Kamis, 16 Juni 2011

Maraknya Illegal loging di Hutan Taman Nasional Gunung Rinjani

Kayangan,---Maraknya illegal loging di hutan taman nasional gunung rinjani akhir-akhir ini kurang mendapatkan perhatian dari petugas kehutanan.

Hal tersebut berdasarkan hasil temuan tim suarakomunitas.net di lapangan. Sepanjang perjalanan mulai dari batas antara HKM dan HTN serta hutan lindung kita dapat saksikan pohon-pohon kayu dengan ukuran besar tumbang. Jenis-jenis kayu yang ditebangpun terbilang langka, diantaranya kayu sentul, kayu gaharu, dan pohon kayu yang tergolong kelas dua dan kelas tiga dengan diameter dua meter. Bekas penebangan pun terbilang masih baru bahkan  ada yang baru dua hari dan berjejer di sepanjang perbatasan HTN dan hutan Lindung.

Modus operandi atau cara kerja pelaku illegal loging dan peralatannya terbilang sederhana. Jika pohon yang ditebang bearada ditengah-tengah hutan maka alat yang digunakan sejenis sin-so (mesin pemotong kayu), tapi jika beada di pinggiran hutan maka alatnya pun cukup menggunakan kapak dan gergaji biasa.

Salah seorang masyarakat menuturkan maraknya illegal loging disebabkan oleh tidak dilibatkannya masyarakat disekitar hutan oleh petugas kehutanan dalam pemantauan dan pengamanan. Kalo dibiarkan terus-terusan masyarakat disini sangat khawatir bakal terjadi longsong dan banjir bandang, ungkap salah sorang masyarakat yang tidak mau disebutkan namanya.

Kenyataan dilapangan juga menunjukkan begitu rapinya praktek illegal loging. Disepanjang jalan setapak menuju rinjani yang sering dilalui kebanyakan orang dengan menggunakan speda motor  T-ril justru disanalah kita banyak menemukan bekas-bekas penebangan pohon besar dan terbilang masih baru. Nyali para pelaku illegal loging tersebut patut dicurigai mengingat peugas kehutanan dan masyarakat sangat mudah untuk melakukan pemantauan.

Pembabatan hutan lindung di wilayah hutan lindung Sesait dan Santong untuk dijadikan lahan perkebunan terus meningkat. Bahkan tidak tanggung-tanggung hasil pantauan MataramNews di lapangan menunjukkan hasrat masysrakat untuk memiliki kebun tidak terbatas pada hutan lindung saja tetapi di sekitar Hutan Taman Nasional Gunung Rinjani pun banyak ditanami dengan tanaman perkebunan sejenis kopi dan Kakao. (Hamdan Wadi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar