SESAIT, --- Keberadaan Kelompok Ternak Bina Keluarga Sesait, sangat dirasakan manfaatnya oleh warga sekitar. Pasalnya, beberapa waktu lalu Kelompok ini mendapatkan Bantuan Sejuta Sapi (BSS) sejumlah 30 ekor, dari Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Barat.
Ketua Kelompok Ternak Bina Keluarga Majidin, mengatakan kepada Penulis, bahwa dirinya bersama warga sekitar mendirikan kelompok ini didasarkan pada keadaan masyarakat setempat. Terutama untuk mengurangi kemiskinan, memberdayakan generasi muda, mengangkat ekonomi rakyat. Disamping itu, untuk mencegah terjadinya kehilangan ternak ditingkat peternak.
Diakui Majidin, disamping tujuan utama terbentuknya kelompok ternak bina keluarga Sesait ini, juga dalam programnya sebagai penyedia Saprodi, simpan pinjam dengan bunga rendah.
”Bukan semata-mata ternak saja yang kita bina, tetapi juga melakukan penyediaan Saprodi dan simpan pinjam untuk anggota dengan bunga yang rendah,”jelas Majidin.
”Ini sangat membantu kebutuhan anggota, ”tambahnya.
Dijelaskan Majidin, awalnya merintis pembentukan kelompok ternak bina keluarga ini, disamping untuk mencegah pencurian ternak yang akhir-akhir ini marak terjadi, juga untuk memudahkan bagi para pemilik ternak mengamankan ternak mereka. Karena mereka juga kesulitan tempat untuk menempatkan ternaknya.
”Jumlah anggota kelompok sampai saat ini 40 orang. Dimana 50% nya anggota kelompok ini tidak memiliki ternak. Berawal dari kondisi inilah sehingga kami berusaha melakukan pendekatan dengan instansi terkait, dalam hal ini Pemda Tingkat I Nusa Tenggara Barat, melalui program Bantuan Sejuta Sapi ( BSS ), kami mendapatkan bantuan 30 ekor sapi,”terang Majidin.
Dengan adanya perhatian pemerintah seperti ini, maka kelompok ternak bina keluarga Sesait ini, dituntut untuk berkiprah dalam menjaga dan mengamankan kepercayaan yang diberikan pemerintah tersebut. Karena dalam waktu dekat, menurut Majidin, akan ada lagi bantuan serupa untuk melengkapi yang sudah ada.
Ditempat terpisah, Pemusungan Sesait Murdan, ketika ditanya masalah ini mengatakan menyambut positif adanya ide warganya untuk membentuk perkumpulan seperti Kelompok Ternak Bina Keluarga di Sesait ini. Diakui Murdan bahwa dirinya juga salah satu anggota dari kelompok ini.
Modal awal yang harus dipenuhi anggota kelompok ini yaitu dengan kewajiban mengumpulkan gabah satu kwintal ditambah uang seratus ribu rupiah/anggota. Sehingga modal awal kelompok ini 40 kw gabah dan uang 15 juta rupiah.
Sementara salah seorang anggota kelompok Arudin Jawik, ketika ditemui saat jaga dikandang tersebut mengatakan, bahwa keberadaan kandang kolektif ini sangat membantu bagi dirinya dan warga lainnya. Karena setiap saat selalu gantian yang jaga.
”Setiap malam petugas jaga selalu gantian dengan anggota yang lain. Sehingga kita juga ketika tidak jaga, bisa santai dengan keluarga dirumah,”ungkap Jawik.
Diakui Aru Jawik, bahwa tugas jaga dikandang kolektif milik kelompok ternak bina keluarga di Sesait ini, sangat beresiko. Sebab, menurutnya, lengah sedikit, bisa-bisa nyawa taruhannya. Disamping itu, jika terjadi kehilangan ternak saat giliran jaga, yang jaga tadi harus bertanggung jawab untuk mengganti rugi seberapa besar akibat kehilangan itu.
”Jadi ini penting difahami anggota kelompok, agar kita tidak lengah,”kilah Jawik.(Eko).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar