Minggu, 30 September 2012

Sosialisasi PPIP, Libatkan 12 Desa di KLU

Kayangan,KLU (SK) - Sosialisasi Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) 22/9/12 yang berlangsung di aula kantor camat Kayangan diikuti oleh 12 desa.

Sosialisasi ini di hadiri Satker Provinsi NTB,Kadis PU KLU,Kabag Pembangunan setda KLU, Camat Kayangan, dan 12 Kepala Desa yang ada di Kecamatan Kayangan dan Bayan.

Camat Kayangan Tresnahadi mengatakan, program ini sangat penting di ketahui oleh semua pihak terutama yang terlibat langsung dalam pelaksanaannya.

Kepala Dinas PU KLU H.Irman,ST mengatakan, desa yang menerima program PPIP dari APBNP TA 2012 terdiri dari 12 desa dari 33 desa yang ada di KLU.

Desa yang memperolleh dana tersebut yaitu 6 desa ada di Kecamatan Bayan antara lain Desa Loloan, Sukadana, Sambik Elen,Mumbul Sari,Akar-Akar dan desa Senaru. Untuk Kecamatan Kayangan yaitu desa Kayangan, Salut, Pendua,desa Selengen, Gumantar dan desa Santong.

Dikatakan, program ini terkesan mendadak, karenanya di ingatkan oleh Satker Provinsi NTB bahwa waktu pelaksanaan program ini sudah mepet sehingga segera di adakannya sosialisasi. Menurutnya, yang di butuhkan KLU saat ini dan segera dilaksanakan, adalah Infrastruktur jalan, air bersih dan listrik.

Sementara Satker Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui FP Yuhadi Sutri,SE mengatakan, penggunaan dana APBNP ini diserahkan sepenuhnya ke desa, sehingga awal Oktober 2012 ini sudah bisa di mulai pengerjaannya.

Fasilitator yang akan mendampingi selama program PPIP berjalan terdiri dari 3 fasilitator Pemberdayaan dan 3 fasilitator teknis. Fasillitator tersebut adalah Yuhadi Sutri,SE, Lukmanulhakim,SE, Titin,SP, Yulius Fasila,ST, Nadia,S.Kom,Nela Nestiati,ST.

Jatah untuk masing-masing desa dalam program PPIP yang dananya bersumber dari APBNP TA 2012 ini sebesar 250 juta rupiah.Dana ini akan dipergunakan untuk membangun infrastruktur sesuai dengan kebutuhan dan skala prioritas dari desa bersangkutan.

Kabag Pembangunan H.Sulfadli,SH mengatakan, untuk Kecamatan Bayan dan Kayangan yang mendapatkan program PPIP ini, ada yang mendapatkan dana reguler dan ada desa yang mendapatkan dana APBNP.

“Ini bukan proyek,tapi program pemerintah sehingga harus berhati-hati dalam menggunakan uang Negara. Hal ini dimaksudkan,untuk menghindari terjadinya penggunaan dana yang tidak pada tempatnya,”pungkas Zulpadli (Eko)

Senin, 24 September 2012

Masyarakat Adat Sambut Peserta Jambore Fotografi Mahasiswa Indonesia V

Kayangan,(SK),-- Lebih lima ratus orang peserta Jambore Fotografi Mahasiswa se Indonesia hadir di Dasan Beleq Desa Gumantar Kecamatan Kayangan KLU,Jum’at (21/09/2012) lalu.

Ketua Panitia Jambore Fotografi Mahasiswa Indonesia ke V Ardian Himni mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan di Dasan Beleq Desa Gumantar Kecamatan Kayangan KLU ini adalah  salah satu rangkaian program kerja dari UKM Fotografi Kampus Universitas Mataram.Kegiatan yang melibatkan lebih limaratus orang para penggemar Fotografer dari Perguruan Tinggi se Indonesia ini, patut diberikan penghargaan.Pasalnya,kata Ardian Himni, kegiatan yang bertaraf Nasional ini dalam Hari Ulang Tahunnya yang ke V pada tahun 2012 ini untuk pertama kalinya dilaksanakan di luar pulau Jawa.

Dikatakan, ide sehingga kegiatan ini di laksanakan di luar pulau Jawa dan di pusatkan di KLU bil khusus di Rumah Adat Desa Beleq Desa Gumantar ini telah melalui proses yang panjang.Untuk sampai ke Dasan Beleq Desa Gumantar sebagai lokasi tujuan Fotografer Mahasiswa dari 15 kota besar seluruh Indonesia ini, oleh Panitia pelaksana UKM Fotografi Kampus Universitas Mataram dibawah pimpinan Ilhamuddin telah dilakukan survey awal sejak bulan Mei 2012 lalu.Dari hasil survey tersebut setidaknya ada 5 daerah tujuan yang di jadikan sample.Diantaranya, Dusun tardisional Sade,Dusun trdadisional Segenter, Mesjid Kuno Bayan,Mesjid Kuno Rambitan dan Dusun Tradisional Dasan Beleq gumantar.

“Dari hasil survey ini, lalu kemudian kami musyawarahkan dan kami komunikasikan dengan teman-teman Fokus dari pulau Jawa, ternyata mereka memilih yang paling unik diantara 5 daerah yang dijadikan sample sebagai tujuan, yaitu Dusun Tradisional Desa Beleq Desa Gumantar Kecamatan Kayangan KLU,”terang Ilham, yang dibenarkan Jumayar.

Narsudin,S.Pd salah seorang tokoh pemuda berpengaruh di Dasan Beleq menyambut baik kegiatan ini.Dengan demikian, melalui momen ini dapat memperkenalkan budaya asli daerah ini ke dunia luar.”Kalau bisa momen ini di ulangi pada saat acara ritual adat maupun keagamaan di masa mendatang,”harap Narsudin yang juga mantan anggota DPRD KLU termuda yang baru beberapa minggu di PAW ini.

Senada dengan Narsudin, salah seorang tokoh muda yang lainnya Jumayar mengatakan, daerah yang akan dijadikan obyek kunjungan para peserta Jambore Fotografer di daerah Dasan Beleq yang masih asli dan unik ini, diantaranya Rumah Adat tradisional, Pawang Adat,Sumur Tua, Makam Sopok Mesan dan Air Terjun.

Dikatakan Jumayar, semua tempat yang disebutkannya itu hingga saat ini jarang dan bahkan tidak pernah di publikasikan oleh siapapun juga, karena tidak sembarang orang yang bisa mengambil gambar. “Suarakomunitas dan media cetak local juga pernah mempublikasikannya, itu pun hanya sebagian kecil saja,”kata Jumayar.
Kedatangan ratusan peserta Jambore Fotografi Mahasiswa seluruh Indonesia di Dasan Beleq Desa Gumantar Kecamatan Kayangan KLU ini disambut baik oleh seluruh warga Dayan Gunung, khususnya warga setempat.Hal ini di buktikan dengan tampilnya Pemangku Adat Majidap dengan seluruh pendukung ritual adat penyambutan yang terdiri dari teruna teruni (remaja putra dan remaja putri) dengan pakaian adat khas Dusun Adat Tradisional Dasan Beleq.

Ketua rombongan peserta Jambore Fotografi Kampus dari seluruh Indonesia Mas Bagus (Universitas Budi Utomo Surabaya), ketika disambut dan di sembek oleh Pemangku Adat Majidap nunut saja.Sambil makan sirih, Mas Bagus berucap bahwa penyambutan dirinya bersama rombongan yang lainnya tidak di sangka semeriah itu.”Kami mengucapkan terima kasih atas semuanya ini, “ucap Mas Bagus.

Hadir dalam penyambutan ini, selain Sekda KLU Drs Suardi,SH.MH,Kabid Kebudayaan Dikbudpora KLU Sahti,S.Pd.M.Pd,Camat Kayangan yang diwakili Kasi Trantib Eko Sekiadim,S.Sos, Kepala Desa Gumantar Mahit Radiawan,Narsudin,S.Pd mantan anggota DPRD KLU termuda, hadir pula beberapa tokoh agama dan tokoh adat wet Gumantar,wet Sesait dan wet Bayan, serta Kepala Dusun Dasan Beleq,Tenggorong serta kelompok kesenian Gendang Beleq Boyotan asli dan seluruh warga Desa Gumantar.

Ketua Panitia Penyelenggara melalui Sekretarisnya Santoso Wibisono dalam kata pengantarnya mengatakan, kegiatan yang diselenggarakan kali ini dengan melibatkan seluruh rekan-rekan Mahasiswa yang tergabung di Fokus (Fotografer Kampus) merupakan tindak lanjut dari kegiatan Jambore ke IV di Surabaya tahun 2011 lalu.

Dikatakan Wibisono, dirinya mengaku terharu, tidak menyangka kegiatan yang telah direncanakannya berbulan-bulan itu berhasil dilaksanakan dan sukses. Dia berharap, semoga kegiatan ini berkesan dan tidak terlupakan.”Mudah-mudahan, budaya silaturrahmi ini bisa terus di budayakan dan dipertahankan,”harap Wibi.

Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Utara dalam sambutannya mengatakan, Pemerintah Daerah,tokoh agama, tokoh masyarakat,tokoh pemuda daerah ini semuanya mendukung, termasuk mantan anggota DPRD KLU termuda putra asli Dasan Beleq Gumantar Narsudin,S.Pd juga turut mendukung.

Dikatakan, dijadikannya daerah ini sebagai daerah tujuan Jambore Fotografi Mahasiswa seluruh Indonesia, adalah wujud dari keragaman bangsa Indonesia.Sebagai generasi penerus bangsa, dimana kondisinya saat ini, jika dilihat dari sisi cinta tanah air, sudah agak luntur.Sehingga tidak heran berbagai macam penyakit masyarakat yang terjadi, tidak menutup kemungkinan orang luar bisa saja mengobok-obok bangsa kita.Oleh karena itu melalui kegiatan seperti ini, kita dapat merenungkan kembali apa yang telah di ikrarkan oleh para pemuda pendahulu kita pada tahun 1928 silam dalam tekadnya mempersatukan seluruh pemuda, dengan satu tanah air,satu bangsa dan satu bahasa yaitu Indonesia.

“Saya berharap, agar ini sebagai upaya kita untuk meningkatkan kesatuan dan persatuan bangsa.Sebagai satu tanah air, tentu kita sama-sama merasakan sakit dan berusaha untuk menyembuhkannya,”pesan Sekda yang di beri aplaus oleh peserta Jamboree Fotografi.

Selain itu, Sekda Suardi juga mengingatkan, sebagai generasi muda, penyakit yang sedang di hadapi bangsa Indonesia saat in adalah dekadensi moral.Hal ini dapat diperkuat, menurutnya, dengan selalu meningkatkan dan memperkuat Iman dan Taqwa kepada Allah Swt.

“Jangan sekali-kali menyentuk narkoba,hindari hal-hal yang negative dan tingkatkan hal-hal yang positif,”pesannya.

Di hadapan seluruh peserta Jambore Fotografer Mahasiswa seluruh Indonesia,Suhardi menitip pesan agar potensi yang di miliki KLU dapatlah kiranya di perkenalkan kepada relasi di daerah masing-masing sekembali dari daerah yang bermoto Tioq Tata Tunaq ini. “Jadilah duta wisata dalam membangun KLU, mari kita bangun persatuan dan kesatuan menuju Indonesia yang jaya, maju dan beradab,”ajak Suhardi. (Eko).

 

Bupati KLU Serahkan Bantuan Kepada 37 Orang Korban Bencana

Kayangan,(SK),-- Penantian yang panjang bagi masyarakat KLU yang menjadi korban bencana alam putting beliung dan bencana kebakaran, kini sudah bisa bernafas lega.

Pasalnya, sebanyak 37 0rang warga masyarakat KLU yang ditimpa musibah bencana alam beberapa waktu lalu, Kamis (20/09) yang berlangsung di aula Kantor Camat Kayangan, Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH menyerahkan bantuan berupa uang tunai sebesar 125 juta rupiah.

Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH yang didampingi Kapolres AKBP Ronny Azwawie SH.SIK dalam sambutannya mengatakan, bencana alam yang sering terjadi di sebagian besar belahan bumi ini adalah diakibatkan oleh ulah manusia.Seperti terjadinya banjir, tanah longsor dan lain sebagainya itu, karena hutan yang selama ini sebagai paru-parunya dunia banyak yang di tebang oleh tangan-tangan manusia yang tidak bertanggungjawab, akibatnya ketika terjadi hujan tidak ada yang menampungnya.Begitu juga dengan kekeringan yang terjadi akhir-akhir ini.

Dikatakan, untuk menanggulangi kekeringan di KLU saat ini, Pemda sudah menyediakan 4 buah mobil tangky yang siap beroperasi.Dua buah tangky di tempatkan di wilayah timur (Kecamatan Bayan dan Kecamatan Kayangan) dan dua buah tangky lagi di wilayah barat (Kecamatan Pemenang,Tanjung dan Gangga).

“Tidak ada satu orang pun yang menghendaki adanya bencana, kuncinya adalah tawakkal kepada Allah Swt,”katanya.

Menurut Bupati, bencana itu dapat terjadi karena dua hal, pertama karena kelalaian manusia itu sendiri dan yang kedua karena alam atas kehendak Allah Swt.

Bayangkan saja, lanjut Bupati, akibat ulah manusia ini, untuk daerah KLU saja tercatat 30 truck/hari yang mengangkut kayu keluar dari KLU.Sehingga terkait dengan itu,Bupati mengaku telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh Kepala Desa yang ada di daerah ini untuk tidak seenaknya saja memberikan ijin kepada siapa saja untuk menebang kayu. Pemerintah melarang ini, karena memang ada maksudnya.

Pemerintah KLU dalam mengatasi masalah kekurangan bahan bakar untuk 70 open tembakau di Lombok Utara, telah menjatahkan batu bara sebagai bahan bakar alternative bagi 70 open tersebut.”Ini di wanti-wanti oleh Pemerintah daerah adalah memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk tidak gampang terbawa hasutan cepat menebang kayu,”jelas Bupati.

Sementara itu Kapolres KLU AKBP Ronny Azwawie SH.SIK pada kesempatan itu mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah KLU karena telah banyak yang telah dilakukan terkait dengan keamanan dan ketertiban di wilayah ini..

Melalui kesempatan tersebut, pihaknya meminta kepada seluruh korban bencana yang ada di daerah ini untuk mensyukuri nikmat karena telah terhindar dari bencana yang menimpa beberapa waktu lalu.Dimana para korban bencana ini terbanyak di wilayah Kecamatan Kayangan khususnya di Sambik Jengkel Desa Selengen,Empak Mayong Desa Kayangan,Dangiang Timur Desa Dangiang dan selebihnya warga Kecamatan Bayan.

“Mudah-mudahan dengan telah diberikannya sumbangan ini oleh Pemda KLU, semoga bisa bermanfaat bagi yang tertimpa musibah untuk memperbaiki tempat tinggal masing-masing,”harap Kapolres.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Utara Datu Tresnabhakti,S.Pd mengatakan, pemberian bantuan bagi 37 orang warga yang tertimpa musibah putting beliung dan korban kebakaran beberapa waktu lalu di pusatkan di Kecamatan Kayangan.Hal ini menurutnya karena korban yang tertimpa musibah terbanyak di Kecamatan Kayangan.

Dikatakan, 37 orang warga yang tertimpa musibah tersebut, 30 orang korban putting beliung dan 7 orang korban kebakaran. Besaran yang diterima untuk masing-masing korban ini pun berbeda, untuk korban putting beliung dibantu masing-masing sebesar tiga juta rupiah, sedangkan untuk korban kebakaran sebesar lima juta rupiah per orang, sehingga total jumlah sumbangan yang diberikan terhadap korban bencana itu 125 juta rupiah.

Ketika ditanya, kenapa pemberian bantuan ini berbeda antara korban putting beliung dengan korban kebakaran, Datu Tresnabhakti mengatakan karena Koran kebakaran seluruh perabotan rumah tangganya habis terbakar, sedangkan korban putting beliung tidak semua rusak.

“Ini bentuknya stimulant, kita harapkan program ini terus berlanjut dan kenapa ini di pusatkan di Kayangan, karena korban bencana ini lebih banyak di Kayangan, ”terang Datu.

“Memang kejadian kebakaran dan putting beliung di Desa Selengen dan Desa Kayangan itu sudah lama, namun baru kali ini bisa di realisasikan bantuannya, karena ini memang aturannya tidak segampang sim sala bim,”jelasnya lagi.

Datu berharap kepada para korban penerima sumbangan ini, jangan melihat besar kecilnya, tapi lihatlah bahwa inilah bentuk perhatian Pemerintah Daerah kepada rakyatnya yang tertimpa musibah.(Eko).
 

Minggu, 23 September 2012

MTs Nurul Islam Kayangan di Nilai Tim Akreditasi Provinsi NTB

Kayangan,(SK),-- Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nurul Islam Kayangan,Senin (10/09/2012) kembali di nilai oleh tim Akreditasi Provinsi Nusa Tenggara Barat dibawah pimpinan Assesor I H.Abd. Hamid, S.Pd.M.Pd.
Bersama lima MTs yang ada di Kecamatan Kayangan, MTs Nurul Islam Kayangan mendapatkan giliran yang kedua setelah MTs BUS Santong dinilai oleh Tim Akreditasi Provinsi NTB sehari sebelumnya.

Menurut Ketua Tim Penilai Akreditasi Provinsi NTB H.Abd. Hamid, S.Pd. M.Pd mengatakan, dalam setiap penilaian akreditasi bagi setiap sekolah paling tidak ada 8 (delapan) komponen yang menjadi acuan penilaian, diantaranya ; standar isi,standar proses, standar kompetensi lulusan,standar pendidik dan tendik,standar sarpras, standar pengelolaan,standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan.
Dikatakan bahwa tujuan diadakannya penilaian ini adalah untuk menilai visitasi akreditasi Madrasah Tsanawiyah apakah visi dan misi Kepala Sekolah dalam menjalankan tugasnya selaku Kepala Sekolah sudah sesuai dengan out put dari visi dan misinya.Disamping itu sasaran penilian juga terfokus pada 8 indikator akreditasi penilaian.

Kepala MTs Nurul Islam Kayangan Sumawadi,S.Pd mengatakan, dalam penilian akreditasi bagi sekolahnya kali ini, diakuinya masih banyak kelemahannya. Misalnya, seperti kegiatan monitoring Kepala Sekolah terhadap setiap guru yang masuk mengajar masih kurang dari 6 kali dalam setiap satu semester.Sementara pihaknya melakukan monitoring hanya sampai 4 kali dalam satu semesteran.”Mudah-mudahan ini menjadi motivasi kami dalam menjalankan tugas selaku Kepala Sekolah di MTs ini, kedepan agar lebih ditingkatkan,”harapnya.

Dikatakan, memang ada beberapa kelemahan yang tdak dilakukannya dalam hal muatan local terutama silabusnya sangat jarang disusun.Hal ini disebabkan karena memang membutuhkan keahlian tersendiri dalam bidang yang satu ini.

Dari 8 indikator atau komponen yang menjadi bahan penilaian oleh tim akreditasi provinsi NTB, Sumawadi mengatakan, untuk standar isi, muatan kurikulum harus melibatkan beberapa pihak.Kemudian standar proses, 95% sudah terpenuhi, hanya saja yang 5% kurangnya analisis penilaian masing-masing mata pelajaran masih agak kurang.

Selanjutnya standar kelulusan, 90% sudah dilakukan,hanya menjadi kelemahannya adalah kurangnya bukti / fakta daftar hadir untuk penetapan kelulusan,bukti pemberian hasil pengumuman kelulusan pada siswa.Lalu standar pendidik dan tendik baru dipenuhi 80%.Hal ini disebabkan ada beberapa kendala seperti ada beberapa guru bidang study yang mengajarkan mismec (bersebrangan dengan jurusannya).

Keseluruhan bentuk kekurangan itu tentunya nanti dapat dijadikan evaluasi dan pembelajaran di masa mendatang dalam rangka menjalankan dan melaksanakan proses kegiatan belajar.”Kita berharap hasil penilaian akreditasi sekarang ini ada peningkatan dari sebelumnya,”harap Sumawadi.

Sementara itu, Ketua Komite MTs Nurul Islam Kayangan Nurta,S.PdI mengaku bangga dengan keikutsertaan sekolahnya untuk di nilai oleh tim akreditasi provinsi NTB, semoga ada peningkatan dari peringkat dari sebelumnya.Kepada semua dewan guru dan tenaga kependidikan lainnya yang tergabung di bawah naungan MTs Nurul Islam Kayangan atas keterlibatannya membantu segala sesuatunya terkait dengan kelengkapan pendukung suksesnya penilaian akreditasi pada tahun 2012 ini.(Eko).

Sholat Jum’at Perdana Kapolres KLU

Kayangan,(SK),-- Mesjid Al Muttaqin Rebakong Desa Kayangan Kecamatan Kayangan adalah merupakan Mesjid bersejarah bagi Kapolres Lombok Utara AKBP H.Ronny Azwawie.

Pasalnya, sehari setelah di lantik Kapolda NTB Brigjen Pol.Arif Wachyunadi sebagai Kapolres baru di KLU, AKBP H.Ronny Azwawie,SIK bersama Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH menyempatkan diri sholat Jum’at yang pertama kali di Mesjid Al Muttaqin Rebakong Desa Kayangan Kecamatan Kayangan KLU tanggal 7 September 2012 lalu.

Hadir mendampingi Bupati dan Kapolres sholat Jum’at tersebut, selain jajaran Polres KLU,Kapolsek Kayangan, Kepala Dinas Pertanian KLU Ir.Hermanto, hadir pula Camat Kayangan bersama Kasi Trantib,Kasi Kessos beberapa pimpinan SKPD lingkup Kecamatan Kayangan serta para tokoh masyarakat, tokoh agama Desa Kayangan dan jama’ah Dusun Rebakong.

Camat Kayangan Tresnahadi dalam pengantarnya mengatakan, tujuan Kapolres dan Bupati KLU sholat Jum’at di Mesjid Al Muttaqin Rebakong tersebut adalah sebagai bentuk kedekatannya dengan masyarakat. Rangkaian kegiatan Safari (silaturrahmi) Jum’at yang dilakukan Bupati dan Kapolres KLU yang baru ini di akuinya adalah yang pertama kali sejak dirinya di lantik sebagai Camat Kayangan.Teramsuk juga Bupati dan Kapolres KLU sholat Jum’at di Mesjid Rebakong ini adalah yang pertama kali.

Dikatakan Tresnahadi, sebelumnya di wilayah Rebakong ini sempat beredar issu yang tidak baik di publikasikan.Untuk itu kehadirannya di Rebakong bersama Bupati dan Kapolres KLU yang di rangkai dengan Safari Jum’at tersebut adalah untuk sekalian klarifikasi issu yang sempat beredar di masyarakat yang sangat tidak etis, tidak masuk akal dan meresahkan warga setempat.

”Tidak mungkin seorang pejabat melakukan tindakan yang merugikan masyarakatnya, apalagi menghalangi program pembangunan yang masuk di wilayah ini. Issu tersebut tidak berdasar, jadi sama sekali tidak benar,”katanya.

Terkait issu tersebut, pihaknya sudah mengkoordinasikan dan mempertanyakannya pada Dinas PU Kimpraswil KLU.Mudah-mudahan masalah ini ada jalan keluarnya. Berdasarkan gambar yang ada pada Kepala Desa Kayangan, nyata-nyata pemasangan pipa air bersih itu sampai ke sidutan.Namun pihak pelaksana di lapangan mengerjakannya hingga di Lokok Senggol.Inilah yang membuat warga Kayangan resah.Sehingga sempat beredar issu bahwa pemerintah Kecamatanlah yang menghalangi program tersebut. “Hal ini sudah kita koordinasikan dengan Dinas PU KLU,semoga segera mendapatkan penyelesaian,”harapnya. 

Selain itu,Tresnahadi pada kesempatan itu juga menyampaikan beberapa hal terkait dengan program yang saat ini sedang di galakkan pemerintah, seperti pelaksanaan E-KTP. Dimana program ini merupakan program gratis dari pemerintah pusat dan akan berakhir pada minggu kedua pada bulan oktober 2012 mendatang.Untuk itu Camat Kayangan berharap agar bagi warga masyarakat yang belum di rekam datanya, segera datang ke Kantor Camat untuk direkam datanya, karena program ini sangat penting artinya bagi siapa saja dan data ini nantinya akan berguna seumur hidup tidak akan berubah, sehingga pada saat mengambilnya pun nantinya tidak boleh diwakilkan, harus yang bersangkutan, karena di KTP Elektronic ini terdapat sebuah Chips yang akan hidup dan berfungsi serta akan berlaku ketika yang bersangkutan/pemiliknya yang ambil.

Sementara itu,Kapolres KLU AKBP H.Ronny Azwawie,SIK yang baru sehari dilantik (06/09), langsung pada hari kedua (07/09) bertugas mendapatkan kehormatan dalam kunjungan kerjanya bersama Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH sempatkan diri sholat Jum’at di Mesjid Al Muttaqin Rebakong Desa Kayangan Kecamatan Kayangan KLU.

Ronny, demikian panggilan singkat Kapolres KLU yang baru ini menyebut dirinya berulang-ulang ketika di daulat memberikan sambutan dihadapan jama’ah dan masyarakat Dusun Rebakong Desa Kayangan Kecamatan Kayangan KLU.

Dikatakan, keberadaan dirinya di NTB ini baru 7 tahun, yang mana pada tahun ke 7 dirinya dipercaya menjadi Kapolres yang baru dan yang pertama di Kabupaten Lombok Utara yang baru berusia 4 tahun di daerah hukum Polda Nusa Tenggara Barat.

Keberadaannya di gumi paer Dayan Gunung ini adalah membantu Bupati KLU dalam mengamankan ketentraman dan ketertiban wilayah.Dalam hal ini, tentu tidak dapat berjalan tanpa dukungan dan keterlibatan seluruh komponen masyarakat dalam membantu menjaga keamanan wilayah masing-masing.

Kapolres yang juga seorang da’i ini mengajak seluruh jama’ah Mesjid Al Muttaqin Dusun Rebakong Desa Kayangan, agar dalam menjaga keamanan dan ketertiban,pemimpin yang amanah serta apa saja yang menjadi keperluan dan hajatan masyarakat dalam menjalani kehidupan di muka bumi ini, jangan sekali-kali berharap kepada makhluk, tapi mintalah kepada Allah Swt untuk bisa mendatangkan para pemimpin yang adil.

“Kebahagiaan itu dapat di raih manakala kita selalu melakukan dan memperbanyak amalan yang baik seperti memelihara sholat lima waktu,memperbanyak silaturrahmi dan kasih sayang sesama, ”taushyah Kapores.

Ditempat yang sama, Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH juga dalam sambutannya mengatakan, dua tahun setelah menjadi Bupati, dirinya pernah ke dusun Rebakong ini dalam rangka penghijauan.Namun dengan kehadirannya yang kedua kali di Dusun ini, baru pertama kali bisa sholat Jum’at bersama jama’ah Mesjid Rebakong.

Dikatakan Bupati bahwa daerah Tioq Tata Tunaq ini paling rendah tingkat kriminalitasnya di NTB.Ini dibuktikan dengan tingkat kesadaran masyarakat KLU yang religius dan bermartabat, menjaga keamanan dan ketertiban wilayah. Silaturrahmi ini juga sangat penting dilakukan dalam pembangunan Kabupaten Lombok Utara kedepan.Karena menurut Bupati tanpa ada hubungan bathin antara masyarakat dan Pemda tidak mungkin pembangunan di KLU ini akan berhasil dan sukses.Namun demikian, masih banyak persoalan-persoalan yang sedang dihadapi daerah yanayan Gunung ini diantaranya, masalah kemiskinan, dimaana menurut data statistic mencapai 43,14% tertinggi di NTB, sedangkan data Kamtibmas tentang kriminalitas terendah di NTB.

APBD KLU tahun 2012 ini sebesar 478 M, dimana 40% belanja aparatur dan 60% belanja public.Banyak program yang sudah dilaksanakan pada tahun anggaran 2012 ini, yang menjadi program prioritas ada tiga, diantaranya masalah insfrastruktur jalan,listrik dan masalah air bersih.  Untuk meraih itu semua, Bupati mengajak semua komponen warga KLU untuk selalu memelihara persatuan dan kesatuan, memelihara keamanan dan ketertiban wilayah dan berpartisipasi dalam pembangunan daerah.(Eko).

Bupati KLU Ajak PNS Kayangan Mensyukuri Nikmat

KLU, suarakomunitas ,-- Program Imtaq yang dilaksanakan setiap hari Jum’at bagi PNS  diseluruh SKPD lingkup Kecamatan Kayangan, Jum’at,(14/09) lalu kembali diperkuat dengan mendatangkan Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH sebagai penceramah.
Program Imtaq yang dilaksanakan bagi PNS ini, karena program yang dicanangkan Pemda ini di hajatkan bagi PNS yang tersebar di  wilayah KLU. Dan khusus Kecamatan Kayangan, Imtaq  tetap dilaksanakan dan di pusatkan di Mesjid Haqul Yakin Dusun Lengkukun Desa Kayangan.

Camat Kayangan Tresnahadi dalam sambutannya mengharapkan dengan  kehadiran Bupati H.Djohan Sjamsu,SH bersama Kapolres AKBP Ronny Azwawie SH.SIK di tengah-tengah warga masyarakat dapat sebagai penyejuk hati.

Dikatakan,keberadaan Kapolres KLU yang baru , keamanan dan ketentraman di daerah ini dapat berjalan dengan baik, aman,tertib dan terkendali.

Sementara  Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH dalam taushiyahnya di hadapan seluruh pimpinan SKPD,Karyawan-karyawati PNS lingkup SKPD se Kecamatan Kayangan, para Kepala SD,SMP,SMA,tokoh agama, tokoh masyarakat dan seluruh jama’ah Mesjid Haqul Yaqin Lengkukun mengatakan, Imtaq ini memang sudah di programkan oleh Pemda KLU di setiap SKPD harus menyelenggarakannya.Hal tersebut dilakukan, karena ini memang sesuatu yang sangat di butuhkan.

Salah satu dorongan Pemda KLU mengadakan Imtaq bagi PNS yang ada di daerah ini, agar bisa menguatkan jiwa dan adanya rasa keseimbangan antara raga dan jiwa.”Mudah-mudahan ini suatu ikhtiar Pemda dalam rangka menyeimbangkan fisik,mental dan jiwa para PNS, demi kesejahteraan dunia dan akherat,”katanya.

Dikatakan, dari hasil evaluasi Pemerintah Pusat terhadap KLU adalah sangat baik.Hal ini dibuktikan dari 57 Kabupaten/Kota daerah pemekaran yang se zaman dengan KLU pda tahun 2007 lalu, maka KLU menduduki posisi ke 6 dalam keberhasilan menjalankan roda Pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan. 

Angka kemiskinan di KLU mencapai angka 43,14% dan bahkan angka ini tertinggi di NTB. Angka kemiskinan yang pantastis ini ada, karena memang angka ini merupakan angka warisan yang diterima dari Kabupaten Induk (Lombok Barat).

Indeks Prestasi Manusia (IPM) KLU saat ini bisa di lihat dari tiga elemen dasar yang menjadi tolok ukur, diantaranya bisa dilihat dari sisi kesehatan,sisi pendidikan dan sisi pendapatan perkapita.IPM KLU saat ini baru mencapai angka 1,0 % di atas Kabupaten/Kota lain.”Ini artinya, ikhtiar kita sudah nampak,”katanya meyakinkan.

“Untuk mewujudkan itu semua, seluruh masyarakat warga Dayan Gunung harus bersatu-padu, satukan hati,satukan pendapat agar program pembangunan yang sedang di jalankan pemerintah daerah berhasil dan sukses,”ingatnya.

Itulah sebabnya Bupati dalam kunjungannya kerjanya keliling Safari Jum’at di seluruh wilayah pelosok KLU adalah untuk menjelaskan kepada masyarakat tentang berbagai issu program pembangunan.

Disamping itu,katanya, adalah untuk memberikan pemahaman kepada warga KLU yang belum faham terhadap proses pembangunan di Dayan Gunung, dimana pembangunan di daerah ini melalui sebuah proses, tidak mungkin pembangunan yang dilaksanakan selesai dengan mengatakan’Sim Sala Bim’ jadi.Karena Allah Swt menciptakan segala sesuatu itu selalu berpasangan, karena ini memang butuh keseimbangan.

Melalui kesempatan itu,Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH mengajak seluruh PNS yang ada dilingkup Kecamatan Kayangan dan seluruh warga masyarakat bersabar dalam hidup dan bagaimana mensyukuri nikmat yang ada. ”Kalau pandai mensyukuri nikmat, Insya Allah KLU aman,dan mudah-mudahan Allah Swt memberikan nikmat yang lebih besar lagi menuju masyarakat yang adil dan beradab,”katanya.

Kapolres KLU AKBP Ronny Azwawie SH.SIK yang mendampingi Bupati dalam Imtaq tingkat Kecamatan Kayangan yang di gelar di Mesjid Haqul Yakin Lengkukun Desa Kayangan tersebut mengatakan bahwa keberadaannya di Lombok Utara selaku yang di percaya Kapolda NTB sebagai Kapolres yang pertama di daerah yang baru berusia 4 tahun ini perlu dukungan semua pihak. Tanpa itu semua, mustahil keamanan dan ketertiban di wilayah yang terkenal berbudaya ini aman.

Dikatakan, semua yang ada di dunia ini ciptaan Allah dan semuanya itu ada maknanya, yang pada intinya seluruh manusia di perintahkan untuk merenunginya.”Kalau kita renungkan nikmat Allah ini, betapa besar makna dan manfaatnya, tentu tidak ada jalan untuk berbuat yang sia-sia,”katanya.

Wujud syukur dari seluruh PNS yang ada di wilayah yang terkenal dengan sebutan Dayan Gunung ini adalah wujud syukur satu hati dan satu angen.”Kepada seluruh PNS/Warga KLU, mari kita hayati niat suci ini dalam membangun KLU ini agar menjadi Kabupaten yang maju dan beradab,”ajak Ronny.

Untuk bisa mengurangi angka kemiskinan 43,14 % yang di hadapi KLU saat ini,Ronny juga memberikan masukan kepada Pemda agar mengintensifkan zakat profesi.Jika ini dilakukan,Insya Allah kemiskinan di daerah ini akan berkurang.”Ini yang perlu di pahami, agar kita ikhlas berbuat dan beramal,” tutupnya.(Eko).

Warga Sesait Gotong Royong Bangun Jembatan Lokok Drangga

Sesait,(SK),--- Pembangunan Jembatan Lokok Drangga yang menghubungkan Desa Dangiang,Desa Gumantar dan Desa Sesait, Selasa (18/09/2012) melibatkan warga Sesait,Tukak Bendu, Kebaloan,Lokok Bilok dan Lokok Sutrang.
Pembangunan jembatan tersebut merupakan awal dari sebuah kemajuan suatu daerah yang selama ini masih terisolasi. Pembangunan Jembatan Lokok Drangga ini memang sudah lama di idam-idamkan oleh masyarakat setempat, terutama warga Sesait dan Kebaloan yang tinggal di seberang Lokok Drangga.

Keinginan warga masyarakat Sesait dan sekitarnya ini untuk memiliki jembatan penyeberangan di Lokok Drangga ini butuh waktu yang lama hingga terwujud.Sejak tahun 1940-an, warga masyarakat yang memiliki tanah ladang yang kini sudah menjadi sawah irigasi di seberang lokok Drangga ini, yang pada waktu itu masih sepi dan tidak terbayang di hati bahwa kelak di kemudian hari akan di bangun Jembatan di Lokok Drangga ini.

Melalui dana aspirasi DPRD KLU tahun anggaran 2012 sebesar 100 juta lebih akhirnya keinginan warga masyarakat Sesait untuk membangun jembatan penyeberangan  terwujud.Ini dibuktikan dengan dimulainya pengecoran perdana Selasa (18/09/2012) melibatkan warga Sesait,Tukak Bendu, Kebaloan,Lokok Bilok dan Lokok Sutrang dan dihadiri perwakilan dari Pemerintah Kecamatan Kayangan.Selain itu, hadir pula salah seorang sesepuh tokoh adat gumi paer wet Sesait Djekat DW yang juga anggota DPRD KLU dari Fraksi Golkar.

Menurut Sutiawan (43) salah seorang tokoh masyarakat Desa Sesait ketika di temui di sela-sela kesibukannya ikut berbaur dengan warga masyarakat bergotong royong di lokasi pembangunan jembatan Lokok Drangga tersebut menyatakan, sangat mendukung dan menyambut baik program ini.Hal tersebut katanya karena dengan adanya program aspirasi seperti ini tentunya akan dapat menunjang kelancaran perekonomian masyarakat setempat.

Dikatakan, disamping dana aspirasi DPRD KLU yang dipergunakan untuk pembangunan jembatan Lokok Drangga ini, di harapkan juga ada bantuan pentalangan dana dari sumber lainnya,seperti dari ADD,PNPM dan lainnya.

“Kami harapkan agar program seperti ini terus berlanjut, karena di lihat dari manfaatnya sangat positif bagi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat setempat,”katanya.

“Memang ini yang harus di wujudkan oleh wakil kita di DPRD KLU.Jika program ini bisa berlanjut,saya yakin 5 tahun kedepan ekonomi mayarakat tentu semakin lebih baik, ”sambungnya penuh keyakinan.

Kepala Dusun Tukak Bendu Sukawadi mengatakan, pembangunan jembatan Lokok Drangga ini sangat bermanfaat bagi lancarnya perekonomian masyarakat di sekitarnya.Disamping itu,menurut Keliang yang kembali di percaya memimpin Dusun Tukak Bendu untuk periode yang kedua ini mengaku, dengan dibangunnya jembatan ini, maka Desa Sesait akan terhubungkan dengan tujuh jalur menuju empat desa terdekat lainnya, seperti Desa Dangiang,Desa Gumantar, Desa Desa Santong dan Desa Kayangan.

“Sudah tidak bisa di bayangkan, 5 – 10 tahun kedepan, bagaimana jadinya kemajuan daerah ini,”terangnya.
Sebagaimana diketahui bahwa, sumber dana untuk pembangunan Jembatan Lokok Drangga ini berasal dari dana aspirasi DPRD KLU yang diperuntukkan bagi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat setempat. Sehingga partisipasi masyarakat dalam pengerjaan pembangunan jembatan ini sangat tinggi.Ini terbukti dengan banyaknya warga masyarakat yang hadir dalam pengecoran minggu lalu.

Sukawadi mengatakan, menurut perkiraan PU bahwa pembangunan jembatan Lokok Drangga diperkiran menelan biaya lebih dari 200 juta rupiah, bahkan lebih dari itu.Tapi karena ini ada partisipasi dan dukungan dari seluruh masyarakat dalam pengerjaannya, maka Insya Allah pembangunan jembatan ini bisa selesai pada waktunya.

Diakui Sukawadi, dana aspirasi tersebut hanya untuk pengadaan material saja seperti batu,pasir,kerikil,semen,besi dan lainnya, selebihnya swadaya gotong royong masyarakat.Disamping itu, belum termasuk tanah urug untuk penimbunan yang diperkirakan lebih dari 300 dum truck tanah urug.Itu pun belum bisa di pastikan, kata Kemong yang ikut mendampingi Kadus Tukak Bendu di lokasi pengecoran Pembangunan Jembatan Lokok Drangga yang berukuran panjang 6 m x 3,5 m dan tinggi 3 m itu.

“Jalan ini adalah salah satu asset perekonomian Desa Sesait, dimana 70 % penduduk Sesait dan sekitarnya memiliki tanah sawah di sebelah timur Lokok Drangga ini,”jelas Suka.

Sekitar 50 m kea rah timur dari lokasi pembangunan Jembatan Lokok Drangga itu, Suka menyebutkan akan di bangun juga jembatan yang sama dengan sumber bantuan dana dari ADD tahun 2012 untuk termin kedua.”Ini adalah bentuk perhatian Pemerintah untuk mensejeahterakan rakyatnya,”katanya.(Eko).

Rabu, 19 September 2012

MA/MTs NIKA Gelar Rapat Persiapan Midsemester

Kayangan,(SK),-- Sebagai bahan evaluasi tingkat keberhasilan kegiatan belajar mengajar dua lembaga (MA/MTs) dibawah naungan Pondok Pesantren Nurul Islam Kayangan, Selasa (18/09) gelar pertemuan.
Rapat dihadiri Pimpinan Pondok Nurul Islam Kayangan Ust.Muh.Turmuzi,SH.M.Pd, Ketua Yayasan Nurdin,S.Pd,Ketua Komite Nurta,S.PdI dan  dewan guru berlangsung di Musholla Nurul Mustakim  Ponpes Nika.

Kepala MA Nika Murdiyanto,SE  mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan rutin menjelang ujian tengah semester maupun ujian semester tiap tahun  sebagai bentuk evaluasi kinerja seluruh stackholder tiga bulanan di sekolah yang dipimpinnya. Disamping itu,  untuk menilai sejauh mana tingkat ketuntasan keberhasilan dari tugas-tugas yang dilaksanakan guru bidang study dserta tenaga kependidikan lainnya turut juga di evaluasi.

Dalam rapat evaluasi yang di gelar mulai pukul 14,30 hingga 18,00 wita tersebut, diakui Murdiyanto banyak sekali permasalahan yang muncul.Namun semuanya itu, sebagai masukan yang bersifat membangun demi suksesnya pelaksanaan kegiatan KBM .

Dikatakan, dari beberapa pembicara pada intinya berharap agar pelaksanaan kegiatan belajar mengajar baik di lembaga MA maupun di MTs, rata-rata menginginkan adanya kebersamaan dalam suka maupun duka.Ini artinya, setiap tugas ketika ada yang kurang yang lain dapat melengkapinya.

Sebut saja misalnya,Heriyanto,S.Pd guru BK di kedua lembaga tersebut menyoroti guru yang mempunyai tugas mengajar pada jam pertama sering terlambat, sehingga jika demikian adanya, maka akan berpengaruh pula pada jadual guru yang akan mengisi pada jam berikutnya.Jadi, guru BK yang asal Mumbul Sari Bayan ini berharap kepada semua dewan guru yang tergabung di lembaga ini agar kompak melaksanakan aturan yang ada.

”Jangan sampai aturan yang sudah kita buat dan setujui bersama lalu kita sendiri yang melanggarnya.Hal ini berarti, aturan yang dibuat itu adalah apakah untuk dilanggar ?,”katanya penuh tanda tanya.

Diakui guru BK yang konsisten terhadap aturan yang dibuat ini, siapapun yang tergabung di MA/MTs, baik sebagai tenaga guru maupun sebagai tenaga kependidikan harus siap dengan sepenuh hati mengabdikan dirinya di Ponpes ini, jangan sampai pekerjaan yang mulia ini dijadikan sebagai tempat refressing belaka atau sebagai tempat persinggahan yang dianggap kurang penting.”Jika hal itu yang menjadi pemikiran kita, maka sebaiknya mundur saja,masih banyak orang yang antri di belakang kita yang siap bekerja,”katanya.

Hal senada juga dikatakan Waka Kurikulum MA Nika Misyadin,S.Pd.Memang sebaiknya siapapun yang merasa menjadi keluarga besar Ponpes Nika ini harus siap lahir bathin mengabdikan dirinya. Untuk menunjang itu semua, katanya perlu kebersamaan dalam menjalankan tugas.Jangan sekali menganggap bahwa di Madrasah sebagai tempat persinggahan sementara.

Ditempat yang sama, Ketua Komite Nurta,S.PdI mengungkapkan bahwa dari hasil monitoringnya selama ini, ada beberapa masalah yang dihadapi, diantaranya; ada siswa yang sering terlambat ke sekolah dan pada jam - jam tertentu ada juga siswa yang keluyuran.

Menurut Ketua Komite yang baru lulus sertifikasi ini, keterlambatan maupun sering siswa pada jam-jam tertentu banyak yang keluyuran, ini mungkin disebabkan karena adanya kejenuhan dalam kelas, mungkin juga disebabkan guru yang memiliki jadual pada hari itu berhalangan hadir.

Untuk mengatasi masalah tersebut, lanjut Nurta, hendaknya tingkatkan disiplin,jalankan aturan yang memang sudah di atur tentang itu,ciptakan suasana kebersamaan serta gunakan metode yang sesuai dengan keadaan.”Mari kita selalu bekerja sama dalam menjalankan tufoksi kita masing-masing, satukan hati serta kekompakan mesti selalu dibangun,”ajak Nurta.

Salah seorang guru PKN Najamudin,S.Pd menyatakan kesiapannya untuk focus mengabdikan dirinya di Madrasah ini.Sehingga dirinya mengaku siap mundur dari SMPN 2 Kayangan sebagai guru PKN.Najam berjanji akan terus berupaya memberikan perhatian lebih di Madrasah tempatnya bisa sertifikasi.(Eko).
 

Sabtu, 15 September 2012

Pelatihan Lifeskill Percetakan dan Sablon, Pramuka KLU Gandeng BP-PNFI Mataram

Gangga, suarakomunitas --- Untuk meningkatkan eksistensi berupa ketrampilan berkarya bagi anggota gerakan Pramuka KLU dewasa ini tentunya harus ditingkatkan.Apalagi saat ini Lombok Utara memiliki potensi kepramukaan yang cukup besar, baik potensi keorganisasian, potensi peserta didik serta potensi anggota dewasa.
Dengan potensi yang cukup besar tersebut, maka dituntut untuk lebih memberdayakan seluruh potensi yang menjadi basis kekuatan dalam mendukung terciptanya lapangan kerja bagi generasi penerus gerakan pramuka KLU.Untuk meraih impian itu, maka Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Lombok Utara, bekerja sama dengan Balai Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal (BP-PNFI),Selasa (11/09/2012) mengadakan pelatihan Lifeskill Percetakan dan Sablon, yang berlangsung di Aula Sekretariat Kwarcab Lombok Utara di Gondang.

Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Lombok Utara Ahmad Abdul Gani,S.Pd.M.Pd sekaligus sebagai Ketua Penyelenggara kegiatan tersebut mengatakan, penyelenggaraan kursus pelatihan Life Skill ini merupakan salah satu usaha dalam rangka merevitalisasi gerakan pramuka yang telah dicanangkan Presiden Republik Indonesia beberapa waktu lalu.

Dikatakan, ketrampilan dan kemampuan yang diperoleh dari kegiatan ini nantinya diharapkan dapat memberikan bekal kepada seluruh peserta sebagai tenaga yang professional dan memiliki kecakapan hidup, sehingga kelak mampu berkiprah dalam kehidupan bermasyarakat.

Untuk itu, lanjut andalan yang kawakan sejak zaman orde baru ini berharap kepada seluruh pimpinan SKPD di Gumi Tioq Tata Tunaq yang hadir pada acara pembukaan pelatihan lifeskill yang di ikuti oleh 25 orang peserta perwakilan dari lima Kwarran yang ada dan lima orang perwakilan dari Kwarcab tersebut, nantinya ketika kegiatan pelatihan ini berakhir agar di usahakan memesan keperluan percetakan dan sablon kepada adik-adik pramuka. “Ini adalah sebagai bentuk perhatian kita dalam rangka memberdayakan potensi adik-adik pramuka yang telah mengikuti pelatihan ini,”ingatnya.

Pada kesempatan itu, Ahmad Abdul Gani juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran BP-PNFI regional VII Mataram dan kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini, semoga apa yang dikerjakan dapat bermanfaat dan bernilai ibadah untuk kemajuan generasi muda di daerah ini.

Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH selaku Kamabicab dalam sambutannya sebelum membuka secara resmi pelatihan Lifeskill dimaksud mengatakan, menaruh respek atas inisiatif kebijakan yang ditempuh Balai Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal (BP-PNFI) Regional VII Mataram yang telah menyelenggarakan program kursus dan pelatihan yang berbasis pendidikan kecakapan hidup (Life skill) bagi anggota gerakan pramuka Kwartir Cabang Lombok Utara.Sinergitas ini diharapkan mampu mengakselerasi upaya pemberdayaan,pengembangan dan perlindungan bagi para generasi muda, khususnya anggota gerakan pramuka yang ada di pelosok daerah ini.

Dikatakan Bupati, gerakan pramuka memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam perjalanan sejarah hidup bangsa, tidaklah berlebihan jika gerakan pramuka merupakan salah satu wahana pembinaan generasi muda yang cukup kreatif dan efektif.Karena dari gerakan pramuka inilah muncul generasi muda yang mandiri,berjiwa patriot dan memiliki semangat juang yang tinggi, dengan dilandasi oleh keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Gerakan Pramuka pada hakekatnya merupakan sebuah wahana pembelajaran, pendidikan,pembinaan dan pelatihan ketrampilan hidup (Life Skill), dimana setiap generasi muda yang tergabung dalam gerakan pramuka, mendapatkan proses pembelajaran yang komprehensif, tidak hanya aspek kognitif (pengetahuan), melainkan juga aspek afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan).

“Kepada seluruh peserta, saya ucapkan selamat mengikuti pelatihan Life Skill ini. Semoga dengan adanya kegiatan ini,adik-adik bisa mengambil manfaat yang pada akhirnya mampu di sumbangkan dan di dharma baktikan untuk kemajuan gerakan Pramuka di Gumi Tioq Tata Tunaq yang kita cintai ini,”imbuhnya.(Eko)

Rabu, 05 September 2012

Tegakkan Disiplin,Kepala MA Nurul Islam Kayangan Razia HP

Kayangan,(SK),-- Sebagai langkah awal menegakkan aturan sekolah untuk menghindari terjadinya hal-hal yang dapat merusak akhlak siswa, maka Kepala Sekolah MA Nurul Islam Kayangan melalui Guru BK Heriyanto,S.Pd melakukan razia HP bagi siswa-siswinya pada setiap pagi menjelang masuk kelas.

Hal tersebut dilakukan, menurut Heriyanto,S.Pd adalah bentuk kepedulian pihak sekolah terhadap penegakan disiplin yang telah ditentukan pihak sekolah bersama komite dan Yayasan.Kegiatan ini berguna juga untuk memberikan kenyamanan kepada siswa untuk mengikuti setiap mata pelajaran yang diberikan guru di kelas.Sebab kalau tidak dilakukan, tentu besar kemungkinan akan mengganggu jalannya proses KBM (kegiatan belajar mengajar).

Selain itu,kata Heriyanto,untuk mengurangi sering keluar masuknya siswa dari dalam kelas ketika guru sedang serius menerangkan mata pelajaran, sehingga konsentrasi guru maupun siswa dalam proses KBM tidak terganggu.

Kegiatan razia HP bagi siswa-siswi MA/MTs Nurul Islam Kayangan tersebut dilakukan sekali dalam seminggu.Hal ini dilakukan, selain menegakkan disiplin, juga sebagai bentuk perhatian serius pihak sekolah terhadap keamanan dan kenyamanan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar.Juga untuk menghindari terjadinya tindakan amoral yang dapat merusak akhlak siswa, karena banyaknya gambar-gambar porno yang tersimpan di HP mereka.

“Kami lakukan razia HP siswa ini setiap minggu. HP siswa yang kena razia, kemudian di cek dan diteliti.Jika ada indikasi adanya gambar porno, maka akan di hapus, dan siswa yang kedapatan menyimpan gambar tersebut diberikan pembinaan jangan sampai mengulanginya,”terang Heriyanto.

Mnurut Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Nurul Islam Kayangan Murdiyanto,SE mengatakan, pihaknya melakukan razia HP ini sejak dirinya dipercaya memimpin lembaga ini. ”Semua itu kami lakukan adalah untuk menekan angka banyaknya perkawinan yang terjadi ketika masih duduk dibangku sekolah,”jelasnya.

Memang tidak bisa dipungkiri, terlalu banyak siswa-siswi yang kawin masih usia sekolah.Tidak terkecuali di MA Nurul Islam Kayangan.Sehingga langkah ini di nilai positif untuk menekan angka perkawinan di usia dini.
Sementara itu,Ketua Komite MA/MTs Nurta,S.PdI mengatakan, pengawasan dalam bentuk penertiban razia HP bagi siswa-siswi di dua lembaga ini bernilai positif untuk mengantisipasi hal-hal yang mengarah kepada indikasi yang dapat merusak akhlak para siswa.Karena memang, diakuinya bahwa di dua lembaga yang dinaunginya sering terjadi perkawinan ketika masih duduk di bangku sekolah.Hal itu mungkin akibat dari salah satu factor maraknya situs-situs atau gambar yang berbau porno yang beredar bebas di dunia maya dewasa ini, yang sewaktu-waktu dapat di akses kapan saja.

Dikatakan Nurta, komite bekerja sama dengan pihak sekolah dan Yayasan telah sepakat untuk sekali seminggu merazia HP siswa, karena memang berdasarkan aturan yang telah dibuat, dilarang siswa membawa HP ke sekolah,sehingga ketika proses KBM berlangsung tidak akan terganggu.

Di tempat terpisah, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Islam Kayangan Ust. Muh.Turmuzi,SH.M.Pd mengatakan, memang penegakan disiplin, tidak hanya ditekankan kepada siswa-siswi saja namun penegakan disiplin tersebut berlaku bagi setiap penghuni lembaga tersebut.Jadi termasuk para guru,komite,yayasan dan tenaga kependidikan lainnya.Jika semua aturan yang ada bisa ditegakkan dan dilaksanakan dengan baik dan semua mentaatinya, maka Ust.Turmuzi yang juga politisi partai kedaulatan di DPRD KLU ini mengaku, insya Allah tidak akan ada masalah.”Mudah-mudahan aturan untuk penegakan disiplin di sekolah ini bisa dijalankan,”katanya sambil berharap semua stackholder di lembaga tersebut mendukung.(Eko)
 

Pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa Dangiang Berlangsung Alot

Kayangan,(SK),-- Berdasarkan Perda KLU No..3 Tahun 2011 tentang tata cara pencalonan,pemilihan,pelantikan,pemberhentian Kepala Desa dan pembentukan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), disebutkan bahwa pada pasal 2 ayat 1 dijelaskan, BPD memberitahukan kepada Kepala Desa mengenai akan berakhirnya masa jabatan Kepala Desa secara tertulis enam bulan sebelum berakhirnya masa jabatan.
Menurut Camat Kayangan Tresnahadi dalam arahannya sebelum pembentukan Panitia Pilkades dimulai menegaskan beberapa isi dari Perda No.3 tahun 2011, dimana proses pemilihan Kepala Desa sudah harus dilaksanakan oleh BPD empat bulan sebelum berakhirnya masa jabatan Kepala Desa.

Dikatakan, sebelum pencalonan dimulai, maka BPD terlebih dahulu harus sudah membentuk Panitia Pemilihan sesuai dengan petunjuk yang diatur dalam Perda nomor 3 tahun 2011 itu.Adapun susunan keanggotaan Panitia Pilkades tersebut terdiri dari satu orang ketua,satu orang sekretaris dan bendahara, ditambah lagi dengan anggota-anggota yang terdiri dari para Kepala Dusun dari desa pemilihan,ketua/pimpinan lembaga kemasyarakatan dari desa pemilihan dan satu orang tokoh masyarakat dari masing-masing dusun di desa pemilihan.

Selanjutnya Tresnahadi menjelaskan bahwa berdasarkan aturan yang sudah diatur dalam Perda KLU tersebut sudah diterangkan dengan jelas tujuan dari Panitia Pilkades, diantaranya; merencanakan dan mengusulkan biaya pemilihan kepada BPD,mengumumkan bahwa di Desa yang bersangkutan akan diadakan pemilihan Kepala Desa.Selain itu, sebut Tresnahadi, melaksanakan pendaftaran pemilih,melaksanakan penjaringan bakal calon dan menerima pendaftaran bakal calon Kepala Desa,menetapkan dan mengumumkan calon Kepala Desa yang berhak dipilih, menetapkan waktu dan tempat dilangsungkannya pemungutan suara, melaksanakan dan menghadiri pemilihan hingga selesai.

Yang perlu dicermati, kata Tresnahadi, adalah dalam Perda No.3 tahun 2011 tentang tata cara pencalonan,pemilihan,pelantikan,pembehentian Kepala Desa tersebut tidak ada pembatasan masalah jumlah calon.”Mau berapa pun calon yang mendaftarkan diri untuk bakal calon Kepala Desa, silahkan,”anjurnya.

Namun, walau demikian Tresnahadi juga menjelaskan dihadapan anggota BPD, Kadus, tokoh masyarakat, tokoh agama,tokoh pemuda, tokoh perempuan,SPMD dan undangan lainnya, bahwa batas minimal calon itu harus dua, sedangkan jumlah maksimalnya tidak terbatas.Ini dimaksudkan agar Panitia nantinya yang terbentuk, benar-benar melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan yang ada.

Memang diakui Tresnahadi, Petunjuk teknis pelaksanaan pemilihan Kepala Desa di KLU belum diturunkan oleh Bupati, sedangkan yang sudah diturunkan adalah baru drafnya saja.”Ini pun masih di kaji dibagian hokum setda KLU. Nanti kalau Juknis ini sudah diturunkan,jangan ditambah dan jangan dikurangi, ikuti saja aturan yang ada di dalamnya,”tegas Tresnahadi.

“Juknis Pilkades ini ada,supaya seragam aturan Pilkades di KLU.Untuk itu., silahkan panitia pelajari juknis Bupati KLU itu nanti,”sarannya.

Sementara itu,Abdussamad selaku Ketua BPD Desa Dangiang yang sekaligus memimpin jalannya pembentukan Panitia Pilkades menyarankan agar nantinya panitia ini bisa bekerja sama dan selalu netral,tidak memihak kepada salah satu calon serta laksanakan tugas dan kewajiban dengan sebaik-baiknya, karena sangat menentukan nasib dan masa depan desa ini untuk 6 tahun kedepan.

Dalam pembentukan panitia Pilkades di Desa Dangiang yang berlangsung di aula Kantor Desa Dangiang,Senin (03/09) berlangsung alot.Walau demikian, setelah melalui beberapa tahap dan berbagai argument dari peserta yang hadir, akhirnya keanggotaan Panitia Pilkades Desa Dangiang untuk periode 2013-2019 berhasil disepakati dengan cara voting.

Dalam memperebutkan posisi Ketua Panitia, bersaing sedikitnya empat orang yang di tokohkan dan dianggap netral, diantaranya Rapidep (Ketua P3A Dangiang Barat),Ahmad Afandi,S.Pd (SPMD),Haji Syahril (Ta’mir Mesjid Dangiang) dan Haji Kamrin,S.Pd (Kepala MA NW Dangiang).

Dalam voting dengan jumlah peserta yang hadir 61 orang itu berlangsung sekitar 10 menit, dengan perolehan suara masing – masing Rapidep 17 suara, Ahmad Afandi,S.Pd 26 suara,Haji Syahril 10 suara dan Haji Kamrin,S.Pd memperoleh 8 suara. Dengan memperhatikan hasil voting tersebut, maka calon yang memperoleh suara terbanyak adalah Ahmad Afandi,S.Pd dan secara otomatis menduduki posisi Ketua, diikuti Rapidep diposisi kedua di Sekretaris dan Haji Syahril di posisi ketiga ditempatkan sebagai Bendahara.Namun atas permintaan Rapidep, posisinya sebagai Sekretaris ditukar dengan Haji Syahril.Sehingga dengan demikian, susunan Panitia Pemilihan Kepala Desa Dangiang untuk periode 2013-2019,Ketua Ahmad Afandi,S.Pd,Sekretaris Haji Syahril dan Rapidep Bendahara. Sedangkan anggota – anggotanya semua Kepala Dusun (8), Pimpinan lembaga dan satu orang tokoh masyarakat yang ada di desa Dangiang.

Ahmad Afandi, usai pemilihan, ketika ditanya tentang kenetralitasannya terhadap bakal calon Kades, dia mengatakan akan berusaha netral dan dia mengaku dalam menjalankan tugasnya nanti tidaka akan keluar dari jalur atau rambu-rambu yang sudah ada dalam juknis maupun dalam Perda KLU nomor 3 tahun 2011.”Do’akan saja semoga sukses,”katanya singkat. (Eko).

Pertanggungjawaban Panitia HUT RI ke 67, dirangkai dengan Halal Bihalal

Kayangan,(SK),-- Halal bihalal Idul Fitri merupakan momentum yang tepat guna saling memaafkan, sehingga akan memperkuat dan mempererat hubungan silaturrahmi antar anggota dalam sebuah organisasi.Karena salah satu keluhuran dalam implementasi nilai-nilai universal silaturahmi itu ada pada keceriaan dan saling memaafkan.
Demikian yang dikatakan Ketua Panitia HUT RI ke 67 dan HUT KLU ke 4 Nurdin,S.Pd, dalam pengantarnya ketika memulai sekapur sirihnya dalam acara pertanggung jawaban panitia HUT RI ke 67 dan HUT KLU ke 4, sekaligus dirangakaikan dengan halal bihalal yang berlangsung di aula Kantor Camat Kayangan,Sabtu (01/09/2012).

Pada kesempatan itu Nurdin selaku ketua panitia perayaan HUT RI ke 67 dan HUT KLU ke 4 tahun ini mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga masyarakat selaku penyumbang dana untuk mendukung kegiatan ini.Kepada para juru pungut, Nurdin yang juga Kepala UPTD Dikbudpora Kecamatan Kayangan ini berharap agar para penyumbang dana dan juru pungut pada tahun mendatang lebih peduli dan bisa kerja sama satu sama lain dalam menyukseskan kegiatan yang bertajuk nasional ini.

Kepada juru pungut, Nurdin juga memberikan apresiasi terhadap dedikasi dan peran sertanya dalam menyukseskan kegiatan yang sekali setahun digelar ini.”Mudah-mudahan jerih payah dari para juru pungut yang tak mengenal waktu terus berupaya mendapatkan sumbangan dana dari para donatur, semoga tercatat sebagai amal ibadahnya, ”tandasnya.

Camat Kayangan Tresnahadi dalam sambutannya mengatakan, momen halal bihalal kali ini dijadikan momentum untuk saling memaafkan serta meningkatkan etos kerja dengan mengedepankan budaya silaturrahmi.

Kepada panitia HUT RI ke 67 dan HUT KLU ke 4, Tresnahadi mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerja sama yang baik sehingga pelaksanaan berbagai rangkaian kegiatan sesuai dengan apa yang diharapkan dapat berjalan semestinya.Sebagaimana yang telah dilaporkan panitia, bahwa sebelum pelaksanaan puncak upacara HUT RI ke 67 dan HUT KLU ke 4 tahun ini, panitia telah melaksanakan beberapa kegiatan, diantaranya; kirab pataka,lomba gerak jalan,lomba tata upacara tingkat SD/MI,lomba baca puitisasi terjemahan Al-Qur’an tingkat SD/MI dan karnaval.

Pelaksanaan berbagai lomba ini sudah dilaksanakan mulai tanggal 12 hingga 14 Juli 2012, yaitu seminggu sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Kepada para pemenang lomba dari berbagai tingkatan tersebut, Tresnahadi berharap agar pada tahun mendatang prestasi ini bisa ditingkatkan dan bahkan jika perlu dipertahankan.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada para donatur, sehingga dari target yang direncanakan ada sebagian yang dapat direalisasikan.Walaupun target tersebut tidak bisa dipenuhi,tapi kegiatan ini bisa berlangsung dengan baik dan lancer tanpa ada kendala yang berarti.

“Atas nama pribadi dan kelembagaan, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia yang telah bekerja dengan baik,sehingga seluruh rangkaian kegiatan dapat terlaksana,”katanya.

Laporan pertanggungjawaban panitia ini merupakan bentuk tanggungjawab serta transparansi untuk diketahui oleh para donatur, panitia dan lainnya.”Terima kasih atas kerja sama dan dedikasi yang disumbangkan oleh seluruh panitia, ”tutupnya.(Eko).
 

Remaja Mesjid Darussalam Sumur Pande Gelar Halal Bihalal Undang Bupati KLU

Kayangan,(SK),--- Dalam rangka mempererat hubungan tali silaturrahmi diantara umat Islam pasca pelaksanaan ibadah puasa sebulan penuh beberapa waktu lalu, Remaja Mesjid Darussalam Sumur Pande menggelar halal bihalal, Jum’at, (31/08/2012).
Acara halal bihalal yang bertajuk dengan halal bihalal kita tingkatkan tali silaturrahmi tersebut, disamping dihadiri Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH, Kasubag Keagamaan Kesra Setda KLU Drs Ainal Yakin,Ketua KPU KLU Fajar Marta,S.Sos, anggota DPRD KLU Djekat, MUI KLU, juga dihadiri Camat Kayangan, Sekcam,  Kasi Kessos, Kasi Trantib,Remaja Mesjid se Desa Sesait,Keliang dan seluruh jama’ah Mesjid Darussalam yang tergabung dalam 5 dusun (Sumur Pande,Sumur Pande Daya,Sumur Pande Tengah,Sumur Pande Lauk dan Bat Pawang).

Satriawadi selaku Ketua PHBI Remaja Mesjid Darussalam Sumur Pande mengatakan, acara halal bihalal yang di rangkai dengan sholat Jum’at bersama ini dimaksudkan untuk mempererat ukhuwah Islamiyah tali silaturrahmi.Disamping itu, lanjutnya,lebih menekankan untuk memakmurkan mesjid.

Dikatakan Jojon, demikian Satriawadi biasa dipanggil di kampungnya, dalam kesempatan itu juga melaporkan keadaan santri yang mengaji di Mesjid Darussalam jumlahnya lebih dari 100 orang santri. ”Mudah-mudahan para santri ini kedepan akan dapat menjadi cikal bakal generasi penerus pengganti generasi tua,”katanya berharap.

Camat Kayangan Tresnahadi dalam pengantarnya berharap agar warga masyarakat Sesait pada momen halal bihalal ini dapat di jadikan sebagai ajang untuk saling menyambung simpul-simpul silaturahmi yang mungkin selama menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan pernah dilakukan atau yang belum terbuka, maka melalui kesempatan yang berharga ini adalah sangat tepat untuk saling memperbaiki.

Disamping itu, Tresnahadi juga menjelaskan bahwa pada saat ini Pemerintah KLU sedang melaksanakan program perekaman data E-KTP yang sudah dimulai sejak bulan Juni 2012 lalu, hingga saat ini untuk wilayah Kecamatan Kayangan baru terekam datanya 62,94% atau 18.629 orang wajib KTP dan belum direkam datanya sebanyak 10.969 orang wajib KTP atau 37,06%.Untuk itu Tresnahadi menghimbau kepada para Kepala Dusun di wilayah Desa Sesait  yang belum direkam datanya agar mengimformasikan kepada warganya untuk segera datang ke Kantor Camat Kayangan untuk direkam datanya. Sebab, jadual pelaksanaan perekaman data E-KTP yang diberikan pusat untuk KLU hingga minggu kedua Oktober 2012 mendatang, sementara kepastian penambahan perpanjangan waktu tidak diberikan pihak pusat Jadi,jika lewat dari jadual yang sudah ditentukan pihak pusat, maka Pemda KLU tidak dapat mentolerir keterlambatan warga masyarakat yang belum di rekam datanya. Untuk itu Camat Kayangan yang merupakan putra sulung Siradip Arty,BA (alm) mantan Camat Gangga periode 1985 silam ini berharap agar seluruh warga masyarakat diwilayah ini, sebelum batas waktu yang telah ditentukan pihak pusat berakhir pada bulan Oktober 2012 mendatang, segera datang ke Kantor Camat Kayangan untuk direkam datanya.

Selain itu,Tresnahadi juga mengingatkan kepada Panitia Pilkades Desa Sesait agar dalam menjalankan tugasnya selalu berpedoman pada aturan yang ada. “Jangan sampai di putar balik aturannya.Aturan yang mengatur masalah Pilkades ini sudah jelas yaitu Perda KLU No.3 tahun 2011 tentang tata cara pencalonan, pengangkatan dan pemberhentian Kepala Desa dan BPD,”tegasnya.

Sebagaimana yang dijelaskan dalam Perda KLU No.3 tahun 2011 tersebut diterangkan bahwa jumlah calon yang mencalonkan diri sebagai Kepala Desa tidak terbatas. Namun yang jelas, lanjut Tresnahadi, siapapun yang memperoleh suara terbanyak dalam pemilihan yang digelar panitia, maka yang memperoleh suara terbanyak itulah yang keluar sebagai pemenang dalam pilkades.

Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH dalam sambutannya mengatakan, pada momen halal bihalal ini agar selalu meningkatkan ukhuwah Islamiyah antara sesama ummat. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi silang sengketa wajah Islam di daerah ini, seperti yang terjadi di sebagian besar belahan bumi ini.

Dikatakan Bupati, bersyukur hidup di Indonesia, walau banyak suku bangsa, agama dan adat istiadatnya, namun tetap menggunakan bahasa yang sama yaitu bahasa persatuan Indonesia.

KLU di usianya yang ke-4 tahun ini, mudah-mudahan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.KLU setapak demi setapak semakin berubah.Dari 57 Kabupaten/Kota se Indonesia yang mekarnya secara bersamaan, maka KLU menduduki urutan ke 6 dalam perolehan katagori terbaik dalam melaksanakan program pembangunannya.

Hal ini menurut Bupati, keberhasilan yang diraih daerah Tioq Tata Tunaq ini, tentu tidak bisa mengandalkan Pemda dan DPRD saja, tapi keterlibatan semua elemen masyarakat KLU secara keseluruhan untuk menyatukan persepsi,satukan hati dan satukan angen untuk membangun daerah Dayan Gunung ini.

“Jangan saling silang sengketa, mari bersatu membangun daerah Dayan Gunung ini menjadi daerah yang maju dan beradab,”ajak Bupati.

Sementara itu,TGH Sukarman Azhar Ali dalam Taushyahnya menyitir, dulu katanya, tradisi masyarakat Sasak Gumi Paer Sesait ketika selesai lebaran Idul Fitri selalu membudayakan saling mengunjungi keluarga bersilaturrahmi, sehingga keluarga yang satu beramai-ramai berbondong-bondong dengan berjalan kaki menuju kelurga lainnya untuk bersilaturrahmi saling memaafkan satu sama lain.Namun diakui TGH Sukarman, budaya saling kunjungi seperti yang pernah dilakukan orang tua di sebagian besar gumi paer Sesait ini, kini sudah mulai hilang.

Dikatakan, budaya local yang merupakan warisan nenek moyang suku sasak di daerah ini, sudah mulai surut dan bahkan dilupakan. Sekarang ini kebanyakan orang sibuk dengan kesibukan sendiri-sendiri, tidak lagi mementingkan dan memperhatikan silaturrahmi ke keluarga dan handai taulan terdekat, seperti yang pernah dilakukan generasi terdahulu. Tetapi sekarang lebih banyak menyibukkan diri ke tempat-tempat hiburan, ke pantai dan lain sebagainya, yang pada intinya lebih mengarah kepada kegiatan yang tidak bernilai ibadah.

Budaya silaturrahmi disetiap usai lebaran, memang kini sudah mulai hilang tergerus waktu, untuk itu TGH Sukarman mengajak seluruh warga masyarakat Sesait agar selalu budayakan dan pertahankan tradisi orang tua zaman dulu yang selalu mengedepankan silaturrahmi. “Mari iita budayakan dan pertahankan budaya orang tua kita yang disebutr silaturrahmi ini,”ajak TGH Sukarman Azhar Ali.

TGH Sukarman Azhar Ali dalam taushiyahnya yang teraakhir menyitir sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik,r.a, orang mukmin memiliki 5 hari raya, dimana manusia akan mendapatkan kebahagiaan pada hari raya tersebut.Pertama, berhari raya setiap hari, Kedua tatkala meninggal dunia dalam keadaan beriman,Ketiga, waktu manusia meniti tete sirotal mustakim pada hari Qiamat.Kemudian yang keempat, apabila manusia masuk syurga tanpa hisab, dan kelima, tatkala bertemu dengan Allah Swt pada hari Qiamat.  “Barang siapa yang bisa berhari raya setiap hari, insya Allah aman dalam kehidupannya sehari-hari,”terangnya..(Eko).