Selasa, 07 Februari 2012

Tanggul Saluran Irigasi Lendang Lego Putus

Sesait,(SK),-- Akibat terjadinya hujan lebat yang mengguyur daerah KLU selama dua hari berturut-turut minggu lalu, menyisakan banyak kerusakan fasilitas diberbagai tempat.

Tidak terkecuali di daerah Kayangan, bencana serupa terjadi hampir di seluruh desa yang ada. Pohon tumbang,rumah roboh, jalan rusak,jembatan jebol dan lainnya adalah termasuk kejadian yang sudah tidak asing lagi mewarnai daerah ini.

Begitu juga dengan kejadian di daerah Sesait Kecamatan Kayangan, tanggul irigasi saluran sekunder Lendang Lego putus sepanjang 10 meter dengan tinggi 4 meter akibat terjangan banjir yang meluap ketika terjadinya hujan lebat minggu lalu.

Menurut Lalu Suharta,Pengamat Pengairan Wilayah Tanjung mengatakan dengan rusaknya tanggul irigasi Lendang Lego ini maka di pastikan 259 Ha sawah irigasi tidak dapat dilayani. Mengingat saat ini para petani yang ada di kawasan tersebut sedang menggarap sawah mereka dan bahkan ada yang sudah menanam padi untuk musim tanam pertama tahun 2012 ini. Dengan kondisi ini dikhawatirkan air irigasi tidak bisa di alirkan dari D.I Santong, sehingga para petani akan mengalami kerugian.

Untuk penanggulangan secara darurat, lanjut Suharta, sudah dilakukan upaya dengan melibatkan subak yang tergabung dalam P3A setempat, bergotong royong menggunakan karung.

“Kami mohon penanganan segera dari dinas terkait, yang dalam hal ini Dinas PU Provinsi NTB untuk segera memperbaiki tanggul saluran irigasi Lendang Lego yang terputus tersebut, karena ini adalah kewenangannya,
”harap Suharta.

Agus Engkang, salah seorang warga setempat yang ditemui wartawan media ini di lokasi gotong royong mengatakan jumlah karung yang dibutuhkan untuk menutup tanggul yang jebol tersebut 400 lembar lebih.
“Itu pun keadaannya darurat, mungkin hanya bisa bertahan beberapa minggu saja, “katanya.

“Untuk sementara, yang penting bisa di lalui oleh air untuk keperluan para petani yang saat ini sedang sibuknya menggarap sawah mereka untuk musim tanam awal tahun ini, ”tambahnya.

Sementara itu Are Ardin, Ketua P3A Sumur Jiri juga berharap hal yang sama, karena saat ini sebagian besar subak yang bernaung di bawahnya sedang menggarap sawahnya untuk di tanami pada pada musim tanam yang pertama ini. Bahkan ada petani yang sudah membajak kemudian istirahat sampai beberapa hari, karena tidak air.

“Dengan melihat kondisi ini, kami mohon kepada intansi terkait untuk segera menanganinya,”katanya.(Eko).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar