Kayangan,-- Dua minggu warga masyarakat desa Salut kesulitan mendapatkan air. Jangankan buat mandi, nyuci dan untuk minum pun sulit, setelah pipa sebagai transpormasi air dari bukit gunung rinjani terputus sejak beberapa minggu yang lalu.
Kepala desa salut Karianom ketika dikonfirmasi masalah tersebut via telpon selulernya mengatakan, masyarakatnya sejak dua minggu yang lalu kekurangan air minum, masyarakatnya minum air hujan, namun karena musim hujan telah lewat, mereka harus rela mengorbankan tenaga untuk mendapatkan air minum.Tanpa harus menghiraukan tebing dan jurang hany sekedar untuk mendapatkan air minum.
Karianom juga menjelaskan bahwa, jarak tempuh dari pemukiman warganya dengan sumber air tersebut, sekitar kurang lebih 1,5 Km. Disamping itu, faktor tofografi wilayah Desa Salut yang berbukit terjal ini pula yang membuat warga kesulitan untuk mendapatkan air. Itu semua membutuhkan proses panjang hingga tuntas.
“Kalau kami tidak mengambil ke kali, maka kami tidak dapat minum,”kata salah seorang warga Salut yang tidak ingin dipublikasikan namanya.
“Memang ada mobil tangki yang mengambilkan kami air bersih, namun karena volume air yang disediakan untuk warga tidak sebanding dengan jumlah kebutuhan masyarakat. Jika kami menunggu mobil tangki yang mengirim air ketempat kami sangat tidak mungkin, karena jalan untuk menuju pemukiman kami tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat, “ ungkap Sanem (23) warga setempat, yang dibenarkan juga oleh temannya Hadiani (19).
Dikatakan Sainur,(32) warga setempat “Terputusnya pipa yang terbentang dari bukit gunung rinjani ini, karena tidak adanya pengawasan pihak terkait, sehingga satu persatu hilang lenyap entah kemana, sehingga masyarakat merasa sangat tercekik dengan keadaan ini,”ungkapnya.
Setelah melihat kenyataan ini, Kepala Desa Salut Karianom, telah berupaya dan berusaha bersama masyarakatnya untuk bahu membahu bekerja sama dan bergotong royong melakukan perbaikan pipa yang merupakan salah satu sumber kehidupan warga Salut tersebut.
“Sejak seminggu yang lalu kami telah melakukan perbaikan bersama masyarakat dengan memasang pipa yang baru, dengan harapan warga masyarakat secepatnya dapat menikmati air bersih,” ungkap Kepala Desa yang putra asli Salut ini.
“Dan insya Allah, kami akan menata manajemen agar kedepannya tidak ter ulang kembali kejadian yang sama, seperti saat sekarang ini,” tambahnya. (Sanul MTQ)
Kepala desa salut Karianom ketika dikonfirmasi masalah tersebut via telpon selulernya mengatakan, masyarakatnya sejak dua minggu yang lalu kekurangan air minum, masyarakatnya minum air hujan, namun karena musim hujan telah lewat, mereka harus rela mengorbankan tenaga untuk mendapatkan air minum.Tanpa harus menghiraukan tebing dan jurang hany sekedar untuk mendapatkan air minum.
Karianom juga menjelaskan bahwa, jarak tempuh dari pemukiman warganya dengan sumber air tersebut, sekitar kurang lebih 1,5 Km. Disamping itu, faktor tofografi wilayah Desa Salut yang berbukit terjal ini pula yang membuat warga kesulitan untuk mendapatkan air. Itu semua membutuhkan proses panjang hingga tuntas.
“Kalau kami tidak mengambil ke kali, maka kami tidak dapat minum,”kata salah seorang warga Salut yang tidak ingin dipublikasikan namanya.
“Memang ada mobil tangki yang mengambilkan kami air bersih, namun karena volume air yang disediakan untuk warga tidak sebanding dengan jumlah kebutuhan masyarakat. Jika kami menunggu mobil tangki yang mengirim air ketempat kami sangat tidak mungkin, karena jalan untuk menuju pemukiman kami tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat, “ ungkap Sanem (23) warga setempat, yang dibenarkan juga oleh temannya Hadiani (19).
Dikatakan Sainur,(32) warga setempat “Terputusnya pipa yang terbentang dari bukit gunung rinjani ini, karena tidak adanya pengawasan pihak terkait, sehingga satu persatu hilang lenyap entah kemana, sehingga masyarakat merasa sangat tercekik dengan keadaan ini,”ungkapnya.
Setelah melihat kenyataan ini, Kepala Desa Salut Karianom, telah berupaya dan berusaha bersama masyarakatnya untuk bahu membahu bekerja sama dan bergotong royong melakukan perbaikan pipa yang merupakan salah satu sumber kehidupan warga Salut tersebut.
“Sejak seminggu yang lalu kami telah melakukan perbaikan bersama masyarakat dengan memasang pipa yang baru, dengan harapan warga masyarakat secepatnya dapat menikmati air bersih,” ungkap Kepala Desa yang putra asli Salut ini.
“Dan insya Allah, kami akan menata manajemen agar kedepannya tidak ter ulang kembali kejadian yang sama, seperti saat sekarang ini,” tambahnya. (Sanul MTQ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar