Dangiang,(SK),-- Hujan yang mengguyur wilayah 
Kecamatan Kayangan yang disertai dengan dentuman petir empat kali, yang 
terjadi pada hari jum’at,(17/02) sekitar pukul 17,30 wita, membawa 
korban.
Kejadian yang menimpa keluarga Amaq Par (58) Dusun Empak Mayong tersebut, tidak separah yang dialami keluarga H.Pajarudin (35) Dusun Banten Damai.
Untuk keluarga Amaq Par hanya terkena imbas dari sambaran petir yang 
atap rumahnya yang terbuat dari Seng tembus akibat terjangan sambaran 
petir yang terjadi kemarin (jum’at sore).
Menurut keterangan Jon (40) keluarga dekat korban mengatakan,walau 
hanya terkena imbas, namun keluarga yang terkena sambaran petir itu 
sempat juga dibawa ke Puskesmas Kayangan untuk mendapatkan pertolongan 
pihak medis.
Hal serupa juga menimpa keluarga H.Pajarudin Dusun Banten Damai Desa 
Dangiang. Dalam keluarga ini, salah seorang anggota keluarganya 
meninggal akibat sambaran petir itu.
Menurut keterangan H.Pajarudin, kejadian yang menimpa keluarganya 
akibat terjangan petir yang menyambar hingga isterinya meningal itu, 
berawal dari dirinya bersama isterinya baru pulang nyabit rumput di 
pematang sawah, kemudian istirahat di gubuq/pondok depan rumahnya yang 
biasa digunakan untuk mangkal setiap hari usai kerja bersama keluarga 
dan anak-anaknya.
Belum sempat memberikan makan sapinya, kemudian dirinya mengaku 
bersama isterinya Husnul Hotimah (30) berniat memperbaiki atap pondoknya
 itu, sambil duduk membuat tali, sementara istrinya berdiri memperbaiki 
atap yang terbuat dari anyaman daun kelapa (gasoan). Dirinya berharap 
agar dapat bernaung nantinya ketika hujan lebat.
Dikatakan H.Pajarudin, rumah dan pondoknya ini berada persis di dekat
 pohon asam.Pondoknya ini menempel dengan pohon asam itu. Sedang asik 
membuat tali, tiba-tiba ada suara petir keras sekali. Ketika terjadi 
petir selama tiga kali berturut-turut disertai dengan hujan lebat, 
dirinya mengaku sempat takut.
Namun
 ketika terjadi sambaran petir yang terakhir itulah dirinya bersama 
isterinya kena sambaran petir itu, sehingga membuatnya jatuh terlempar 
bergulingan  sejauh 7 meter.Setelah siuman katanya,baru dia mengetahui 
bahwa isterinya juga kena.Dia pikir hanya dirinya saja yang kena.
H.Pajaraudin mengaku, istrinya terkena sambaran petir itu dibagian 
perut sebelah kiri dan dibawah dada, serta sekujur tubuhnya 
menghitam.Sementara dirinya hanya luka lecet disekitar paha dekat lutut 
dan pinggangnya terasa sakit, sehingga tidak bisa bangun dari tempatnya 
duduk.
”Yang menolong saya pertama kali adalah ibu saya, ,”kata H.Pajarudin,
 yang secara kebetulan waktu itu sebelum kejadian ibunya berada 
didekatnya.
Korban segera dilarikan ke Puskesmas Kayangan untuk mendapatkan 
pertolongan dari pihak medis. Namun sayang, belum sampai ke Puskesmas, 
nyawa korban tidak tertolomg dan menghembuskan nafas yang terakhir pada 
pukul 18,00 wita. ’Innaa lillaahi wainnaa ilaihi rooji’uun’. Jenazah 
Husnul Hotimah akan dimakamkan hari Sabtu, 18/02/2012 di pemakaman umum 
Desa Dangiang di Dusun Jelantik, sekitar pukul 14,00 wita.
Menurut keterangan anaknya yang sulung Iza Maulana (6) mengatakan 
dirinya mengaku melihat sinar dan asap melesat depan ibu dan bapaknya 
sebelum terkapar tidak berdaya itu. Dikatakannya, sinar itu datangnya 
dari arah atas pohon asam. Tiba-tiba berbunyi keras menghantam pohon 
asam yang berdiri kokoh tidak jauh dari tempat ibunya berdiri 
memperbaiki atap pondoknya. Seketika itu, katanya, ibunya langsung jatuh
 tersungkur sambil telungkup didekat pangkal pohon asam. Sementara 
bapaknya yang ketika itu juga berada di dekat ibunya berdiri, sambil 
duduk membuat tali untuk mengikat atap itu, terjatuh dan terlempar 
sejauh 7 meter.
Keterangan ini dibenarkan oleh neneknya Hj.Halimatussakdiyah (55), 
yang waktu itu juga dirinya mengaku berada didekat TKP. Tidak hanya itu,
 keterangan yang berhasil dihimpun media ini dari berbagai sumber di 
TKP, juga membenarkan kejadian itu.
”Isteri H.Pajarudin sedang berdiri memperbaiki atap rumah,tiba-tiba 
jatuh telungkup didekat pangkal pohon asam, bersamaan dengan bunyi petir
 yang keras itu,”katanya.
”Mudah-mudahan uluran tangan pemerintah ketika melihat kejadian ini, 
sangat kami harapkan, dan semoga kejadian serupa tidak terulang 
kembali,”harapnya.
Kejadian yang menimpa keluarga H.Pajarudin akibat terkena sambaran 
petir itu, langsung ditinjau dan diberikan bantuan oleh BPBD KLU. (Eko).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar