SESAIT,--- Mengingat betapa pentingnya reaktualisasi nilai-nilai kearifan local sebagai strategi pencegahan terjadinya degradasi moral, maka Pemuda Merenten yang terikat secara culture/budaya dan adat istiadat sepakat untuk membentuk wadah atau organisasi sebagai alat atau sarana bersillaturrahmi dengan mengedepankan nilai-nilai kearifan local (Lokal Genuine) dengan nama organisasi Gendang Beleq Paguyuban Sekar Tunjung, Batu Jompang.
Tujuan pendirian organisasi paguyuban ini menurut Ketuanya Hamdan Wadi (30) adalah dalam rangka menghidupkan kembali nilai-nilai kearifan local yang dipandang sebagai potensi dalam pembangunan KLU khususnya dan Indonesia umumnya.
Merujuk pada dinamika kehidupan modern saat ini, lanjut Hamdan, yang cenderung didominasi oleh perilaku kekerasan sebagai wujud terjadinya transformasi budaya dari budaya ketimuran ke budaya kebarat-baratan, tidak terkecuali melalui budaya seni music modern. kita dapat saksikan bersama tampilan dari seni music modern lebih banyak menunjukkan sebuah aura kebebasan.
Kebebasan dalam artian ketidak terikatan terhadap nilai-nilai moral, nilai-nilai budaya dan nilai-nilai agama. Pertunjukan atau pentas music modern lebih berorientasi kepada mengekspresikan eksistensi diri dan kelompoknya dalam suatu komunitas dengan harapan akan mendapatkan reword atau penghargaan dan nilai jual di pasar.
Trend music modern saat ini semakin meluas sampai ke pelosok-pelosok Desa yang notabenenya adalah sebuah masyarakat dengan tingkat solidaritas social/kekeluargaan yang tinggi, dimana setiap sesuatu yang dihasilkan untuk bersama dan sebagai milik bersama termasuk seni music.
Ekspansi seni music modern telah melumpuhkan sendi-sendi social masyarakat dan bangsa Indonesia pada umumnya, sehingga muncullah budaya kekerasan anak remaja, yang merupakan wujud dari kekesalan.(Eko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar