SANTONG, -- Dalam rangka memperingati hari Bumi Nasional, maka Gabungan Pecinta Alam (GPA) Santong, minggu (1/5) lalu mengadakan lomba lintas alam, yang diikuti oleh kelompok masyarakat peduli lingkungan dari wilayah KLU dan dari wilayah Lombok Tengah.
Lomba lintas alam yang digelar GPA Santong tahun ini, bertemakan Langkah Hijau Bumiku tersebut, memperrebutkan piala bergilir Bupati KLU, yang juga dirangkaikan dengan penanaman 10.000 bibit pohon di kawasan hutan Santong Kecamatan Kayangan KLU.
Menurut Ketua Panitia Penyelenggara Lukman Nulhakim, mengatakan bahwa, disampaing lomba lintas alam, juga sekaligus ditindak lanjuti dengan melihat sumber-sumber mata air yang menjadi sumber kehidupan masyarakat Kecamatan Kayangan dan sebagian Desa Sambik Bangkol Kecamatan Gangga.
”Ini adalah salah satu upaya dan kepedulian pada kondisi hutan serta mata air yang ada, makin hari makin rusak akibat adanya pembalakan liar,”terang Lukman.
”Intinya, bagaimana kita bisa membangkitkan semangat generasi muda dalam peduli lingkungan. Sehingga mereka mau berpartisipasi dalam mengelola dan menjaga lingkungan alam sekitarnya,”katanya.
Lukman juga berharap, dengan adanya kegiatan seperti ini, semua pihak khususnya instansi terkait tidak menutup mata dan ikut peduli terhadap keberadaan alam lingkungan yang terus terancam. Kegiatan ini juga bertujuan untuk melestarikan sumber mata air yang ada di kawasan hutan gunung Rinjani.
”Jangan sampai keberadaan potensi sumber mata air itu berubah menjadi sumber air mata,”ujarnya.
Bupati KLU mengatakan bahwa, kegiatan ini sangat perlu dilakukan secara bertahap. Bupati juga mengucapkan apresiasi terhadap GPA Santong, yang telah mempelopori gerakan ini, mudah-mudahan ini menjadi amal ibadah kepada Allah Swt.
Mata air yang menjadi sumber kehidupan masyarakat Kayangan, yang sumbernya dari kawasan hutan Santong ini, menurut Lukman, ada lima. Tiga diantaranya sudah mati dan dua masih hidup. Hal inilah yang mendasari keinginan GPA mengadakan lomba dimaksud.
Karena para peserta lomba nantinya, dalam melewati rute lintas alam, akan bisa melihat sumber-sumber mata air yang hampir punah tersebut. Diharapkan setiap peserta begitu melihat kenyataan yang ada, akan tertarik untuk berbuat sesuatu yang terbaik terhadap lingkungan alam sekitar.
”Target penanaman 10.000 bibit pohon ini adalah 5 tahun, namun tidak menutup kemungkinan target tadi akan habis dalam satu tahun,”kata Lukman.
Lomba ini juga dihadiri Bupati KLU H.Djohan Sjamsu dan beberapa pejabat lainnya seperti Sekcam Kayangan, TNGR, Kades Santong, Kasi Kesos dan para undangan lainnya.
Menjelang dilepasnya peserta lomba, Bupati KLU berharap agar, bukan hanya menanam dipinggir hutan saja, melainkan bagaimana kita bisa menanami hutan seluruhnya.
”Mudah-mudahan kedepan, dengan menanam pohon kali ini, semoga hutan kita lestari, dan menggema di mana-mana, baik tingkat KLU, Provinsi dan bahkan tingkat Nasional,”harap Djohan. (Eko).
Lomba lintas alam yang digelar GPA Santong tahun ini, bertemakan Langkah Hijau Bumiku tersebut, memperrebutkan piala bergilir Bupati KLU, yang juga dirangkaikan dengan penanaman 10.000 bibit pohon di kawasan hutan Santong Kecamatan Kayangan KLU.
Menurut Ketua Panitia Penyelenggara Lukman Nulhakim, mengatakan bahwa, disampaing lomba lintas alam, juga sekaligus ditindak lanjuti dengan melihat sumber-sumber mata air yang menjadi sumber kehidupan masyarakat Kecamatan Kayangan dan sebagian Desa Sambik Bangkol Kecamatan Gangga.
”Ini adalah salah satu upaya dan kepedulian pada kondisi hutan serta mata air yang ada, makin hari makin rusak akibat adanya pembalakan liar,”terang Lukman.
”Intinya, bagaimana kita bisa membangkitkan semangat generasi muda dalam peduli lingkungan. Sehingga mereka mau berpartisipasi dalam mengelola dan menjaga lingkungan alam sekitarnya,”katanya.
Lukman juga berharap, dengan adanya kegiatan seperti ini, semua pihak khususnya instansi terkait tidak menutup mata dan ikut peduli terhadap keberadaan alam lingkungan yang terus terancam. Kegiatan ini juga bertujuan untuk melestarikan sumber mata air yang ada di kawasan hutan gunung Rinjani.
”Jangan sampai keberadaan potensi sumber mata air itu berubah menjadi sumber air mata,”ujarnya.
Bupati KLU mengatakan bahwa, kegiatan ini sangat perlu dilakukan secara bertahap. Bupati juga mengucapkan apresiasi terhadap GPA Santong, yang telah mempelopori gerakan ini, mudah-mudahan ini menjadi amal ibadah kepada Allah Swt.
Mata air yang menjadi sumber kehidupan masyarakat Kayangan, yang sumbernya dari kawasan hutan Santong ini, menurut Lukman, ada lima. Tiga diantaranya sudah mati dan dua masih hidup. Hal inilah yang mendasari keinginan GPA mengadakan lomba dimaksud.
Karena para peserta lomba nantinya, dalam melewati rute lintas alam, akan bisa melihat sumber-sumber mata air yang hampir punah tersebut. Diharapkan setiap peserta begitu melihat kenyataan yang ada, akan tertarik untuk berbuat sesuatu yang terbaik terhadap lingkungan alam sekitar.
”Target penanaman 10.000 bibit pohon ini adalah 5 tahun, namun tidak menutup kemungkinan target tadi akan habis dalam satu tahun,”kata Lukman.
Lomba ini juga dihadiri Bupati KLU H.Djohan Sjamsu dan beberapa pejabat lainnya seperti Sekcam Kayangan, TNGR, Kades Santong, Kasi Kesos dan para undangan lainnya.
Menjelang dilepasnya peserta lomba, Bupati KLU berharap agar, bukan hanya menanam dipinggir hutan saja, melainkan bagaimana kita bisa menanami hutan seluruhnya.
”Mudah-mudahan kedepan, dengan menanam pohon kali ini, semoga hutan kita lestari, dan menggema di mana-mana, baik tingkat KLU, Provinsi dan bahkan tingkat Nasional,”harap Djohan. (Eko).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar