KLU, Suarakomunitas.net- Dalam rangka menjalankan praktek kerja nyata dalam terminologi “kuliah kerja nyata”, mahasiswa KKN Universitas Mataram mengadakan survei lingkungan penduduk Selelos, Desa Bentek Senin (27/7/11) dalam rangka lomba kebersihan lingkungan tingkat propinsi Nusa tenggara Barat. Wilayah yang menjadi objek penyurveian selain hutan Bebekeq juga lingkungan penduduk setempat.
Menurut Ketua Kelompok KKN UNRAM tahun 2011, M. Sahidi, saat dikomfirmasi Suarakomunitas.net, bahwa survei terhadap lingkungan penduduk dan kawasan hutan setempat dilakukan guna melihat kondisi hutan dan lingkungan domisili penduduk. Sebab, dalam lomba lingkungan faktor domisili penduduk yang bersih dan asri menjadi indikator penilaian. Selain itu, kawasan lingkungan hutan yang terawat dengan baik juga tidak kalah penting menjadi tolak ukur dari parameter tim penilaian dari pemerintah propinsi.
Namun tujuan utama mahasiswa terjun ke wilayah Selelos melakukan survei, menurut, Sahidi, adalah untuk mengejawantahkan arti kerja nyata. Pasalnya, terminus “nyata” mempunyai arti luas dan berkaitan langsung dengan aktivitas dan kehidupan masyarakat sehari-hari.
Apalagi, lanjut Jumadil, Sekretaris KKN Unram, pemahaman masyarakat awam mengenai KKN selama ini selalu identik dengan bangunan-bangunan fisik, seperti jalan, jembatan dan bangunan serupa lainnya.
Oleh karenanya, mahasiswa harus benar-benar bekerja nyata minimal membantu kegiatan-kegiatan masyarakat jika tidak memberi bantuan secara konkret. Di samping itu, mahasiswa KKN berkewajiban membangun hubungan silaturahmi. Sebab, inti KKN sesungguhnya bagaimana semestinya mahasiswa lakukan pendekatan diri dengan masyarakat tempat KKN diselenggarakan.
Dari hasil survei, beberapa mahasiswa Unram mengungkapkan, bahwa kawasan hutan Bebekeq masih original serta terawat dengan baik, dibuktikan dari masih banyaknya pepohonan yang rindang, hijau dan menyejukkan suasana. “Kawasan hutan bebekeq ini masih sangat alami. Daun pohonnya hijau.” Ujar Jumadil pada Suarakomunitas.net.
Kondisi hutan yang masih sangat alami tersebut perlu dipertahankan dan dipelihara secara kontinyu dan berkesinambungan agar tetap memberi manfaat bagi masyarakat di masa mendatang. “Pelestarian hutan dan lingkungan alam menjadi tanggung jawab kita semua. Jadi, saya berharap agar kita tetap menjaga dan melestarikan hutan. Dan, paling penting bagaimana kita memaknai arti strategis hutan bagi kehidupan,” harapnya.
Selepas dari Selelos, para mahasiswa KKN ini langsung bertolak ke Kakong Dusun Batu Ringgit untuk kerja bakti bersama warga setempat membuat jembatan menuju kampung Kakong. Kerja bakti ini dilakukan selama kurang lebih satu jam. Kadus Batu Ringgit. Raden Agus Bakri, saat ditemui Suarakomunitas.net di sela-sela kerja bakti mengatakan, bahwa warga setempat bersyukur atas kedatangan mahasiswa KKN. Karena telah membantu warga membuat jembatan. “Kami sangat berterimakasih kepada mahasiswa KKN Unram. Semoga kedepan lebih banyak lagi mahasiswa ke wilayah kami untuk ber-KKN,” ucap Agus Bakri. (DJ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar