Kayangan,(SK),-- Mengantisipasi polemic rencana
Pemerintah menaikkan BBM Subsidi awal April 2012 mendatang, Pemda KLU
melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan KLU lakukan sidak ke SPBU
5483309 Kayangan,Rabu, (28/03).
Dalam sidak tersebut, Diperindag KLU yang diwakili Kabid.Perdagangan I Komang Karta,SP mengatakan, tujuan dari sidak ini adalah untuk mengantisipasi adanya indikasi penimbunan BBM yang dilakukan para pengecer. “Mudah-mudahan di KLU ini tidak ada masalah,”katanya.
Dalam sidak tersebut, Diperindag KLU yang diwakili Kabid.Perdagangan I Komang Karta,SP mengatakan, tujuan dari sidak ini adalah untuk mengantisipasi adanya indikasi penimbunan BBM yang dilakukan para pengecer. “Mudah-mudahan di KLU ini tidak ada masalah,”katanya.
Disamping itu untuk menghindari adanya upaya spekulan meraup
keuntungan dengan menimbun BBM seputar rencana Pemerintah menaikkan
harga BBM yang mulai diberlakukan 1 April 2012 mendatang.
Untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak di inginkan, di
sejumlah SPBU wilayah KLU, khususnya di SPBU Kayangan dilakukan
penjagaan ketat oleh aparat keamanan dari unsure TNI,Polri,Pol.PP serta
Satgas Linmas dan Kaur Trantib Desa Kayangan. Penjagaan ini sudah di
mulai sejak Selasa,(27/03/2012) hingga menjelang detik-detik Pengumuman
Pemerintah menaikkan harga BBM Subsidi, yang mulai diberlakukan tanggal 1
April 2012 mendatang.
Kepala SPBU Kayangan Rifsah mengatakan, masalah pendistribusian BBM
dari Pertamina ke SPBU Kayangan ini masih normal, sehingga persediaan
stok di SPBU ini untuk dua hari kedepan masih ada.
Dikatakan Rifsah, tiap hari proses pendistribusian BBM dari pertamina
lancar dan tidak ada masalah.Jatah untuk SPBU Kayangan ini untuk tiap
harinya pihak Pertamina mensuplai 10 ton/hari. Kecuali hari Sabtu lebih
banyak yaitu 15 ton. Adanya perbedaan dari segi jumlah, menurut Rifsah
adalah dimaksudkan untuk persediaan hari minggu dan pagi senin, agar
tidak terjadi kekosongan di SPBU sebelum BBM berikutnya tiba.
Rifsah mengakui memang di SPBU Kayangan ini pernah mengalami masalah,
yaitu terlambatnya tangky pembawa BBM tiba sekitar 15 menit pada hari
Senin,(26/03), namun setelah itu tidak ada masalah.
“Memang kemarin (Senin..red), kita sempat was-was, karena di Mataram ada demo,kita khawatir jangan-jangan pengiriman BBM ke SPBU Kayangan ini macet, tapi Alhamdulillah, 15 menit kemudian tangky pembawa BBM itu tiba di Kayangan,”cerita Rifsah.
“Memang kemarin (Senin..red), kita sempat was-was, karena di Mataram ada demo,kita khawatir jangan-jangan pengiriman BBM ke SPBU Kayangan ini macet, tapi Alhamdulillah, 15 menit kemudian tangky pembawa BBM itu tiba di Kayangan,”cerita Rifsah.
Sementara salah seorang spekulan asal Lendang Mamben Anyar, Agus
(42) bersama puluhan rekannya yang sejak pagi antri di SPBU Kayangan
saat sidak dilakukan mengaku, tidak ada keluhan, yang penting mereka di
layani dengan baik oleh pihak SPBU.
“Keberadaan kami ini, intinya kami membantu pemerintah, lagi pula
harganya juga stabil,”terang Agus yang dibenarkan rekannya yang lain.
Dikatakan Agus, sebelumnya pihak Pertamina tidak membatasi pembelian
menggunakan jerigen, tapi menjelang rencana Pemerintah menaikkan harga
BBM awal April mendatang, pembelian di batasi hingga 102 liter.Hal ini
menurut Agus yang purnabhakti TNI AU ini mengatakan untuk mengantisipasi
terjadinya penimbunan.
Usai sidak di SPBU Kayangan tersebut, Diperindag KLU yang di pimpin
langsung Kabid.Pedagangan Komang Karta itu, kemudian melanjutkan
perjalanan ke Bayan untuk melakukan sidak pada para pengecer yang
tersebar hingga perbatasan KLU di Sambik Elen. (Eko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar