Kayangan,KLU,-- Malam terakhir bulan Ramadhan, di
mana-mana terdengar gema takbir,tahmid dan tasbih mengagungkan kebesaran
nama Allah. Kegiatan semacam ini terus berlangsung sepanjang
tahun.Bahkan untuk memeriahkan kegiatan ini diadakanlah pawai takbiran
pada malam lebaran yang terus mentradisi sepanjang zaman.
Tidak
terkecuali, Remaja Mesjid Baiturrahim Lokok Sutrang pada malam
takbiran, juga ikut ambil bagian dalam lomba pawai takbiran, yang
diadakan oleh Panitia Lomba Pawai Takbiran tingkat Desa Sesait pada
tahun ini.
”Alhamdulillah, berkat kerjasama dan dukungan seluruh komponen yang
ada di dusun Lokok Sutrang dalam mendukung kegiatan ini, maka sungguh
mustahil dapat terlaksana dan berjalan dengan baik.” Demikian yang
dikatakan oleh Kepala Dusun Lokok Sutrang A. Murhaeni.
Selanjutnya, A. Murhaeni menjelaskan bahwa, Remaja Mesjid Baiturrahim
dan Kelompok Bajang Patuh Dusun Lokok Sutrang, sebelum mengikuti lomba
pawai takbiran ini, telah sepakat bekerjasama dalam mempersiapkan
segala sesuatunya yang berhubungan dengan kesiapan mengikuti lomba pawai
takbiran tahun ini.Termasuk juga dalam mengerahkan seluruh anggota
Remja Mesjid dan anggota dari Bajang Patuh untuk ikut ambil bagian dalam
lomba pawai takbiran tingkat desa ini. Sehingga, dari 19 jumlah
kontingen terdaftar, yang hadir hanya 9 kontingen.
Dimana Remaja Mesjid Baiturrahim Dusun Lokok Sutrang, yang walaupun
mendapatkan posisi nomor 9 dalam hal pendaftaran, namun kontingen ini
paling awal hadir di lokasi pawai dan mendapatkan kesempatan pertama
tampil di panggung kehormatan untuk menunjukkan kebolehannya dalam
memukul beduk yang diiringi oleh takbiran yang menggema keseluruh desa
sesait.
Lebih jauh A. Murhaeni menerangkan bahwa, yang dipercaya untuk
memukul beduk adalah Jumahir Wiratanudatar dan Jomel A.Warr sedangkan
yang dipercaya untuk mengumandangkan gema takbir mengiringi irama beduk
yang dipukul oleh Jumahir adalah Nahul Khan. Sehingga, decak kagum dari
seluruh pengunjung gemuruh membahana memecah kesunyian malam takbiran
yang dipusatkan di halaman depan kantor Desa Sesait ini, membuat para
dewan juri terlena dengan duet Jumahir – Nahul tersebut. Akhirnya,
kontingen Remaja Mesjid Baiturrahim Lokok Sutrang keluar sebagai juara
umum dalam lomba takbir pada malam Idul Fitri 1432 H/2011,urainya.
Menurut Ketua Panitia Lomba Takbiran tingkatt Desa Sesait
Kardiantara,S.Pd, mengatakan bahwa, krieteria penilaian terdiri dari
tiga aspek, diantaranya, miniatur terbaik, peserta pawai dan atraksi.
Semua kriteria penilaian ini, menjadi satu kesatuan yang utuh.
Menurut Suhaedin (38) salah satu designer Miniatur Mesjid Kuno
Sesait, yang digunakan sebagai pendukung dalam lomba Takbiran pada
malam Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1432 H tahun ini, bahwa sejak
persiapan hingga selesai dibuat miniatur tersebut, dibutuhkan waktu
selama satu bulan.
”Miniatur Mesjid yang kami buat dalam lomba pawai takbiran tahun ini
adalah Minatur Mesjid Kuno Sesait. Alasan kami memilih miniatur Mesjid
Kuno Sesait ini, disamping agar beda dengan tahun lalu, juga kami ingin
menonjolkan lebih kepada nuansa adat yang kita miliki,”kata Suhaedin,
yang juga sering dikenal dengan sebutan Bang Hae ini.
Sementara itu Ketua Remaja Mesjid Baiturrahim Lokok Sutrang Zaenul
Hadi,S.Pd, mengaku bahwa, pihaknya sudah dua kali mengikuti kegiatan
lomba pawai takbiran yang diselenggarakan oleh panitia tingkat desa
Sesait ini. Dimana menurut Zaenul Hadi yang juga ketua Bajang Patuh
Dusun lokok Sutrang ini, selama keikutsertaan mereka dalam lomba pawai
takbiran tersebut, selalu keluar sebagai juara umum.
”Tahun 2010 yang lalu, kita keluar sebagai juara umum dan pada tahun
2011 ini, kembali kita dipercaya sebagai juara umum,” katanya bangga.
”Semuanya ini, berkat keikutsertaan serta dukungan semua pihak, baik
dari sejak persiapan hingga pelaksanaan kegiatan, ” tambahnya. (Eko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar