud, gelombang besar yang terjadi Rabu lalu, telah memporak-porandakan rumah/kios milik mereka. Walau demikian, Aluh Nursehan tetap akan memperjuangkan nasib para pencari rizki di pantai Ketapang Selengen ini.(Eko).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar