KAYANGAN,-- Tiga ruang Kelas dan rumah dinas guru (mess) SMA Negeri 1 Kayangan terendam banjir akibat hujan deras disertai petir menyambar beberapa waktu lalu.
Drainase yang melintas disepanjang jalan di depan Kantor Camat Kayangan hingga ke simpang tiga Bawak Bagek, tidak mampu membendung derasnya banjir akibat air hujan yang turun terus menerus belakangan ini. Hal ini juga berakibat terendamnya sekolah dan beberapa rumah dinas guru yang lokasinya lebih rendah dari drainase tersebut.
“Kami sudah mengantisipasinya, namun volume air yang bersumber dari Montong Cempogok ini diluar kemampuan kami, sehingga air yang membludak ini tidak bisa kami tahan,”ungkap Rasmah, salah seorang penjaga tanaman di sekitar lapangan umum Kayangan ini.
Akibat luapan banjir ini, yang paling parah menggenangi rumah dinas guru yang ditempati Miharto, salah seorang pegawai SMA Negeri 1 Kayangan. Air yang melanda mess guru ini, diakui Miharto sampai menggenangi ruang tidur anaknya. Demikian juga sepeda motor milik Hasanul, salah seorang guru di sekolah tersebut, nyaris tenggelam.
Menurut Miharto (30), hujan cukup deras mengguyur kawasan ini selasa sore (23/02) lalu. “Ada tiga kelas yang terendam banjir sehingga dikhawatirkan aktivitas belajar mengajar akan terganggu,”katanya.
Menurut pantauan penulis, bahwa drainase yang ada disepanjang jalur depan Kantor Camat Kayangan hingga simpang tiga Bawak Bagek ini, tidak berfungsi sebagaimana mestinya, disebabkan pendangkalan yang sudah terjadi bertahun-tahun. Sehingga saluran tersebut hamper rata dengan badan jalan raya.Tidak hanya pendangkalan akibat pasir dan krikil saja, namun juga ditumbuhi rerumputan yang lebat.
Selain merendam ruang kelas dan mess guru, banjir juga sempat membuat panic warga Dusun Karang Lande dan Bawak Bagek. Namun air tidak sempat masuk ke rumah warga.(Eko).
Drainase yang melintas disepanjang jalan di depan Kantor Camat Kayangan hingga ke simpang tiga Bawak Bagek, tidak mampu membendung derasnya banjir akibat air hujan yang turun terus menerus belakangan ini. Hal ini juga berakibat terendamnya sekolah dan beberapa rumah dinas guru yang lokasinya lebih rendah dari drainase tersebut.
“Kami sudah mengantisipasinya, namun volume air yang bersumber dari Montong Cempogok ini diluar kemampuan kami, sehingga air yang membludak ini tidak bisa kami tahan,”ungkap Rasmah, salah seorang penjaga tanaman di sekitar lapangan umum Kayangan ini.
Akibat luapan banjir ini, yang paling parah menggenangi rumah dinas guru yang ditempati Miharto, salah seorang pegawai SMA Negeri 1 Kayangan. Air yang melanda mess guru ini, diakui Miharto sampai menggenangi ruang tidur anaknya. Demikian juga sepeda motor milik Hasanul, salah seorang guru di sekolah tersebut, nyaris tenggelam.
Menurut Miharto (30), hujan cukup deras mengguyur kawasan ini selasa sore (23/02) lalu. “Ada tiga kelas yang terendam banjir sehingga dikhawatirkan aktivitas belajar mengajar akan terganggu,”katanya.
Menurut pantauan penulis, bahwa drainase yang ada disepanjang jalur depan Kantor Camat Kayangan hingga simpang tiga Bawak Bagek ini, tidak berfungsi sebagaimana mestinya, disebabkan pendangkalan yang sudah terjadi bertahun-tahun. Sehingga saluran tersebut hamper rata dengan badan jalan raya.Tidak hanya pendangkalan akibat pasir dan krikil saja, namun juga ditumbuhi rerumputan yang lebat.
Selain merendam ruang kelas dan mess guru, banjir juga sempat membuat panic warga Dusun Karang Lande dan Bawak Bagek. Namun air tidak sempat masuk ke rumah warga.(Eko).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar