Keunikan terlihat saat peroses pernikahan yaitu, prosesi pernikahan
dilakukan di atas berugak dan di kelilingi oleh kerumunan
warga. Saat proses ijab kabul berlangsung, ketika pengantin
laki membuat kesalahan, maka seketika itu warga akan ramai dengan
teriakan soraknya, “tidak sah,” sorak para warga.
Tak heran jika prosesi ijab kabul ini sering diulang sampai tiga kali
bahkan lebih. terkadang walaupun dalam pengucapan ijab kabul
tidak terdapat satupun kesalahan, warga yang menonton pun masih tetap
bersorak. Sehingga pernikahan yang sebenarnya sudah sah harus diulang
kembali sampai semua warga berteriak mengucapkan kata “sah”. Inilah
salah satu keunikan prosesi pernikahan suku Sasak, khususnya di
Kecamatan Gangga.
Setelah prosesi ijab
kabul dilaksanakan, selang beberapa hari proses Nyongkolang
digelar. Dalam perayaan ini pengantin wanita akan dibawa pulang ke
rumah orang tuanya untuk pertama kali sejak prosesi penculikan dari
rumahnya. Sebelumnya, dengan berpasangan dan diiringi oleh pengiring
dan musik tardisional, pengantin pria dan wanita diarak dengan
cara berjalan kaki menuju rumah pengantin wanita.
Prosesi Nyongkolan ini, untuk memberitakan kepada masyarakat bahwa
pasangan pengantin telah melakukan sebuah prosesi pernikahan yang sah
secara hukum agama ataupun hukum adat yang ada di masyarakat suku Sasak.
Begitu pula budaya yang dilakoni masyarakat San Baro Bentek.
Misalnya, pada pernikahan Mustakim (San Baro) dan Nurul Hidayah
(Bayan), pada Selasa (20/9/2011). Dalam proses Nyongkolan mereka,
kedua mempelai diiringi oleh musik tradisional asli setempat
yaitu Gendang Beleq dan Kecimol. Pada saat musik
ditabuh (dimainkan) langkah demi langkah dijalankan menuju rumah
pengantin perempuan dengan ayunan barisan yang rapi biasanya tiga
berbanjar.
Tidak jarang pada saat musik ditabuh sebagian pengiring berjoged ria
dengan rasa kegembiraan yang tinggi disela-sela perjalanan. Setelah
sampai tujuan rombongan pengiring disambut dengan beragam macam jamuan
tradisional oleh masyarakat Bayan.
Sesampai di rumah pengantin wanita, ia pun menangis histeris di kaki
orang tuanya. Tangisan pengantin wanita ini disebabkan karena akan
berpisah meninggalkan rumah orang tuanya. Setelah beberapa saat iringan
pengantin pun kembali meninggalkan rumah pengantin wanita. (DJ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar