Kayangan, --- Perubahan cuaca dan iklim menyebabkan
terjadinya pergeseran musim.Perubahan ini disebabkanadanya pemanasan
global.
Pemanasan global yang dimaksud adalah karena disebabkan efek rumah kaca dan penebangan pohon secara liar dan tidak bertanggungjawab,sehingga menyebabkan kekeringan cukup parah diberbagai belahan dunia.
Masalah kekeringan ini, juga merupakan salah satu problem klasik yang dihadapi Kabupaten Lombok Utara,khususnya di wilayah Kecamatan Kayangan.Karena sampai saat ini, wilayah ini belum terlepas dari masalah kekeringan, seperti yang juga terjadi dan melanda dunia.
Dibagian timur wilayah KLU, khususnya diwilayah Kecamatan Kayangan, kekeringan yang melanda daerah ini cukup menyita perhatian H.Abidin Mustakim.
Pada musim kemarau yang dirasakan cukup panjang oleh sebagian masyarakat Kayangan yang haus akan datangnya musim penghujan tahun ini, berharap banyak akan terpenuhinya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.Seperti minum,masak,mandi dan mencuci.
Selain itu, akibat kekeringan ini pula, potensi lahan pertanian dan perkebunan diwilayah Kayangan belum bisa dioptimalkan.Akibatnya ribuan hektar lahan perkebunan milik H.Abidin Mustakim menjadi kekeringan dan bahkan diawal bulan ini, ada sebagian lahannya yang sudah ditanami ribuan bibit pohon penghijauan, hangus terbakar.
“Kebakaran itu terjadi akibat tangan-tangan usil yang tidak bertanggung jawab,”katanya kesal.
H.Abidin Mustakim, ketika wartawan suarakomunitas.net ini berkunjung ke lahan perkebunan miliknya di Empak Mayong Desa Kayangan Lombok Utara beberapa waktu lalu,ia banyak bercerita berbagai hal tentang upaya-upaya yang telah dilakukannya untuk menyelamatkan tanaman dan bibit yang sudah dipersemaikan di kebun miliknya.
Diantaranya, dengan melibatkan penduduk sekitar untuk bergotong royong menyirami bibit tanaman yang masih ada ditempat persemaiannya.Selain itu,H.Abidin Mustakim juga mendatangkan Tangky penyiram untuk menyiram lahan-lahan yang selama ini dibina dan dipeliharanya.
“Itu semua saya lakukan adalah untuk menyelamatkan ribuan tanaman yang sudah ditanam pada musim hujan tahun 2010 lalu,”katanya.
“Mudah-mudahan pada awal musim hujan tahun ini, kembali saya programkan untuk menanami lahan-lahan kosong dan lahan yang sempat terbakar beberapa waktu lalu di lapangan umum Kecamatan Kayangan serta 1,40 Ha lahan di Air Bari yang memang disediakan oleh masyarakat, ”lanjutnya.
Akibat kekeringan yang melanda daerah ini, banyak sumber mata air yang debit airnya berkurang dan bahkan ada yang sampai mengering.Seperti Sumur Jembung di Empak Mayong, airnya sudah mongering sejak tahun 2005 silam.
Penanganan permasalahan kekeringan diwilayah KLU, khususnya di wilayah Kecamatan Kayangan ini, Pemerintah saat ini tengah membangun Sumur Bor di daerah Air Bari Desa Gumantar Kecamatan Kayangan. (Eko).
Pemanasan global yang dimaksud adalah karena disebabkan efek rumah kaca dan penebangan pohon secara liar dan tidak bertanggungjawab,sehingga menyebabkan kekeringan cukup parah diberbagai belahan dunia.
Masalah kekeringan ini, juga merupakan salah satu problem klasik yang dihadapi Kabupaten Lombok Utara,khususnya di wilayah Kecamatan Kayangan.Karena sampai saat ini, wilayah ini belum terlepas dari masalah kekeringan, seperti yang juga terjadi dan melanda dunia.
Dibagian timur wilayah KLU, khususnya diwilayah Kecamatan Kayangan, kekeringan yang melanda daerah ini cukup menyita perhatian H.Abidin Mustakim.
Pada musim kemarau yang dirasakan cukup panjang oleh sebagian masyarakat Kayangan yang haus akan datangnya musim penghujan tahun ini, berharap banyak akan terpenuhinya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.Seperti minum,masak,mandi dan mencuci.
Selain itu, akibat kekeringan ini pula, potensi lahan pertanian dan perkebunan diwilayah Kayangan belum bisa dioptimalkan.Akibatnya ribuan hektar lahan perkebunan milik H.Abidin Mustakim menjadi kekeringan dan bahkan diawal bulan ini, ada sebagian lahannya yang sudah ditanami ribuan bibit pohon penghijauan, hangus terbakar.
“Kebakaran itu terjadi akibat tangan-tangan usil yang tidak bertanggung jawab,”katanya kesal.
H.Abidin Mustakim, ketika wartawan suarakomunitas.net ini berkunjung ke lahan perkebunan miliknya di Empak Mayong Desa Kayangan Lombok Utara beberapa waktu lalu,ia banyak bercerita berbagai hal tentang upaya-upaya yang telah dilakukannya untuk menyelamatkan tanaman dan bibit yang sudah dipersemaikan di kebun miliknya.
Diantaranya, dengan melibatkan penduduk sekitar untuk bergotong royong menyirami bibit tanaman yang masih ada ditempat persemaiannya.Selain itu,H.Abidin Mustakim juga mendatangkan Tangky penyiram untuk menyiram lahan-lahan yang selama ini dibina dan dipeliharanya.
“Itu semua saya lakukan adalah untuk menyelamatkan ribuan tanaman yang sudah ditanam pada musim hujan tahun 2010 lalu,”katanya.
“Mudah-mudahan pada awal musim hujan tahun ini, kembali saya programkan untuk menanami lahan-lahan kosong dan lahan yang sempat terbakar beberapa waktu lalu di lapangan umum Kecamatan Kayangan serta 1,40 Ha lahan di Air Bari yang memang disediakan oleh masyarakat, ”lanjutnya.
Akibat kekeringan yang melanda daerah ini, banyak sumber mata air yang debit airnya berkurang dan bahkan ada yang sampai mengering.Seperti Sumur Jembung di Empak Mayong, airnya sudah mongering sejak tahun 2005 silam.
Penanganan permasalahan kekeringan diwilayah KLU, khususnya di wilayah Kecamatan Kayangan ini, Pemerintah saat ini tengah membangun Sumur Bor di daerah Air Bari Desa Gumantar Kecamatan Kayangan. (Eko).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar