Kayangan,(SK),--- Sosialisasi dan Advokasi Buta
Aksara yang dilakukan BPMD KLU di buka resmi Sekretaris Badan (Sekban)
PMD dan Pemdes KLU Baiq Prita Setiati,S.IP, yang berlangsung di auala
Kantor Camat Kayangan,Rabu,(21/03) lalu.
Dalam
pengantarnya,Sekban menyampaikan tujuan bahwa dengan adanya sosialisasi
ini nantinya ada suatu perubahan yang perlu di rubah, terutama dalam
pola pikir keluarga. Misalnya saja, sebut Sekban adalah masalah
pendidikan.
Banyak masyarakat beranggapan keliru tentang pendidikan, bahwa jika
memiliki anak gadis nantinya juga akan dibawa suaminya, jadi tidak perlu
sekolah.Biar bagaimanapun tinggi sekolahnya, pada akhirnya akan kembali
ke dapur. “Nah, anggapan inilah yang perlu kita rubah,”kata Sekban.
Dikatakan Sekban, sekitar 75% dari jumlah penduduk KLU buta aksara
terdiri dari kaum perempuan.Namun di KLU saat ini juga tidak kurang dari
4% jabatan penting dipegang kaum perempuan.
Dijelaskannya bahwa dalam rangka menjalankan program memberantas buta aksara di wilayah KLU ini, melek hurup dan melek hitung, menjadi prioritas. Melek huruf, bagaimana masyarakat mulai bisa membaca dan melek hitung, bagiamana mereka bisa menghitung rugi/laba dalam kehidupan keluarga.
Dijelaskannya bahwa dalam rangka menjalankan program memberantas buta aksara di wilayah KLU ini, melek hurup dan melek hitung, menjadi prioritas. Melek huruf, bagaimana masyarakat mulai bisa membaca dan melek hitung, bagiamana mereka bisa menghitung rugi/laba dalam kehidupan keluarga.
“Ini merupakan tugas suci dan mulia, dimana tugas memberantas buta
kasara tersebut, bukan saja tugas dari Dikpora semata, tapi tugas dan
tanggung jawab kita bersama,”terang Sekban.
Sekban berharap, kepada seluruh peserta sosialisasi yang hadir, baik
dari Kecamatan Kayangan maupun dari Kecamatan Bayan, agar setelah
mengikuti kegiatan ini menerapkan kembali dilingkungan keluarga dan
lingkungan masyarakat sekitarnya.“Mari kita ikuti kegiatan sosialisasi ini hingga selesai,”ajaknya.
Sementara itu, Camat Kayangan Tresnahadi dalam sambutannya mengatakan, kegiatan yang melibatkan dua kecamatan ini dinilainya sangat bagus untuk melakukan sebuah perubahan, terutama perubahan yang terjadi pada setiap orang dalam hal pendidikan. Maka kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka sosialisasi dan advokasi buta aksara yang digelar BPMD dan Pemdes KLU ini sangat bagus sebagai sebuah solusi.“Mari kita perankan diri kita masing-masing dalam tugas yang mulia ini, ”ajaknya.
Sementara itu, Camat Kayangan Tresnahadi dalam sambutannya mengatakan, kegiatan yang melibatkan dua kecamatan ini dinilainya sangat bagus untuk melakukan sebuah perubahan, terutama perubahan yang terjadi pada setiap orang dalam hal pendidikan. Maka kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka sosialisasi dan advokasi buta aksara yang digelar BPMD dan Pemdes KLU ini sangat bagus sebagai sebuah solusi.“Mari kita perankan diri kita masing-masing dalam tugas yang mulia ini, ”ajaknya.
Sementara Kabid PLSO Dikbudpora KLU M.Najib,S.Pd dalam penyampaian
materinya menjelaskan terkait kebijakan Pemerintah dalam pemberantasan
buta aksara.
Dikatakan Najib, buta aksara menurutnya sepertinya mau di geser ke
istilah yang lebih menyentuh yaitu tuna aksara. “Pada intinya sama
pengertiannya, cuma istilahnya saja yang berbeda,”katanya.
Berdasarkan data dari pusat, KLU adalah termasuk Kabupaten dengan
angka buta aksaranya cukup tinggi dari 47 Kabupaten/Kota se Indoesia.
Sedangkan KLU sendiri menempati urutan ke 9 dari bawah peringkat tuna
aksara se Indonsia. Sehingga pada awal tahun 2011 lalu, data tuna aksara
KLU mencapai 18,655 orang.
“Data tuna aksara ini dihitung dari usia 15-65 tahun. Sedangkan
dibawah usia 15 tahun adalah termasuk usia sekolah,”terang Najib.
Selain itu,Najib juga merinci data tuna aksara per Kecamatan tahun
2010 yang ada di KLU, diantaranya untuk Kecamatan Kayangan 3.249,
Kecamatan Bayan 4.981, Kecamatan Gangga 3.325, Kecamatan Tanjung 31.100
dan Kecamatan Pemenang 3.142.
Dijelaskan M.Najib bahwa satu-satunya lembaga yang dipercaya untuk
menyelenggarakan pemberantasan Buta Aksara di KLU adalah PKBM yang
keberadaannya tersebar di 33 buah desa yang ada di KLU. Sehingga melalui
PKBM yang ada ini, untuk kuota tahun 2011 berhasil di tuntaskan 16.129
orang.
Dengan angka tersebut, maka data tuna aksara yang ada di KLU masih
tersisa 1.526 orang dan data inilah yang perlu dituntaskan pada pada
tahun 2012. (Eko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar