Sesait,Suarakomunitas,--Sejak dibongkarnya Kantor
Desa Sesait tanggal 5 Januari 2012 lalu, praktis aktivitas sehari-hari
Pemerintahan Desa berlangsung di ruang Kepala Desa.
Dibongkarnya
Kantor Desa ini karena Desa ini mendapatkan dana bantuan hibah dari
Pemda KLU tahun 2011 sebesar Rp.50.000.000,- Dana tersebut di upayakan
digunakan sesuai dengan kemanfaatannya.
Menurut Agus Engkang selaku petugas teknisi rehab gedung Kantor Desa tersebut mengaku pihaknya yakin bahwa dana sebesar itu jika dikelola dengan baik akan mampu menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepada dirinya. Namun ia menambahkan bahwa dukungan partisipasi swadaya masyarakat juga sangat diharapkan dan menentukan keberhasilan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi penuh tersebut.
Menurut Agus Engkang selaku petugas teknisi rehab gedung Kantor Desa tersebut mengaku pihaknya yakin bahwa dana sebesar itu jika dikelola dengan baik akan mampu menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepada dirinya. Namun ia menambahkan bahwa dukungan partisipasi swadaya masyarakat juga sangat diharapkan dan menentukan keberhasilan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi penuh tersebut.
“Saya yakin dengan jumlah dana sebesar itu, asal dikelola dengan
maksimal maka tentu akan bermanfaat, lebih-lebih ada dukungan swadaya
masyarakat, akan lebih bagus lagi,”kata Agus Engkang berharap.
Sebagaimana diketahui bahwa selama proses renovasi gedung Kantor Desa
Sesait pengerjaannya belum selesai, maka praktis aktivitas kerja setiap
hari Kepala Desa beserta seluruh perangkatnya berlangsung di ruang
rapat Kepala Desa.
“Sekalipun Kantor ini dibongkar untuk direnovasi, tetapi pelayanan
kepada masyarakat tetap kita laksanakan di ruang rapat Kepala Desa,
“kata Kades Sesait Murdan.
“Pengerjaan fisik hingga saat ini baru mencapai 75% dan diharapkan
akhir Januari 2012 ini selesai pengerjaannya,”tambah Soadi salah seorang
anggota panitia.
Diakui Soadi bahwa lambannya pengerjaan tersebut disebabkan karena
keadaan iklim dan cuaca akhir-akhir ini yang tidak bersahabat.
Bayangkan,katanya, disamping cuaca ditambah lagi dengan harga m, aterial
sangat melambung tinggi dan bahkan pengadaan materialnya langka.
Jadi menurut Soadi, walaupun harga material cukup tinggi, namun
pihaknya tetap optimis pengerjaan ini akan selesai, tentunya dukungan
swadaya masyarakat juga di harapkan.
Untuk mendapatkan bantuan dukungan dana dari Pemda KLU itu tidaklah
mudah. Dikatakan Soadi bahwa dari jumlah RAB Rp.180 Juta yang kita
usulkan ke Pemda, hanya realisasi sebesar Rp.50 Juta. “Walau sebesar itu
kita diberikan, itulah bentuk perhatian Pemerintah Daerah terhadap
rakyatnya, ”katanya bersyukur.
“Tinggal kita bagaimana bisa memanfaatkan dana sebesar itu hingga
pekerjaan selesai sesuai dengan apa yang kita harapkan,”tambahnya.(SK.Eko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar