Kayangan,(SK),-- Pengurus Kelompok Nelayan Bina
Bersama dan Kelompok Nelayan Tanjung Sampanan Dusun Beraringan Desa
Kayangan Kabupaten Lombok Utara, di resmikan Bupati KLU H.Djohan
Sjamsu,SH. Senin (13/02).
Sekretaris
Kelompok Nelayan Bina Bersama Najamudin,S.Pd dalam penyampaian selayang
pandang kelompoknya menuturkan, keberadaan kelompok Nelayan Bina Bersama
ini tumbuh dan berkembang telah mengalami pasang surut. Namun berkat
kegigihan dan keuletan seorang Nirdip (45), kelompok ini terus
bangkit.Sehingga tidak heran dalam waktu dua bulan, kelompok ini sudah
berhasil membudi dayakan ikan air tawar.
Najamudin menjelaskan bahwa lahan yang dijadikan tempat membudi
dayakan ikan air tawar ini adalah lahan yang tidak produktif yang selama
10 tahun lalu, di tempat ini tumbuh ilalang dan selama itu pula lahan
yang di jadikan kolam tempat membudi dayakan ikan lele dan nila
tersebut, pernah di coba ditanami padi. Namun di akui Najamudin, semua
itu tidak pernah mendapatkan hasil yang maksimal.
Berangkat dari pengalaman itu, melalui seorang Nirdip, berinisiatip
mengumpulkan masyarakat yang secara kebetulan memiliki lahan ditempat
itu, untuk bagaimana lahan tidur tersebut bisa di manfaatkan hasilnya.
Gayung bersambut, tepat tanggal 20 November 2011 lalu, terbentuklah
kelompok yang diberi nama Kelompok Nelayan Bina Bersama, dengan Nirdip
sendiri di percaya sebagai ketua, Najamudin sebagai sekretaris dan
Samiun Alim sebagai bendahara, dengan jumlah anggota 22 orang.
“Kelompok ini berinisiatif akan mencoba merubah lahan yang tidak produktif tersebut menjadi produktif yang bisa tumbuh ikan,”seloroh Najamudin, yang juga berprofesi sebagai guru di Madrasah Aliyah Nurul Islam Kayangan ini.
Kelompok Nelayan Bina Bersama ini pasca terbentuknya, pengurusnya
terus melakukan berbagai upaya untuk mendapatkan pengakuan pemerintah
tentang keberadaan kelompoknya yang baru terbentuk tersebut. Upaya yang
dilakukan pengurus termasuk berkoordinasi dengan pihak UPTD Pertanian,
serta pemerintah Kecamatan dan Desa, semua mendukung.
Termasuk upaya untuk pengadaan bibit ikan, semuanya dilakukan secara
gotong royong. Dengan bermodalkan hanya 250.000 rupiah untuk tahap awal,
kelompok ini bisa membeli bibit ikan lele jumbo 9.000 dan ikan nila
23.000 bibit. Diantara dua jenis ikan ini, ikan lele yang paling cepat
perkembangannya di banding dengan ikan nila.
Menurut Nirdip, ketua kelompok Nelayan Bina Bersama Dusun Beraringan
tersebut mengatakan,“Memang berdasarkan hasil penelitian kadar airnya,
ikan lele jumbo ini yang cocok untuk di budi dayakan di tempat ini.
Disamping ikan lele, kami juga ingin mencoba membudi dayakan ikan nila
untuk mengantisipasi pemasaran,”tandas Nirdip, yang juga biasa di
panggil Jojo Karlino di kalangan masyarakat Kayangan ini.
Terkait dengan rencana pengembangan lahan budi daya ikan air tawar
dimasa mendatang, Nirdip mengatakan sudah mempersiapkan lahan seluas 3
Ha, yang lokasinya bersebelahan dengan Kali Beraringan sebelah timur
Montong Gedeng (Gunung Kayangan).
Nirdip juga mengakui, anggota kelompoknya memiliki keterbatasan
pengetahuan tentang budi daya ikan air tawar. Jadi pihaknya memohon
kepada dinas terkait untuk pembinaan lebih lanjut, terutama mengenai
budi daya ikan air tawar.
Walau ikan lele berkurang dalam uji coba budi dayakan ditempat
tersebut, namun Nirdip mengaku tidak akan mengurangi semangat mereka
untuk tetap berbudi daya ikan air tawar, toh juga masih ada ikan nila,
katanya.
“Mudah-mudahan, dengan adanya budi daya ikan air tawar ini, bisa
meningkatkan taraf perekonomian masyarakat setempat, sehingga dapat
menekan angka kemiskinan di KLU ini,”harap Nirdip.
“Kedepan, kami ingin menjadikan tempat ini sebagai sarana rekreasi
dan mancing bagi warga KLU untuk menghilangkan kepenatan, ”promosinya.
Camat Kayangan Tresnahadi dalam sekapur sirihnya mengakui telah
banyak yang telah dilakukannya dalam meresmikan kelompok termasuk
kelompok nelayan bina bersama di Dusun Beraringan Desa Kayangan
Kecamatan Kayangan KLU ini.
Antusias masyarakat membentuk kelompok ini, tentunya masyarakat sudah
sadar betapa penting artinya membentuk kelompok itu. Semua kelompok
rata-rata mengharapkan pembinaan lebih lanjut dari dinas terkait. Dengan
kondisi ini, tentu akan memberikn kontribusi yang positif untuk
Kecamatan Kayangan.
Tugas seluruh elemen masyarakat KLU saat ini, bagaimana angka
kemiskinan yang 43,14% itu bisa diturunkan untuk tiap tahun sebesar
2,5%.
Dihadapan tamu yang hadir, selain Bupati,Pimpinan SKPD KLU, hadir
pula UPTD DPPKKP,PPL, Para Kades, Kadus, kelompok tani, ternak dan
nelayan,undangan lainnya dan seluruh masyarakat setempat, Tresnahadi
menyatakan menyambut baik berdirinya dua kelompok Nelayan di Dusun
Beraringan tersebut (Bina Bersama dan Tanjung Sampanan).
Jika kedua kelompok ini bisa berkolaborasi dalam mengembangkan tempat
ini, Tresnahadi yakin tempat ini akan lebih menjanjikan sebagai tempat
wisata kuliner di daerah Kayangan.
“Wilayah ini sangat bagus untuk di kembangkan, karena dekat dengan
pantai yang sangat menjanjikan, sehingga nantinya akan bisa
mensejahterakan anggota maupun masyarakat sekitar, ”pujinya.
Sementara Plt.Kepala DPPKKP KLU Ir,Nanang Matalata menyatakan, di
awal KLU baru terbentuk jumlah kelompok Nelayan baru berjumlah 6
kelompok, sekarang meningkat menjadi 29 kelompok nelayan budi daya ikan
air tawar.
Nanang Matalata menjelaskan tentang keberadaan dinasnya, tidak banyak dalam memberikan bantuan dan paling banyak dilakukannya adalah dalam hal pembinaan yaitu bagaimana mengembangkan kelompok yang ada.
Di kabarkan Nanang bahwa pada tahun 2012 ini ada bantuan dari pusat
yang diperuntukkan bagi kelompok nelayan tangkap. Namun cara mendapatkan
dana tersebut harus selalu berkoordinasi dengan pihak pusat dengan
jemput bola, karena sekarang ini pusat sedang menyusun program untuk
memberikan bantuan kepada Provinsi dan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia.
Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH, usai meresmikan Kelompok Nelayan Bina
Bersama dan Kelompok Nelayan Tanjung Sampanan Dusun Beraringan Desa
Kayangan Kecamatan Kayangan KLU, dalam sambutannya mengatakan bahwa ini
salah satu ihtiar kita dalam melaksanakan untuk mengurangi angka
kemiskinan dan bahkan kita ingin menghilangkannya dengan
sungguh-sungguh.
Dengan keberadaan KLU yang baru terbentuk ini, banyak manfaat yang
telah di dapatkan. Karena masyarakat banyak telah memiliki ihtiar untuk
bersinergi dengan pemerintah daerah, untuk mencapai keberhasilan
pembangunan.
“Saya tidak ingin kepercayaan masyarakat yang diberikan tidak di
manfaatkan dengan baik,”kata Bupati.
Mengapa harus membentuk kelompok, ini adalah salah satu cara untuk memudahkan pembinaan Pemerintah.
Mengapa harus membentuk kelompok, ini adalah salah satu cara untuk memudahkan pembinaan Pemerintah.
“Mari kita ciptakan kebersamaan, ketertiban wilayah agar semua ihtiar
ini aman berinvestasi di KLU,”ajak Bupati.
Selanjutnya usai memberikan sambutan, Bupati KLU dengan didampingi
anggota DPRD KLU Ust.Muh. Turmuzi,SH .M.MPd, para pimpinan SKPD lingkup
KLU,Camat, UPTD Pertanian, Kades dan undangan lainnya, melakukan panen
perdana budi daya ikan air tawar, yang merupakan hasil budi daya dari
kelompok nelayan Bina Bersama Dusun Beraringan Kayangan. (Eko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar