Kayangan,-- Untuk melayani kebutuhan air bersih bagi warga masyarakat di tiga desa diwilayah Kecamatan Kayangan, patut disyukuri.
Pasalnya, pada saat ini ada dua kontraktor yang akan menangani masalah hajat akan kebutuhan air bersih bagi warga masyarakat Kecamatan Kayangan, khususnya di tiga desa yang memang diperuntukkan untuk itu. Ketiga desa yang dimaksud adalah desa Kayangan, desa Sesait dan desa Santong,
Untuk kepentingan tersebut, saat ini sedang di bangun dua buah SPAM (Sistem Pengelolaan Air Minum) di dua tempat. Satu buah bangunan SPAM dibangun di Dusun Waker Desa Santong,dengan kapasitas 100 kubik, dengan ukuran 10x10 meter, yang nantinya diperuntukkan bagi warga masyarakat di dua desa yaitu desa Santong dan desa Sesait. Sedangkan satu buah bangunan SPAM dibangun di dusun Empak Mayong, tepatnya ditanah milik H.Abidin Mustakim, dengan kapasitas 300 kubik, dengan ukuran sama seperti bangunan pertama 10x10 m. Kedua bangunan ini pengerjaannya ditangani oleh PT.Jasuka Bangun Pratama. Sedangkan yang mengerjakan system perpipaannya dari PT lain dari Bali.
“Kami hanya mengerjakan bangunannya saja, kalau pipanya ada PT lain dari Bali yang mengerjakannya,”jelas Ifan (36) salah seorang penanggungjawab dilokasi bangunan dari PT.Jasuka Bangun Pratama, kepada suarakomunitas.net.
“Surat Perintah Kerja (SPK) untuk memulai pengerjaannya tanggal 23 Mei 2011 hingga September 2011 mendatang. Jadi kami dibatasi hanya 180 hari harus selesai,”tambahnya.
Sementara itu, menurut H.Abidin Mustakim yang selama ini mendata dan dari hasil surveinya untuk seluruh sumber mata air yang ada diwilayah ini, mengatakan bahwa lokasi pengambilan air bersih untuk masyarakat di tiga desa diwilayah Kecamatan Kayangan ini adalah mata air Batubara inilah yang bisa dimanfaatkan. Dengan demikian, lanjutnya, tidak mengganggu irigasi yang selama ini dimanfaatkan oleh warga. Tetapi kalau jadi mata air Sumur Bual digunakan untuk ini, maka akan mengganggu kepentingan petani yang satu-satunya sumber irigasi bagi sawah mereka.
Seperti diketahui bahwa, sumber mata air yang akan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat di tiga desa tersebut, adalah berasal dari sumber mata air Batubara, sekitar 5 km kearah tenggara dari Pawang Semboya.
Wilayah Kecamatan Kayangan memiliki beberapa sumber mata air dan sumur tradisional yang masih bertahan hingga saat ini. Sebagian diantaranya ada yang memiliki debit air besar walaupun di musim kemarau. Namun tidak bisa dipungkiri, ada juga yang mengalami kekurangan debit air dan bahkan ada yang mongering dimusim kemarau. Hal tersebut diakui H.Abidin Mustakim, karena keadaan tersebut berdasarkan hasil surveinya pada tahun 2006 silam.
Salah satu mata air yang debit airnya besar adalah mata air Batubara ini, walau pada musim kemarau jangka waktu yang lama. Itulah sebabnya, sumber mata air Batubara inilah sebagai salah satu pilihan utama untuk dimanfaatkan bagi kebutuhan air bersih untuk desa Santong, desa Sesait dan desa Kayangan.
“Mudah-mudahan program ini bisa berjalan sesuai rencana,”kata Surta warga Empak Mayong yang peduli terhadap kebutuhan warga sekitar. (Eko)
Pasalnya, pada saat ini ada dua kontraktor yang akan menangani masalah hajat akan kebutuhan air bersih bagi warga masyarakat Kecamatan Kayangan, khususnya di tiga desa yang memang diperuntukkan untuk itu. Ketiga desa yang dimaksud adalah desa Kayangan, desa Sesait dan desa Santong,
Untuk kepentingan tersebut, saat ini sedang di bangun dua buah SPAM (Sistem Pengelolaan Air Minum) di dua tempat. Satu buah bangunan SPAM dibangun di Dusun Waker Desa Santong,dengan kapasitas 100 kubik, dengan ukuran 10x10 meter, yang nantinya diperuntukkan bagi warga masyarakat di dua desa yaitu desa Santong dan desa Sesait. Sedangkan satu buah bangunan SPAM dibangun di dusun Empak Mayong, tepatnya ditanah milik H.Abidin Mustakim, dengan kapasitas 300 kubik, dengan ukuran sama seperti bangunan pertama 10x10 m. Kedua bangunan ini pengerjaannya ditangani oleh PT.Jasuka Bangun Pratama. Sedangkan yang mengerjakan system perpipaannya dari PT lain dari Bali.
“Kami hanya mengerjakan bangunannya saja, kalau pipanya ada PT lain dari Bali yang mengerjakannya,”jelas Ifan (36) salah seorang penanggungjawab dilokasi bangunan dari PT.Jasuka Bangun Pratama, kepada suarakomunitas.net.
“Surat Perintah Kerja (SPK) untuk memulai pengerjaannya tanggal 23 Mei 2011 hingga September 2011 mendatang. Jadi kami dibatasi hanya 180 hari harus selesai,”tambahnya.
Sementara itu, menurut H.Abidin Mustakim yang selama ini mendata dan dari hasil surveinya untuk seluruh sumber mata air yang ada diwilayah ini, mengatakan bahwa lokasi pengambilan air bersih untuk masyarakat di tiga desa diwilayah Kecamatan Kayangan ini adalah mata air Batubara inilah yang bisa dimanfaatkan. Dengan demikian, lanjutnya, tidak mengganggu irigasi yang selama ini dimanfaatkan oleh warga. Tetapi kalau jadi mata air Sumur Bual digunakan untuk ini, maka akan mengganggu kepentingan petani yang satu-satunya sumber irigasi bagi sawah mereka.
Seperti diketahui bahwa, sumber mata air yang akan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat di tiga desa tersebut, adalah berasal dari sumber mata air Batubara, sekitar 5 km kearah tenggara dari Pawang Semboya.
Wilayah Kecamatan Kayangan memiliki beberapa sumber mata air dan sumur tradisional yang masih bertahan hingga saat ini. Sebagian diantaranya ada yang memiliki debit air besar walaupun di musim kemarau. Namun tidak bisa dipungkiri, ada juga yang mengalami kekurangan debit air dan bahkan ada yang mongering dimusim kemarau. Hal tersebut diakui H.Abidin Mustakim, karena keadaan tersebut berdasarkan hasil surveinya pada tahun 2006 silam.
Salah satu mata air yang debit airnya besar adalah mata air Batubara ini, walau pada musim kemarau jangka waktu yang lama. Itulah sebabnya, sumber mata air Batubara inilah sebagai salah satu pilihan utama untuk dimanfaatkan bagi kebutuhan air bersih untuk desa Santong, desa Sesait dan desa Kayangan.
“Mudah-mudahan program ini bisa berjalan sesuai rencana,”kata Surta warga Empak Mayong yang peduli terhadap kebutuhan warga sekitar. (Eko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar