Mataram, MATARAMnews - Beredarnya isu penculikan anak yang akhir-akhir ini marak beredar di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), melalui pesan singgkat (SMS), Blackberry (BB), ataupun cerita dari mulut-kemulut dipastikan tidak benar alias menyesatkan. Sebab sejauh ini aparat kepolisian belum menerima laporan dan fakta-fakta terkait kebenaran isu menyesatkan tersebut. Diduga ada oknum yang dengan sengaja menyebarkan isu yang meresahkan masyarakat, agar daerah NTB menjadi tidak kondusif.
Hal itu ditegaskan Kapolda NTB, melalui Kabid Humas AKBP Sukarman Husein, kepada wartawan diruang kerjanya, Minggu malam (21/10/2012). Sukarman sangat menyayangkan sikap massa yang dinilai brutal di Polsek Kediri, Lombok Barat pada Minggu sore yang menyebabkan rusaknya kantor Polisi dan jatuhnya korban jiwa, sehingga indikasinya bahwa masyarakat belum sepenuhnya memahami hukum di negeri ini.
"Ini sangat memperihatinkan, sebab peristiwa pengrusakan kantor Polsek Kediri dan pembunuhan itu. Kami berharap masyarakat bisa lebih menahan diri dan jangan mudah terpancing dengan adanya isu menyesatkan tersebut", jelasnya. Sukarman juga menghimbau agar masyarakat bisa lebih cermat melihat isu yang berkembang serta memberikan kepercayaan kepada aparat hukum dalam hal penanganannya.
Slain itu, Sukarman juga menyatakan akan menurunkan tim untuk melakukan investigasi guna mencari kebenaran isu itu. Kami juga akan melakukan tindakan hukum bagi siapa saja yang telah melanggar", tandas Sukarman. Dia juga berjanji akan segera melakukan penyelidikan untuk mencari tahu motif apa yang digunakan pelaku sehingga menyebar isu yang meresahkan masyarakat. "Sms yang mengatasnamakan Kapolres itu juga tidak benar. Jadi masyarakat jangan terlalu cepat terpancing", tegasnya.
Imformasi sebelumnya, kantor Polsek Kediri, Lombok Barat diserbu ribuan massa, Minggu sore (21/10/2012). Menyusul ditangkapnya seorang pria tampa identitas yang dicurigai sebagai anggota sindikat penculikan anak yang beberapa hari terakhir menjadi isu santer meluas di masyarakat Lombok. Pria misterius tanpa identitas tersebut tewas mengenaskan setelah dihakimi massa dengan beringas. Selain itu kantor Polsek Kediri juga diluluhlantakkan massa yang emosi. Kejadian ini sungguh sangat disayangkan, mengingat isu penculikan anak di wilayah yang dijuluki pulau seribu masjid ini sejauh fakta yang ada belum bisa dibuktikan kebenarannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar