MATARAMnews (KLU) - Sebagai Kabupaten
termuda NTB, KLU dengan kasus Gizi buruknya dan 43,14 persen penduduk
masih berada di bawah garis kemiskinan, yang mengindikasikan IPM
Kabupaten Lombok Utara tergolong masih rendah, selalu menjadi perhatian
Pemerintah Pusat. Hal tersebut terungkap saat pencanangan Gerakan Hari
Kesatuan (HKG) PKK KB-Kes Provinsi NTB yang dipusatkan di Halaman Kantor
Bupati Tanjung KLU, Kamis (27/10/2011).
FOTO: Gubernur NTB saat memberikan bantuan Kepada TP PKK KLU
Pada Pencanangan HKG PKK KB-Kes yang
dirangkai dengan penyerahan bantuan dan pameran hasil kerajinan,
kreatifitas dan produk-produk olahan TP PKK KLU, hadir Plt. Deputy
KS/KP Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Drs.
Safarudin Gumay MM, Dekan Pascasarjana Fakultas Kedokteran UGM Prof. Dr.
Siswanto Agus Wilopo, Gubernur NTB Dr. KH. M. Zaenul Majdi, Ketua PKK
provinsi NTB, Hj. Raudatul Zaenul Majdi, Bupati KLU H.Djohan Syamsu SH,
Ketua PKK KLU, Hj. Galuh Djohan Syamsu, Wakil Bupati beserta ibu, ketua
DPRD KLU Maryadi, S.Ag beserta segenap kepala SKPD provinsi dan KLU.
Dalam sambutannya Plt. Deputy KS/PK
BKKBN, Drs. Saparudin Gumay MM mengungkapkan, bahwa kegiatan Bhakti
Sosial HKG PKK yang akan dicanangkan hari ini oleh Gubernur merupakan
bentuk partisifasi aktif penduduk dan TP PKK dalam upaya memecahkan
permasalahan kependudukan. “Dalam bidang pengendalian penduduk sesuai
dengan UU No 52 tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan
keluarga pasal 16, mewajibkan pada setiap penduduk untuk berperan serta
dalam pembangunan kependudukan dan membantu mewujudkan perbandingan yang
ideal antara perkembangan dan kualitas lingkungan,” tegasnya.
Dijelaskan, kondisi kependudukan
Indonesia saat ini, setidaknya memiliki 4 masalah yang meliputi aspek
kuantitas, kualitas, persebaran dan data kependudukan. Secara kuantitas
jumlah penduduk Indonesia terbilang masih besar yaitu 237,6 juta jiwa,
urutan ke 4 terbesar dunia dengan pertumbuhan 1,5 persen per tahun atau
sekitar 3 juta setiap tahun. Secara kualitas Indonesia masih memiliki
13,3 persen atau 33 juta jiwa penduduk miskin dengan tingkat pendidikan,
kesehatan dan daya beli penduduk masih rendah sehingga peringkat IPM
Indonesia berada diurutan 108 dari 187 negara.
“Selain itu permasalahan penyebaran
penduduk yang tidak merata juga menjadi problem bangsa kita, karena 58
persen diantaranya tinggal di pulau Jawa yang luasnya hanya 7 persen
dari luas Indonesia, setiap kilo meter lahan di huni oleh 1.055 orang.
Demikian halnya dengan data, informasi dan administrasi kependudukan
Indonesia juga masih banyak permasalahan yang perlu di benahi serta
pencatatan penduduk yang berkenaan dengan kelahiran, kematian,
kedatangan dan kepergian belum bisa di lakukan dengan tertib, disiplin
serta cermat sesuai ketentuan.
Pada kesempatan itu, Drs. Safaruddin
Gumay MM, memberikan apresiasi kepada TP PKK Provinsi dan PKK Kabupaten
Lombok Utara atas prestasinya dalam mendukung program-proram pemerintah
Pusat.
“Maka, berangkat dari permasalahan
Kependudukan dan mengingat KLU sebagai Daerah Baru kami bersama Gubernur
telah membuat MoU dengan Program Pascasarjana Fakultas Kedokteran UGM
dalam rangka meningkatkan Kapasitas SDM khususnya Profesionalisme tenaga
kesehatan yang sesuai dengan standar Internasional,“ ucapnya.
Dikesempatan yang sama Gubernur NTB
dalam sambutan singkatnya sangat mengapresiasi pemerintah Daerah KLU dan
TP PKK Lombok Utara. Sebagai Daerah Baru, ungkapnya KLU telah berhasil
melaksanakan pembangunan dengan baik. Namun demikian, sambungnya,
Pemerintah Daerah jangan hanya fokus pembangunannya dibidang fisik
semata, jauh lebih penting dari itu adalah pembangunan manusianya.
Tidak ada artinya gedung bertingkat
sementara kualitas manusianya rendah, tegas gubernur. Selain itu
Gubernur yang doyan Sate Ikan Tanjung ini juga menekankan pentingnya
keberadaan PKK yang notabeneny sebagai wadah bagi ibu-ibu dalam
menunjang program pembangunan khususnya pembangunan mental spiritual
manusia sejak kanak-kanak, ungkapnya. Selanjutnya Gubernur langsung
membuka kegiatan pencanangan HKG PKK yang ditandai dengan memukul Gong.
Sementara itu Dekan Pascasarjana FK UGM
Prof. Dr. Siswanto Agus Wilopo saat jumpa pers membenarkan tentang MoU
yang telah di buat bersama Gubernur. NTB dan KLU khususnya sebagai
wilayah Destinasi Pariwisata perlu meningkatkan standar pelayanan
kesehatan sesuai dengan standar Internasional, maka kaitannya dengan hal
tersebut, ungkapnya, UGM memberikan kesempatan kepada daerah-daerah
tertinggal khususnya KLU sebagai daerah baru yang memiliki potensi
Wisata dan menjadi Destinasi Internasional untuk melanjutkan
pendidikannya di UGM dengan perlakuan Khusus.
Mendengar hal tersebut Bupati KLU H.
Djohan Syamsu SH, yang didampingi Wakil Bupati H. Najmul Akhyar SH.MH,
langsung merespon dengan serta merta meminta jatah KKN Mahasiswa UGM di
KLU. Selain itu, Bupati KLU juga sangat berterima kasih kepada
Pemerintah Pusat dalam hal ini Kepala BKKBN dan pihak UGM yang
senantiasa terus memberikan bantuan demi mewujudkan KLU yang maju dan
beradap.(Hamdan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar