KLU,Bayan,-- Yayasan Pondok Pesantren Nurul Bayan yang dirintis oleh TGKH. Abdul Karim Abdul Ghafur sepulangnya dari menimba ilmu di Jamiah Islamiah Bagdad pada tahun 1991 silam.
Mengawali kegiatannya beliau mencari dan mengumpulkan anak-anak kecil guna untuk di ajarkan membaca alqur’an diwaktu magrib sampaai isya. Kemudian kegiatan tersebut dikembangkan dalam bentuk diniah islamiah pada tahun 1992 proses pembelajarannya sudah dimulai dalam bentuk klasikal, meskipun dalam segala keterbatasan Fasilitas, proses pembelajaran tetap berjalan dan santri juga tetap semangat mengikuti berbagai kegiatan yang diselenggarakan.
Dengan pembentukan karakter leadershif kepemimpinan yang kami lakukan, setelah beberapa tahun kemudian semakin nampak hasilnya, dan sudah bisa dipercakan untuk membimbing dan membina generasi berikutnya “ Sudah dapat dijadikannya tenaga pengajar untuk generasi bagi adek kelasnya.”
Perkembangan pondok pesantren ini semakin terlihat dengan Madrasah Tsanawiyah 1995 jumlah santri pun terjadi peningkatan berkisar 60-70 orang. Kemudian pada tahun 1998 Di bangunlah Madrasah Aliyah. Kader-kader pondok pesantren Nurul Bayan ini telah banyak melanjutkan dirosahnya keberbagai perguruan tinggi baik didalam maupun Luar Negeri. dan sebagaian sudah selesai dan kembali dan mengembangkan ilmunya baik di pondok maupun dimasyarakat.
Diusianya yang ke 20 tahun ini secara kuantitas jumlah santri saat ini adalah 328 orang. Kemajuan dan perkemangan sebuah pondok pesantren bukan hanya dilihat dari banyak santrinya, Perkembangan yang terjadi dipondok pesantren ini jumlah santri berbanding lurus dengan ketersediaan sarana dan prasarana pondok, pembinaan dan pola asuh. “ tidak Boleh ada santri yang tidak dikendalikan” hal ini dilakukan guna mempertahan mutu dan kualitas secara kuantitas.
Berdasarkan pantauan Koran ini ketika bertandang ketempat itu, Di atas sebidang tanah seluas 7,5 Hektar milik pondok pesantren Nurul Bayan dibangun berbagai fasilitas mulai dibangun, Ruang belajar, Asrama santri, Masjid, perpustakaan Poskestren, taman, lapaangan sepak bola dan berbagai fasilitas lainnya
Banyak simpatisan dari kalangan Ulama’ Umara, para agnia’ menaruh harapan kepada Pondok Pesantren ini. bahkan tidak jarang kegiatan da,wah, maupun kegiatan sosial lainya di selenggarakan ditempat ini.
System pendidikan yang diterapkan dipondok pesantren ini adalah perpaduan antara berbagai system pendidikan yang diterapkan diberbagai pondok pesantren terkemuka di dalam maupun luar negeri seperti Pondok Pesantren Modern Gontor, ponorogo. Jamiah Al Islamiah Bagdadi, Jamiah Al Islamiah Al Azhar Kairo.dan lain-lain
Beberapa hal yang membedakan pondok Nurul Bayan Ini dengan yang lainnya adalah bahasa menjadi mahkota lembaga, terutama bahasa arab dan Bahasa ingggris menjadi bahasa komunikasi sehari-hari. Tidak hanya itu, berbagai kegiatan extra kurikuler juga dikembangkan. Tujuannya adalah untuk mengembangkan wawasan dan kreatifitas santri diantaranya, dua kali seminggu diadakannya Muhadaroh ( Latihan berpidato ) terutama menggunakan bahasa arab dan bahasa inggris, Tilawatil qur’an, Pramuka. di bidang social ekonomi seperti Tata Boga Tata Busana, peternakan, Koprasi, Waserda.
Untuk mempertahankan eksistensinya Pondok Pesantren Nurul Bayan ini berpegang teguh pada lima pilar utama yang harus tertanam dalam jiwa yaitu, Keikhlasan dalam melakukan suatu kebaikan, kesederhanaan, berdikari, Menjaga ukhwah islamiah, serta membuka wacana dan wawasan santri. Dalam jangka panjang panjang pondok Pesantren harus berpijak kepada lima hal. Yaitu membangun sarana pendidikan dan pengajaran, mengoftimalkan sarana dan prasarana fisik pondok, Kemandirian, melahirkan kader-kader, dan pelayanan public. (HMtq)
Mengawali kegiatannya beliau mencari dan mengumpulkan anak-anak kecil guna untuk di ajarkan membaca alqur’an diwaktu magrib sampaai isya. Kemudian kegiatan tersebut dikembangkan dalam bentuk diniah islamiah pada tahun 1992 proses pembelajarannya sudah dimulai dalam bentuk klasikal, meskipun dalam segala keterbatasan Fasilitas, proses pembelajaran tetap berjalan dan santri juga tetap semangat mengikuti berbagai kegiatan yang diselenggarakan.
Dengan pembentukan karakter leadershif kepemimpinan yang kami lakukan, setelah beberapa tahun kemudian semakin nampak hasilnya, dan sudah bisa dipercakan untuk membimbing dan membina generasi berikutnya “ Sudah dapat dijadikannya tenaga pengajar untuk generasi bagi adek kelasnya.”
Perkembangan pondok pesantren ini semakin terlihat dengan Madrasah Tsanawiyah 1995 jumlah santri pun terjadi peningkatan berkisar 60-70 orang. Kemudian pada tahun 1998 Di bangunlah Madrasah Aliyah. Kader-kader pondok pesantren Nurul Bayan ini telah banyak melanjutkan dirosahnya keberbagai perguruan tinggi baik didalam maupun Luar Negeri. dan sebagaian sudah selesai dan kembali dan mengembangkan ilmunya baik di pondok maupun dimasyarakat.
Diusianya yang ke 20 tahun ini secara kuantitas jumlah santri saat ini adalah 328 orang. Kemajuan dan perkemangan sebuah pondok pesantren bukan hanya dilihat dari banyak santrinya, Perkembangan yang terjadi dipondok pesantren ini jumlah santri berbanding lurus dengan ketersediaan sarana dan prasarana pondok, pembinaan dan pola asuh. “ tidak Boleh ada santri yang tidak dikendalikan” hal ini dilakukan guna mempertahan mutu dan kualitas secara kuantitas.
Berdasarkan pantauan Koran ini ketika bertandang ketempat itu, Di atas sebidang tanah seluas 7,5 Hektar milik pondok pesantren Nurul Bayan dibangun berbagai fasilitas mulai dibangun, Ruang belajar, Asrama santri, Masjid, perpustakaan Poskestren, taman, lapaangan sepak bola dan berbagai fasilitas lainnya
Banyak simpatisan dari kalangan Ulama’ Umara, para agnia’ menaruh harapan kepada Pondok Pesantren ini. bahkan tidak jarang kegiatan da,wah, maupun kegiatan sosial lainya di selenggarakan ditempat ini.
System pendidikan yang diterapkan dipondok pesantren ini adalah perpaduan antara berbagai system pendidikan yang diterapkan diberbagai pondok pesantren terkemuka di dalam maupun luar negeri seperti Pondok Pesantren Modern Gontor, ponorogo. Jamiah Al Islamiah Bagdadi, Jamiah Al Islamiah Al Azhar Kairo.dan lain-lain
Beberapa hal yang membedakan pondok Nurul Bayan Ini dengan yang lainnya adalah bahasa menjadi mahkota lembaga, terutama bahasa arab dan Bahasa ingggris menjadi bahasa komunikasi sehari-hari. Tidak hanya itu, berbagai kegiatan extra kurikuler juga dikembangkan. Tujuannya adalah untuk mengembangkan wawasan dan kreatifitas santri diantaranya, dua kali seminggu diadakannya Muhadaroh ( Latihan berpidato ) terutama menggunakan bahasa arab dan bahasa inggris, Tilawatil qur’an, Pramuka. di bidang social ekonomi seperti Tata Boga Tata Busana, peternakan, Koprasi, Waserda.
Untuk mempertahankan eksistensinya Pondok Pesantren Nurul Bayan ini berpegang teguh pada lima pilar utama yang harus tertanam dalam jiwa yaitu, Keikhlasan dalam melakukan suatu kebaikan, kesederhanaan, berdikari, Menjaga ukhwah islamiah, serta membuka wacana dan wawasan santri. Dalam jangka panjang panjang pondok Pesantren harus berpijak kepada lima hal. Yaitu membangun sarana pendidikan dan pengajaran, mengoftimalkan sarana dan prasarana fisik pondok, Kemandirian, melahirkan kader-kader, dan pelayanan public. (HMtq)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar