Kayangan,(SK),-- Status PDAM KLU hingga kini masih
menggantung ke PDAM Menang Mataram. Hal ini berdasarkan Perda Lobar No.6
tahun 1980 jo Perda Lobar No.1 tahun 1988.
Hal
tersebut dikatakan Kabag Ekonomi Ir Melta dalam pertemuan yang
berlangsung di aula Kantor Camat Kayangan,Kamis (26/01/2012).
Dalam pertemuan yang bertajuk sosialisasi PDAM tersebut, disamping dihadiri Ibu Asisten II Setda KLU Hj.Marniati,SH.MM,Kabag Ekonomi Ir Melta, Dirut PDAM Menang Mataram, Kepala Cabang PDAM Tanjung, Camat Kayangan, hadir pula Kepala Desa, LPM, BPD, Bumdes dan undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Ibu Asisten II yang mewakili Bupati KLU berharap kepada pihak PDAM agar pengelolaan SPAM yang ada di Kayangan ini lebih diberdayakan demi kepentingan masyarakat.
Pertemuan yang menghadirkan Dirut PDAM Menang Mataram dalam
sosialisasi ini sangat penting artinya bagi harapan masyarakat Kayangan
untuk mendapatkan pelayanan air bersih yang nantinya akan dikelola oleh
PDAM.
Menyikapi hal yang sangat sensitive ini, Bupati KLU minta bantuan
para ahli untuk menangani masalah yang menjadi hajatan orang banyak
ini.Terkait dengan hal tersebut, Bupati juga sudah koordinasi dengan
dinas terkait, yang dalam hal ini PDAM Menang Mataram, bagaimana
menangani penyaluran SPAM yang sudah ada tersebut, bagi kepentingan
masyarakat di empat desa (Sesait,Dangiang, Kayangan dan Santong) yang
ada diwilayah Kecamatan Kayangan.
Camat Kayangan Tresnahadi,S.Pt dalam pengantarnya mengatakan bahwa
SPAM yang sudah diserahkan pihak Dinas PU Provinsi ke Pemerintah
Kecamatan ini, nantinya akan di kelola PDAM.
Tresnahadi juga berharap secara umum bahwa kebutuhan akan air bersih
di Desa Kayangan,Dangiang,Santong dan Sesait, agar kedepan supaya di
kelola oleh PDAM. “Jumlah penduduk yang siap menjadi pelanggan PDAM berjumlah 2.434
KK,”tegas Tresnahadi.
Menurutnya bahwa salah satu desa yang tidak memiliki sumber air
diwilayah ini adalah Desa Dangiang. Selama ini, kebutuhan akan air bagi
kepentingan hajat masyarakat desa tersebut, mereka ambil dari air
irigasi yang belum tentu bersih dan sehat untuk di konsumsi. Untuk itu,
masyarakat Desa Dangiang sangat berharap kepada PDAM agar pengelolaan
SPAM yang memakan biaya kurang lebih 8 milyar ini segera realisasi.
Kepala Cabang PDAM Tanjung dalam sambutannya menyatakan, memang PDAM
pada dasarnya tidak serta merta menerima begitu saja sarana dan
prasarana (SPAM) yang ada di Kayangan ini. “Namun karena ini adalah
kemauan pemerintah, mau tidak mau harus diterima,”katanya.
“Ini berdasarkan amanat Bupati/Wakil Bupati KLU bahwa PDAM siap menerima SPAM yang ada di Kayangan ini,”jelasnya.
Kebiasaan masyarakat kita Dayan Gunung ini selalu menginginkan gratis saja.Karena menurut mereka bahwa membayar itu tidak gampang. “Beruntung kita hidup di KLU ini, kebutuhan akan air melimpah, karena SDA-nya cukup menjanjikan,”katanya.
“Kalau nanti sudah di kelola PDAM, insya Allah, kebutuhan masyarakat
akan air bersih tentu akan lebih terjamin,”tambahnya.
Sementara Dirut teknis PDAM Menang Mataram dalam kesempatan itu
mengaku sudah mengadakan survey lapangan beberapa waktu lalu, terkait
keberadaan instalasi pengelolaan transmisi yang ada di Santong yang
dibiayai oleh APBN. Hanya saja diakuinya, sarana teknis dilapangan, tentang bagaimana
distribusinya sudah dilihatnya, namun sambungan ke rumah-rumah penduduk
belum di lihatnya.”Ini ada tindak lanjutnya,”katanya.
Menurut Dirut Teknis PDAM Menang Mataram ini, bahwa biaya sambungan
bagi pelanggan baru sudah ditentukan secara baku 1.200.000 rupiah, namun
dalam prakteknya bisa di angsur (dicicil).Dirut juga minta agar ada
catatan khusus bagi desa-desa yang masyarakatnya sudah memiliki
stopkran, sehingga nantinya bisa diperhitungkan oleh pihak PDAM pada
saatnya nanti.
Dalam diskusi yang di pandu langsung Camat Kayangan tersebut, banyak
hal yang menjadi perhatian PDAM nantinya ketika sudah beroperasi
diwilayah ini.Misalnya ada beberapa pertanyaan yang muncul dari para
peserta sosialisasi diantaranya masalah besarnya tarif untuk tahap awal,
jangan disamakan dengan tarif yang ada di kota yang sudah lama
beropersai.
Disamping itu para peserta juga pada prinsipnya sangat setuju
pengelolaan SPAM di Kayangan ini dikelola PDAM. Namun masyarakat juga
berharap dan menginginkan untuk pemasangan baru biayanya agar bisa
dicicil.
“Masalah ini bisa dicicil, ditempat lain juga pernah
diberlakukan,”kata Dirut PDAM menjawab keinginan para peserta. “Mudah-mudahan masyarakat Kayangan banyak mengerti dengan PDAM. Misi
kita hadir di Kayangan ini adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, dengan memberikan pelayanan yang terbaik,”tutupnya. (Eko).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar