JAKARTA, -- Sesuai dengan data statistik, lulusan SMA masih mendominasi PNS di Indonesia. Jumlahnya melonjak sejak tahun 2002.
Pemerintah Daerah (Pemda) diminta tidak mengusulkan lulusan SLTA dalam formasi CPNS tahun ini. Dimana tahun ini, pemerintah berencana merekrut sekitar 100 ribu CPNS, sebelum menerapkan sistem pertumbuhan nol (zero growth) tahun depan.
Sebagaimana dilansir koran Lombok Post edisi minggu 10 April 2011 lalu, Kepala Bagian Humas Kepegawaian Negara (BKN) Tumpak Hutabarat mengatakan, berdasarkan statistik, jumlah PNS yang berasal dari SMA masih cukup banyak.Sehingga jumlah ini akan dikurangi secara bertahap.
”Sesuai data statistik, lulusan SMA masih mendominasi PNS di Indonesia. Jumlahnya melonjak sejak tahun 2002.Karena itu tahun ini kita tidak akan menerima lulusan SMA lagi,”tegas Tumpak di Jakarta,Jumat (8/4).
Kalaupun Pemda kukuh untuk memasukkan lulusan SMA karena alasan untuk dipekerjakan sebagai tenaga kebersihan, keamanan dan pengemudi, pemerintah pusat tidak bisa lagi mengabulkannya.
Menurut Tumpak, sebaiknya ketiga posisi tersebut di-outsourcing saja karena tidak dimungkinkan rekrutmen CPNS dari pendidikan SLTA maupun menjadi tenaga honorer baru.
”Sebenarnyasudah sejak beberapa tahun lalu, lulusan SMA tidak bisa lagi diangkat CPNS.Tapi karena pertimbangan daerah dikawasan timur Indonesia masih kurang SDM lulusan DII, ya terpaksa diterima meski persentasenya kecil. Namun mulai tahun ini sudah tidak bisa lagi, struktur kepegawaian kita sudah over lulusan SMA,”tegasnya.
Lulusan SMA masih memungkinkan masuk dalam formasi CPNS, lewat jalur honorer tertinggal. Karena berdasarkan verifikasi dan validasi honorer kategori I (yang dibiayai APBN/APBD) masih banyak lulusan SMA.
”Kalau lulusan SMA yang merupakan honorer tertinggal bisa masuk dalam formasi. Namun tidak berlaku untuk formasi pelamar umum,”pungkasnya.(esy/jpnn/sgm).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar