Sesait, Lombok Utara - Baru-baru ini, Panitia Maulid Adat Sesait, adakan evaluasi tahap akhir di Kampu (09/02/2011).
Hadir dalam acara ini, disamping panitia inti, juga dihadiri Pemusungan,Tau Lokak Empat, Pengurus Perbekel Adat, para Keliang dan undangan lainnya.
Agenda yang dibahas kali ini, menurut Ketua Panitia Asrin, adalah evaluasi secara keseluruhan persiapan panitia.
Dikatakan Asrin bahwa, persiapan panitia menjelang pelaksanaan hari ’H’ hingga saat ini hampir 80 %. Mulai dari persiapan pembenahan lokasi Kampu,Lokok Kremean, renovasi Mesjid Kuno, dan bahan-bahan material lainnya. ”Semuanya sudah siap,”jelas Asrin mantap.
Namun diakui Asrin, hanya beberapa poin saja yang masih belum rampung. Misalnya, katanya, hanya alat – alat Tameng (Perisai) dan Penjalin (rotan) sebagai alat pemukul yang belum terkumpul.”Mudah-mudahan pada saatnya nanti, persiapan kita sudah rampung,”katanya.
Untuk menunjang suksesnya pelaksanaan Maulid Adat ini, Asrin juga menyatakan bahwa, banyak hal yang sudah dilakukannya. Diantaranya gotong royong di Lokok Kremean (tempat cuci beras dalam prosesi Maulid Adat), gotong royong di lokasi acara puncak (Kampu dan Mesjid Kuno).
Disamping itu, lanjut Asrin, juga dilakukan sosialisasi tentang pelaksanaan Maulid Adat. Seperti himbauan melalui Kepala Desa,Kepala
Dusun yang ada di wet Sesait,Santong,Pendua dan Kayangan. Juga kata Asrin, sosialisasi melalui selebaran, baliho, pamflet, radio dan internet.
Sekretaris Perbekel Adat Sesait Masidep, juga berpesan kepada para pemuda yang ada di wet Sesait untuk sama-sama menyukseskan gawe beleq (Maulid Adat..red) ini.
”Mari kita sebagai generasi muda di wet ini, kita sukseskan program gawe beleq ini, jangan kita jadi tamu tapi kitalah yang melayani tamu,”himbau Masidep.
Sementara itu, Pemusungan Sesait Murdan, dalam arahannya memaparkan bahwa, dalam prosesi maulid adat ini, bukan hanya ritualnya saja yang tonjolkan, tetapi lebih pada ajang silaturrahmi para pemuda yang ada di wet Sesait. Sehingga kedepan, para pemuda diharapkan mampu melestarikan adat budaya yang ada di wet Sesait.
Pada kesempatan itu, Murdan juga menjelaskan tentang keberadaan Tau Lokak Empat yang ada di wet Sesait. ”Tau Lokak Empat menurut Murdan, beda dengan istilah yang digunakan di Bayan. Sedangkan Sesait ada kemiripan dengan sebutan yang ada di Kraton Yogyakarta,”beber Murdan.
”Yang mirip sebutan itu adalah Mangkubumi, Penghulu, Pemusungan dan Jintaka. Inilah yang disebut Tau Lokak Empat,”jelasnya. (Eko)
Hadir dalam acara ini, disamping panitia inti, juga dihadiri Pemusungan,Tau Lokak Empat, Pengurus Perbekel Adat, para Keliang dan undangan lainnya.
Agenda yang dibahas kali ini, menurut Ketua Panitia Asrin, adalah evaluasi secara keseluruhan persiapan panitia.
Dikatakan Asrin bahwa, persiapan panitia menjelang pelaksanaan hari ’H’ hingga saat ini hampir 80 %. Mulai dari persiapan pembenahan lokasi Kampu,Lokok Kremean, renovasi Mesjid Kuno, dan bahan-bahan material lainnya. ”Semuanya sudah siap,”jelas Asrin mantap.
Namun diakui Asrin, hanya beberapa poin saja yang masih belum rampung. Misalnya, katanya, hanya alat – alat Tameng (Perisai) dan Penjalin (rotan) sebagai alat pemukul yang belum terkumpul.”Mudah-mudahan pada saatnya nanti, persiapan kita sudah rampung,”katanya.
Untuk menunjang suksesnya pelaksanaan Maulid Adat ini, Asrin juga menyatakan bahwa, banyak hal yang sudah dilakukannya. Diantaranya gotong royong di Lokok Kremean (tempat cuci beras dalam prosesi Maulid Adat), gotong royong di lokasi acara puncak (Kampu dan Mesjid Kuno).
Disamping itu, lanjut Asrin, juga dilakukan sosialisasi tentang pelaksanaan Maulid Adat. Seperti himbauan melalui Kepala Desa,Kepala
Dusun yang ada di wet Sesait,Santong,Pendua dan Kayangan. Juga kata Asrin, sosialisasi melalui selebaran, baliho, pamflet, radio dan internet.
Sekretaris Perbekel Adat Sesait Masidep, juga berpesan kepada para pemuda yang ada di wet Sesait untuk sama-sama menyukseskan gawe beleq (Maulid Adat..red) ini.
”Mari kita sebagai generasi muda di wet ini, kita sukseskan program gawe beleq ini, jangan kita jadi tamu tapi kitalah yang melayani tamu,”himbau Masidep.
Sementara itu, Pemusungan Sesait Murdan, dalam arahannya memaparkan bahwa, dalam prosesi maulid adat ini, bukan hanya ritualnya saja yang tonjolkan, tetapi lebih pada ajang silaturrahmi para pemuda yang ada di wet Sesait. Sehingga kedepan, para pemuda diharapkan mampu melestarikan adat budaya yang ada di wet Sesait.
Pada kesempatan itu, Murdan juga menjelaskan tentang keberadaan Tau Lokak Empat yang ada di wet Sesait. ”Tau Lokak Empat menurut Murdan, beda dengan istilah yang digunakan di Bayan. Sedangkan Sesait ada kemiripan dengan sebutan yang ada di Kraton Yogyakarta,”beber Murdan.
”Yang mirip sebutan itu adalah Mangkubumi, Penghulu, Pemusungan dan Jintaka. Inilah yang disebut Tau Lokak Empat,”jelasnya. (Eko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar