Tanjung,--- Melihat dari dekat suasana penginapan para kafilah peserta Musabaqoh Tilwatil Qur’an (MTQ), tingkat Kabupaten Lombok Utara.. Dari lima kafilah yang ikut dalam MTQ ke2 tahun 2011 KLU yaitu kafilah Tanjung, Gangga, Kayangan, Pemenang, dan Bayan. Mereka diinapkan dirumah- rumah penduduk yang tidak jauh dari Arena Utama. Namun Sebagian kafilah mengeluhkan Pelayanan panitia terutama masalah tempat penginapan.
Menurut pantauan wartawan suarakomunitas.net, Salah satu Kafilah yang ditempatkan paling jauh dari Arena Utama Yaitu di Aula Kantor Desa Jenggala mengeluhkan tempat penginapan. Bagaimana tidak ? Mereka tidur hanya beralaskan karpet lusuh tanpa bantal,mereka tidur bagaikan pindang dan harus merintih kedinginan .
Tidak hanya itu pelayanan konsumsi juga tidak merata tidak seperti kafilah lainnya diberikan menu standar, namun nasib peserta kafilah ini ( sudah jatuh ketimpa tangga )yang di temptkan dikantor desa jenggala ini, pagi hari hanya di berikan nasi bungkus ( nasi Goreng hanya lauk garam dan sepotong mentimun) “ bagaimana bisa terjaga suara kita, kalau kita diberikan minyak-minyak terus” ungkap salah seorang peserta yang enggan disebutkan namanya.
“Ketersediaan MCK hanya satu buah juga menjadi keluhan, sehingga 40 orang peserta dan oficial harus berebutan untuk mandi, buang air, wudu dan lain sebagainya”kilahnya.
Jarak antara tempat penginapan peserta ini cukup jauh, sehingga terkendala sarana transportasi, ketika hendak ketempat kegiatan tidak jarang diantara peserta jalan kaki, padahal menurut keputusan rapat panitia, diputuskan semua keperluan para peserta dalam pelaksanaan MTQ tingkat Kabupaten Lombok Utara ke 2 tahun 2011 ini, disediakan oleh panitia.
“Panitia semestinya taat pada hasil yang sudah disepakati bersama dalam rapat koordinasi antar panitia dan seluruh offisiel, sebelum penyelenggaraan MTQ digelar,”kata salah seorang tokoh masyarakat Tanjung yang enggan dipublikasikan namanya.
Buktinya, dari pantauan wartawan suarakomunitas.net diarena beberapa tempat pelaksanaan MTQ tingkat Kabupaten Lombok Utara tahun ini, masih banyak kekurangannya. Misalnya, sebut saja ketika salah satu cabang mata lomba (Fahmil Qur’an..red)yang segera digelar, namun segala peralatan yang dibutuhkan Dewan Juri, termasuk peralatan bel maupun sejenisnya,semuanya belum tersedia.
Menurut Suaedi,S.Sos, Kasi Kesos Kecamatan Bayan, ketika melihat persiapan panitia MTQ tingkat Kabupaten KLU yang serba kekurangan ini, menyoroti tentang kinerja dari panitia tersebut. Suaedi menilai bahwa, kerja Panitia kurang kompak diantara satu sama lain.Buktinya, disana sini banyak kekurangannya.
“Sebenarnya, seandainya panitia mau kerja serius, Insya Allah, semua itu bisa diatasi.Kalau seperti ini (banyak kekurangannya..red), siapapun yang diajak bergabung dalam kepanitiaan, pasti mengelak,”kata Suaedi dengan mimik serius.
Sementara itu, salah seorang anggota panitia yang tidak mau dipublikasikan namanya, ketika ditanya seputar persiapan panitia MTQ tersebut yang banyak kelemahannya ini, mengatakan bahwa segala persiapan ditempat dilangsungkannya kegiatan, sudah ada yang menangani. Sehingga, panitia inti tinggal memantau. (Hasanul MTQ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar