Jumat, 11 Maret 2011

Tradisi Bawa Dulang, Bentuk Wujud Syukur (2)

SESAIT,-- Tradisi bawa dulang ke makam atau ketempat keramat lainnya adalah bentuk wujud syukur kepada Allah Swt.

Disetiap hari-hari besar, baik Nasional maupun keagamaan, pemandangan sederet para wanita pembawa dulang sudah tidak asing untuk dibicarakan. Ritual seperti ini, kalau dikemas sedemikian rupa, maka akan bernilai positif untuk tujuan wisata, dan akan mendatangkan hasil, asalkan mampu mengelola secara profesional.

Tradisi bawa dulang ke makam atau ke bedugul, oleh masyarakat Sesait disetiap ada hajatan, maka hal tersebut lumrah dilaksanakan, yaitu menjelang buka tanak, dan setelah selesai musim panen. Masyarakat Sesait melakukan ritual ini dua kali setahun. Dan isi dulang yang dibawa ke tempat itu (makam/bedugul..red) adalah sesuai dengan keadaan musim saat itu.Misalnya, pada saat acara ke makam atau ke bedugul yang secara kebetulan waktu itu sedang berlangsung musim jagung, maka isi dulang yang dibawa lebih menonjol adalah jagung. Sedangkan setelah panen, yang dibawa ke makam lebih menonjol Tenimbung/Peset (terbuat dari ketan) yang ditaruh dalam sajian nasi dan lauk selengkapnya dalam dulang satu kaki.

”Tardisi bawa dulang ke makam ini, oleh masyarakat Sesait dikenal dengan sebutan Ngaturang Ulak Kaya. Ini adalah semata - mata bentuk wujud syukur kepada Allah Swt. Jangan sampai kita memberikan penafsiran yang keliru,”jelas Djekat tokoh adat Sesait, yang juga anggota DPRD KLU.

Dijelaskan Djekat, bahwa dulunya ditempat makam Kubur Beleq ini penuh dengan Pawang (hutan belantara), namun Pawang tersebut sekarang sudah tidak ada.Sehingga kedepan, Djekat berharap agar ada upaya dari para tokoh adat Sesait dalam hal ini Mangkubumi beserta jajarannya, untuk  urun rembuq membicarakan bagaimana jalan keluarnya, sehingga pembatas tanah situs Kubur Beleq ini bisa dibangun sebuah pagar pembatas.

Menurut Onjor Lanim, tokoh pemuda Sesait mengatakan, untuk membangun pagar pembatas situs Kubur Beleq, dirinya bekerja sama dengan  pemuda Sumur Pande, Lokok Ara,Bajang Patuh Lokok Sutrang, Bajang Generasi Bersatu Tukak Bendu dan lainnya, sudah mempersiapkan 40 zak semen. Sedangkan batako dan batu kali sudah ada di lokasi situs Kubur Beleq. Tinggal kapan pengerjaannya, Onjor belum memastikannya.

”Insya Allah, mudah-mudahan tidak ada kendala yang berarti, dalam waktu dekat semuanya rampung,”jelasnya. (Eko)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar