Kayangan,-- Lonjakan penumpang penyeberangan Poto Tano
Sumbawa – Kayangan Lombok, terjadi empat hari pasca lebaran.
Pasalnya, dari pantuan wartawan media ini saat berlibur di Sumbawa
beberapa waktu lalu, bahwa pada hari ke-4 pasca lebaran,di pelabuhan
penyeberangan Poto Tano Sumbawa, para calon penumpang berjubel antri
ditempat parkir menunggu giliran masuk ke kapal penyeberangan.Termasuk
wartawan media ini.
Kebanyakan dari calon penumpang ini adalah sebagian besar para Mahasiswa
yang kuliyah di Mataram.
Arman (23) salah seorang Mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di
Mataram mengatakan bahwa, dirinya bersama teman-temannya sengaja
berangkat pada hari itu, karena mereka memanfaatkan momen pasca lebaran
sebelum masuk kuliyah, untuk bersilaturrahmi dengan
keluarga,teman-temannya dari daerah lain yang kuliyah di kota Mataram.
Disamping itu, mereka juga agar bisa bersilaturrahmi dengan para dosen
mereka maupun dengan tetangga kost mereka.
Emi Asmawati (22) Mahasiswi asal Taliwang mengungkapkan, dirinya
cepat-cepat ke Mataram, disamping dapat bersilaturrahmi dengan seluruh
temannya dari daerah lain, juga ada beberapa tugas mata kuliyah yang
harus segera diselesaikannya.
Lain halnya dengan Benedektus Seran (25) asal Maumere Plores ini,
mengaku bahwa dirinya untuk cepat sampai di Mataram membutuhkan waktu
yang cukup lama. Sehingga butuh lebih awal nyeberang ke Mataram. “Kalau
nunggu menjelang masuk kuliyah kita ke Mataram, kita khawatir
terlambat,”katanya dengan logat timor yang polos.
Dalam perjalanan pulang, wartawan media ini juga sempat memperagkan
dengan bantuan Capten Kapal, bagaimana cara menggunakan baju pelampung,
jika sewaktu-waktu terjadi keadaan gawat. Para penumpang yang lain juga
ikut mencoba satu persatu.Namun tidak semua mencoba, hanya memperhatikan
saja penumpang yang lain memperagakannya.
Penyeberangan Poto Tano Sumbawa-Kayangan Lombok itu, bisa ditempuh dalam
waktu 1,5 jam.Bagi yang sering nyeberang, tentu tidak asing lagi.Pada
tahun 1987, penyeberangan antar pulau ini masih menggunalan kapal kayu.
Rutenya pun bukan dari poto tano, tapi dari Pelabuhan Alas ke Pelabuhan
Kayangan Lombok. Dan itupun penyeberangan hanya sekali dalam sehari.
Namun sejak tahun 1988, sudah mulai menggunakan kapal Fery sebagai alat
penyeberangan untuk mengganti kapal kayu yang selama itu digunakan.
Seiring dengan perkembangan pembangunan, armada penyeberangan pun lambat
laun bertambah. Hingga saat ini arus penyeberangan Pototano
Sumbawa-Kayangan Lombok hamper setiap saat kapal nyandar dan bongkar
muat penumpang.(Eko).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar