Sesait,(SK),-- Akibat terjadinya hujan lebat yang
mengguyur daerah KLU selama dua hari berturut-turut minggu lalu,
menyisakan banyak kerusakan fasilitas diberbagai tempat.
Tidak
terkecuali di daerah Kayangan, bencana serupa terjadi hampir di seluruh
desa yang ada. Pohon tumbang,rumah roboh, jalan rusak,jembatan jebol
dan lainnya adalah termasuk kejadian yang sudah tidak asing lagi
mewarnai daerah ini.
Begitu juga dengan kejadian di daerah Sesait Kecamatan Kayangan, tanggul irigasi saluran sekunder Lendang Lego putus sepanjang 10 meter dengan tinggi 4 meter akibat terjangan banjir yang meluap ketika terjadinya hujan lebat minggu lalu.
Begitu juga dengan kejadian di daerah Sesait Kecamatan Kayangan, tanggul irigasi saluran sekunder Lendang Lego putus sepanjang 10 meter dengan tinggi 4 meter akibat terjangan banjir yang meluap ketika terjadinya hujan lebat minggu lalu.
Menurut Lalu Suharta,Pengamat Pengairan Wilayah Tanjung mengatakan
dengan rusaknya tanggul irigasi Lendang Lego ini maka di pastikan 259 Ha
sawah irigasi tidak dapat dilayani. Mengingat saat ini para petani yang
ada di kawasan tersebut sedang menggarap sawah mereka dan bahkan ada
yang sudah menanam padi untuk musim tanam pertama tahun 2012 ini. Dengan
kondisi ini dikhawatirkan air irigasi tidak bisa di alirkan dari D.I
Santong, sehingga para petani akan mengalami kerugian.
Untuk penanggulangan secara darurat, lanjut Suharta, sudah dilakukan
upaya dengan melibatkan subak yang tergabung dalam P3A setempat,
bergotong royong menggunakan karung.
“Kami mohon penanganan segera dari dinas terkait, yang dalam hal ini
Dinas PU Provinsi NTB untuk segera memperbaiki tanggul saluran irigasi
Lendang Lego yang terputus tersebut, karena ini adalah kewenangannya,
”harap Suharta.
”harap Suharta.
Agus Engkang, salah seorang warga setempat yang ditemui wartawan
media ini di lokasi gotong royong mengatakan jumlah karung yang
dibutuhkan untuk menutup tanggul yang jebol tersebut 400 lembar lebih.
“Itu pun keadaannya darurat, mungkin hanya bisa bertahan beberapa
minggu saja, “katanya.
“Untuk sementara, yang penting bisa di lalui oleh air untuk keperluan
para petani yang saat ini sedang sibuknya menggarap sawah mereka untuk
musim tanam awal tahun ini, ”tambahnya.
Sementara itu Are Ardin, Ketua P3A Sumur Jiri juga berharap hal yang
sama, karena saat ini sebagian besar subak yang bernaung di bawahnya
sedang menggarap sawahnya untuk di tanami pada pada musim tanam yang
pertama ini. Bahkan ada petani yang sudah membajak kemudian istirahat
sampai beberapa hari, karena tidak air.
“Dengan melihat kondisi ini, kami mohon kepada intansi terkait untuk
segera menanganinya,”katanya.(Eko).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar