Tanjung,-- Pengukuhan pendirian Palang Merah
Indonesia (PMI) Kabupaten Lombok Utara periode 2011-2016, resmi
dikukuhkan oleh Ketua Palang Merah Indonesia Provinsi Nusa Tenggara
Barat, atas nama Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia, yang berlangsung
di Medana Bay Marina,Kamis, (08/12/2011).
Hadir dalam
acara tersebut, disamping Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH, Ketua Palang
Merah Provinsi Nusa Tenggara Barat H.Mesir Suryadi,SH,Pengurus PMI KLU,
hadir pula seluruh pimpinan SKPD lingkup Setda KLU, Satgana,KSR,TSR,PMR
dan undangan lainnya.
Dalam acara pengukuhan Pengurus Baru PMI KLU periode 2011-2016 ini,
didahului dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya dilanjutkan
dengan pembacaan Surat Keputusan Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia
oleh Sekretaris PMI Provinsi NTB, baru kemudian Pengukuhan dan
Pelantikan.
H.Djohan Sjamsu,SH (Bupati KLU) di percaya sebagai Ketua PMI
Kabupaten Lombok Utara periode 2011-2016. Sementara untuk Wakil Ketua I
Kepala Dinas Kesehatan KLU dr Benny Nugroho Sugiantoro, Wakil Ketua II
Fathurrahman,S.Sp, Wakil Ketua III Herianto,SP, Sekretaris Drs Parthu,
Wakil Sekretaris Drs Husin,Bendahara Hj.Marniati, SH.MM. Sedangkan
anggota-anggotanya diantaranya, Ir Nanang Matalata,Ir.H.Alianshari
Manopol,Drs Suhrawardi,M.Pd dan Drs Jamiludin.
Dalam sambutannya Bupati KLU mengatakan bahwa keberadaan pengurus
baru PMI KLU ini dituntut untuk bekerja penuh ikhlas dan penuh dedikasi
serta bertanggung jawab.PMI ini adalah urusan kemanusiaan, yang
menyangkut juga urusan dari tugas kita masing-masing.
“Saya berharap agar kita semua bekerja dengan sebaik-baiknya, karena
ini adalah tugas social dan kemanusiaan,”tegas Bupati.
Masalah gedung sebagai tempat PMI bermarkas, Bupati berjanji akan
mencari ruang khusus. Karena diakui Bupati bahwa markas tersebut sangat
perlu harus ada.Disamping sebagai tempat berkantor para pengurus, juga
sebagai tempat menyimpan sarana dan prasarana kelengkapan PMI.
“Kalau sudah semua sarana prasarana ini ada, baru ada aktiviats yang mengisinya,”katanya.
Diawal kepemimpinannya di PMI KLU yang baru saja dikukuhkan, H.Djohan
Sjamsu berupaya melakukan beberapa hal, diantaranya menurut Bupati
adalah akan mengupayakan menambah relawan yang pengadaannya dari seluruh
wilayah KLU,mengupayakan adanya transpusi darah,menambah tim Satgana
PMI KLU,Adanya SDM masyarakat yang handal terutama di daerah rawan
bencana.
“Mudah-mudahan, rangkaian kegiatan ini bisa kita lakukan dengan
sebaik-baiknya,”harapnya.
Sementara itu, Ketua PMI Provinsi NTB H.Mesir Suryadi dalam arahannya
usai mengukuhkan Pengurus Baru PMI KLU Periode 2011-2016 mengatakan
bahwa inti kehadiran kita disetiap kegiatan seperti ini, bukan
seremonial belaka, tetapi apa yang bisa kita perbuat, apa yang bisa kita
lakukan untuk kemaslahatan masyarakat.
Pada tanggal 17 September 1945, dengan Keppres yang ditanda tangani
Presiden Sukarno, mengawali berdirinya PMI di Indonesia sebagai suatu
organisasi yang memiliki legitimasi.
Perhatian Pemerintah terhadap keberadaan PMI ini sebagai suatu
organisasi yang sangat dibutuhkan kehadirannya ditengah-tengah
masyarakat, tidak hanya masyarakat di Indonesia saja bahkan masyarakat
Internasional, terus di upayakan. Sehingga dengan PP No.7 tahun 2011
diharuskan Presiden menanda tangani APBN menyangkut masalah Pendanaan
PMI.
Ketua PMI Provinsi Nusa Tenggara Barat yang pernah menjadi anggota
DPRI Dapil NTB untuk beberapa periode ini, menyatakan bahwa di NTB
sendiri terdapat 17 Rumah Sakit Pemerintah,80 Rumah Sakit Bersalin dan
150 Puskesmas yang menjadi mitra PMI. Sementara diakuinya dari jumlah
data tersebut tidak mungkin PMI bisa melayani semuanya, karena
keterbatasan PMI yang ada didaerah.
“Di NTB ini ada 4 posko PMI, yaitu di Lombok Barat, Lombok Timur,
Sumbawa dan Bima dan ditambah satu lagi yang ada di KLU sekarang
ini,”jelas H.Mesir Suryadi.
Suryadi juga mengharapkan kepada anggota PMR yang dari siswa sekolah,
dimana jika ingin adakan pelatihan-pelatihan pihaknya akan
memfasilitasinya.
Kepada para tenaga relawan,KSR,TSR, Ketua PMI Provinsi NTB juga berharap agar mampu berbuat lebih banyak dalam membantu masyarakat dalam penanggulangan bencana.
Sementara itu,Wakil Sekretaris PMI KLU Drs Husin menjelaskan bahwa
jumlah KSR,TSR diwilayah KLU yang sudah pelatihan baru 36 orang, yang
belum 10 orang.
“Tenaga KSR yang sudah pelatihan, jika dibutuhkan tenaganya suatu
saat, harus siap. Sementara tenaga TSR walau sudah ikut pelatihan, jika
dibutuhkan, boleh tidak ikut,”jelas Husin.
Disinggung masalah kebutuhan tenaga untuk di secretariat PMI, Husin
mengatakan itu tergantung kebutuhan secretariat dan biasanya untuk
tenaga secretariat di carikan atau direkrut dari KSR yang sudah ada. (Eko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar