Kayangan,-- Dari tujuh pepadu yang tergabung dalam grup A yang diturunkan oleh Pemerintah perwakilan KLU dalam acara pagelaran presean kejuaraan Polda NTB yang berlangsung di Mataram,Selasa, (21/06) lalu, KO.
Pepadu grup selak marong lombok tengah,satu diantaranya ( ST ) mengeluarkan cairan berwarna merah alias bocor, sedangkan yang lainnya luka memar di hampir seluruh tubuhnya.
Salah seorang pekembar yang berasal dari KLU Masidep,S.Pd. mengatakan " kekalahan para pepau KLU ini secara fisik karena memang mereka kecapean di atas kendaraan dan belum sempat istirahat. Sejak turun dari kendaraan, mereka langsung bertanding, perjalanan yang cukup melelahkan itu, sangat berpengaruh terhadap kondisi fisik para pepadu ini,”ungkapnya.
Menurut pantauan wartawan komunitas ini, mereka (para pepadu..red) bertanding merasa tertekan dengan tuntutan harus menang, karena mereka mempertaruhkan tim, jika 4 orang diantara tim itu kalah, maka itu adalah kekalahan tim, dan tidak jarang diantara mereka memaksakan diri hingga titisan terakhir tenaga mereka.
Ketangguhan pepadu asal lombok tengah grup selak marong ini, sulit untuk ditaklukkan. Pasalnya, gruup ini telah teruji dan sering melang-lang buana di berbagai pagelaran, bahkan ketika mereka datang ke Lombok Utara pun mereka masih unggul dibanding pepadu KLU.
Kekalahan didalam sebuah even merupakan suatu hal yang biasa, namun menurut Masidep, bahwa Pemerintah kurang peduli terhadap nasib para pepadu ini, seharusnya mereka ini (para Pepadu..red) dibekali untuk sekedar bekal Banyak diantara mereka yang kelaparan sehingga tenaga mereka tidak sebanding dengan beban yang mereka tanggung.
“Coba bayangkan, para pepadu ini berangkat jam 10 dan belum sempat makan siang dan ketika sampai di Kantor Bupati KLU, langsung naik mobil menuju eks Kantor Bupati Lobar untuk mengikuti pagelaran,”kilah Masidep dengan nada kesal.
Datu Artadi mengatakan, "kami sudah berusaha untuk mencarikan dana di pemerintah, namun penyediaan dana untuk presean ini tidak ada, hanya saja kita diberikan Bus Pemda untuk antar jemput pepadu,”katanya.
Para pepadu merasa kecewa dengan perlakuan ini, “kami sudah diperlakukan seperti ini, jatuh ketimpa tangga pula, “unggkap salah seorang pepadu yang enggan namanya disebutkan.
Namun walau demikian, menurut Masidep, bahwa dalam pagelaran Presean yang digelar Polda NTB tersebut, Kontingen KLU mendapatkan Juara II beregu,setelah dalam Final Regu KLU dikalahkan oleh Regu Lombok Tengah. sedangkan untuk kategori perorangan, pepadu dari KLU gugur di babak penyisihan.
“Mudah-mudahan, di tahun-tahun mendatang, kita harapkan pembinaan dari Pemerintah lebih di intensifkan, agar apa yang kita alami tahun ini, dijadikan bahan evaluasi bagi semua pihak, “harap Masidep.(Hasanul MTQ)
Pepadu grup selak marong lombok tengah,satu diantaranya ( ST ) mengeluarkan cairan berwarna merah alias bocor, sedangkan yang lainnya luka memar di hampir seluruh tubuhnya.
Salah seorang pekembar yang berasal dari KLU Masidep,S.Pd. mengatakan " kekalahan para pepau KLU ini secara fisik karena memang mereka kecapean di atas kendaraan dan belum sempat istirahat. Sejak turun dari kendaraan, mereka langsung bertanding, perjalanan yang cukup melelahkan itu, sangat berpengaruh terhadap kondisi fisik para pepadu ini,”ungkapnya.
Menurut pantauan wartawan komunitas ini, mereka (para pepadu..red) bertanding merasa tertekan dengan tuntutan harus menang, karena mereka mempertaruhkan tim, jika 4 orang diantara tim itu kalah, maka itu adalah kekalahan tim, dan tidak jarang diantara mereka memaksakan diri hingga titisan terakhir tenaga mereka.
Ketangguhan pepadu asal lombok tengah grup selak marong ini, sulit untuk ditaklukkan. Pasalnya, gruup ini telah teruji dan sering melang-lang buana di berbagai pagelaran, bahkan ketika mereka datang ke Lombok Utara pun mereka masih unggul dibanding pepadu KLU.
Kekalahan didalam sebuah even merupakan suatu hal yang biasa, namun menurut Masidep, bahwa Pemerintah kurang peduli terhadap nasib para pepadu ini, seharusnya mereka ini (para Pepadu..red) dibekali untuk sekedar bekal Banyak diantara mereka yang kelaparan sehingga tenaga mereka tidak sebanding dengan beban yang mereka tanggung.
“Coba bayangkan, para pepadu ini berangkat jam 10 dan belum sempat makan siang dan ketika sampai di Kantor Bupati KLU, langsung naik mobil menuju eks Kantor Bupati Lobar untuk mengikuti pagelaran,”kilah Masidep dengan nada kesal.
Datu Artadi mengatakan, "kami sudah berusaha untuk mencarikan dana di pemerintah, namun penyediaan dana untuk presean ini tidak ada, hanya saja kita diberikan Bus Pemda untuk antar jemput pepadu,”katanya.
Para pepadu merasa kecewa dengan perlakuan ini, “kami sudah diperlakukan seperti ini, jatuh ketimpa tangga pula, “unggkap salah seorang pepadu yang enggan namanya disebutkan.
Namun walau demikian, menurut Masidep, bahwa dalam pagelaran Presean yang digelar Polda NTB tersebut, Kontingen KLU mendapatkan Juara II beregu,setelah dalam Final Regu KLU dikalahkan oleh Regu Lombok Tengah. sedangkan untuk kategori perorangan, pepadu dari KLU gugur di babak penyisihan.
“Mudah-mudahan, di tahun-tahun mendatang, kita harapkan pembinaan dari Pemerintah lebih di intensifkan, agar apa yang kita alami tahun ini, dijadikan bahan evaluasi bagi semua pihak, “harap Masidep.(Hasanul MTQ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar