Kayangan,(SK),-- Sebagai tindak lanjut dari program
Iqro’ Club yang telah terbentuk tahun 2011 lalu, SMA Negeri 1 Kayangan
gelar silaturrahmi antar pelajar se KLU, Selasa (21/02).
Kegiatan
yang berlangsung di halaman SMA Negeri 1 Kayangan itu, disamping
dihadiri Kepala Dikbudpora KLU,Ketua MUI,Camat Kayangan, Kepala
Desa,pimpinan SKPD lingkup Kecamatan Kayangan, juga dihadiri oleh
seluruh perwakilan SMA Negeri se KLU.
Ketua Panitia Sahlam,S.Pd dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan
ini dihajatkan untuk meningkatkan silaturrahmi antar pelajar se KLU.Ini
adalah bentuk nyata pengejawantahan kembali ke khittoh pendidikan.
Disamping, kegiatan tersebut dirangkai dengan peringatan Maulid Nabi
Muhammad Saw pelajar se KLU, juga pada kesempatan itu di launcing
pembentukan Rois pelajar se KLU.
”Harapan kami, dengan telah di launcingnya pembentukan Rois ini, akan ditindak lanjuti pembentukannya dimasing-masing sekolah yang ada di KLU,”katanya.
”Harapan kami, dengan telah di launcingnya pembentukan Rois ini, akan ditindak lanjuti pembentukannya dimasing-masing sekolah yang ada di KLU,”katanya.
Kepala SMA Negeri 1 Kayangan Drs Moh.Hakam Yamin dalam sekapur
sirihnya mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut program Iqro’
Club yang pembentukannya di awali dari Bayan tahun lalu.Diakuinya, bahwa
kegiatan ini bisa terwujud diawali dengan diskusi kecil-kecil dengan
dewan guru bersama OSIS yang ada di sekolahnya,bagaimana kegiatan ini
bisa dilaksanakan.
Berangkat dari niat yang ikhlas untuk kembali ke Khittoh Pendidikan itu, walau melalui diskusi kecil-kecil, niat baik itu bisa terwujud. ”Insya Allah,kita berharap mudah-mudahan,apa yang menjadi hajat dengan terbentuknya Rois ini nantinya bisa berjalan baik dengan ridho Allah swt,”katanya.
Berangkat dari niat yang ikhlas untuk kembali ke Khittoh Pendidikan itu, walau melalui diskusi kecil-kecil, niat baik itu bisa terwujud. ”Insya Allah,kita berharap mudah-mudahan,apa yang menjadi hajat dengan terbentuknya Rois ini nantinya bisa berjalan baik dengan ridho Allah swt,”katanya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Lombok Utara Drs H.Suhrawardi dalam sambutannya sangat apresiasi dengan
terbentuknya Iqro’ Club yang sudah lama ada ini. Untuk itu dengan telah
di launcingnya pembentukan Rois di masing-masing sekolah yang ada di KLU
ini nantinya, maka tentunya banyak hal yang dapat dipelajari, dan
banyak pula informasi-informasi yang dapat kita peroleh baik melalui
media cetak,elektronik maupun melalui media internet.
Menurutnya, bahwa generasi muda inilah menjadi tumpuan harapan bangsa
dimasa mendatang. Peran generasi muda disini sangat penting artinya
dalam menggerakkan minat serta niat yang tulus dalam diri setiap siswa
untuk menunjang gerakan wajib belajar.
Namun Suhrawardi juga mengakui bahwa untuk melangkah kearah sana
banyak tantangan dan hambatan yang perlu di antisipasi atau di tekan
sedemikian rupa, sehingga momen untuk menunjang wajar yang merupakan
bagian dari syiar Islam itu bisa berjalan sesuai dengan apa yang menjadi
harapan.
Di tempat yang sama, Ketua MUI KLU TGH.Abdul Karim dalam taushiyahnya
menyampaikan bahwa program Iqro’ ini adalah merupakan program kelompok
membaca yang masuk ke sekolah. Karena menurutnya, gerakan yang pertama
kali yang dilakukan Rasulullah Saw dalam penyampaian risalahnya juga
membaca (Iqro’). ”Jadi Islam itu di mulai dari Iqro’,”katanya.
TGH.Abdul Karim yang juga pimpinan pondok pesantren Nurul Bayan ini menyebut bahwa Imam Syafi’i dalam usia 7 tahun sudah hafal Al-Qur’an 30 juz. Kemudian usia 9 tahun sudah hafal kitab Imam Malik,r.a dan ketika usia 15 tahun menjadi orang terpenting di kota Mekkah yaitu sebagai pemberi Fatwa.
”Ini merupakan peristiwa yang luar biasa bagi Imam Syafi’i yang masih usia belia dipercaya sebagai salah seorang tokoh pemberi fatwa pada jamannya,”jelasnya.
TGH.Abdul Karim yang juga pimpinan pondok pesantren Nurul Bayan ini menyebut bahwa Imam Syafi’i dalam usia 7 tahun sudah hafal Al-Qur’an 30 juz. Kemudian usia 9 tahun sudah hafal kitab Imam Malik,r.a dan ketika usia 15 tahun menjadi orang terpenting di kota Mekkah yaitu sebagai pemberi Fatwa.
”Ini merupakan peristiwa yang luar biasa bagi Imam Syafi’i yang masih usia belia dipercaya sebagai salah seorang tokoh pemberi fatwa pada jamannya,”jelasnya.
Kita berharap dengan contoh yang baik ini, tentunya program Iqro’
Club (membaca) yang masuk ke sekolah ini akan memacu minat serta niat
siswa untuk memulai membaca. Kekuatan Islam yang luar biasa menurutnya
adalah jika kita bisa meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat dan
melakukan hal-hal yang bermanfaat.
Di KLU yaitu ditingkat MUI telah di diskusikan tentang perlunya ada
yang mumpuni Al-Qur’an.Bayangkan dari jumlah penduduk KLU yang 213.000
itu, yang menghafal Al-Qur’an hanya 7 orang. Keadaan ini perlu menjadi
catatan kita bersama bahwa salah satu tujuan dari program inilah
solusinya.(Eko).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar