Sabtu, 31 Maret 2012

BPMD KLU Gelar Sosialisasi dan Advokasi Buta Aksara di Kayangan

Kayangan,(SK),--- Sosialisasi dan Advokasi Buta Aksara yang dilakukan BPMD KLU di buka resmi Sekretaris Badan (Sekban) PMD dan Pemdes KLU Baiq Prita Setiati,S.IP, yang berlangsung di auala Kantor Camat Kayangan,Rabu,(21/03) lalu.
Dalam pengantarnya,Sekban menyampaikan tujuan bahwa dengan adanya sosialisasi ini nantinya ada suatu perubahan yang perlu di rubah, terutama dalam pola pikir keluarga. Misalnya saja, sebut Sekban adalah masalah pendidikan.

Banyak masyarakat beranggapan keliru tentang pendidikan, bahwa jika memiliki anak gadis nantinya juga akan dibawa suaminya, jadi tidak perlu sekolah.Biar bagaimanapun tinggi sekolahnya, pada akhirnya akan kembali ke dapur. “Nah, anggapan inilah yang perlu kita rubah,”kata Sekban.

Dikatakan Sekban, sekitar 75% dari jumlah penduduk KLU buta aksara terdiri dari kaum perempuan.Namun di KLU saat ini juga tidak kurang dari 4% jabatan penting dipegang kaum perempuan.

Dijelaskannya bahwa dalam rangka menjalankan program memberantas buta aksara di wilayah KLU ini, melek hurup dan melek hitung, menjadi prioritas. Melek huruf, bagaimana masyarakat mulai bisa membaca dan melek hitung, bagiamana mereka bisa menghitung rugi/laba dalam kehidupan keluarga.

“Ini merupakan tugas suci dan mulia, dimana tugas memberantas buta kasara tersebut, bukan saja tugas dari Dikpora semata, tapi tugas dan tanggung jawab kita bersama,”terang Sekban.

Sekban berharap, kepada seluruh peserta sosialisasi yang hadir, baik dari Kecamatan Kayangan maupun dari Kecamatan Bayan, agar setelah mengikuti kegiatan ini menerapkan kembali dilingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat sekitarnya.“Mari kita ikuti kegiatan sosialisasi ini hingga selesai,”ajaknya.

Sementara itu, Camat Kayangan Tresnahadi dalam sambutannya mengatakan, kegiatan yang melibatkan dua kecamatan ini dinilainya sangat bagus untuk melakukan sebuah perubahan, terutama perubahan yang terjadi pada setiap orang dalam hal pendidikan. Maka kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka sosialisasi dan advokasi buta aksara yang digelar BPMD dan Pemdes KLU ini sangat bagus sebagai sebuah solusi.“Mari kita perankan diri kita masing-masing dalam tugas yang mulia ini, ”ajaknya.

Sementara Kabid PLSO Dikbudpora KLU M.Najib,S.Pd dalam penyampaian materinya menjelaskan terkait kebijakan Pemerintah dalam pemberantasan buta aksara.

Dikatakan Najib, buta aksara menurutnya sepertinya mau di geser ke istilah yang lebih menyentuh yaitu tuna aksara. “Pada intinya sama pengertiannya, cuma istilahnya saja yang berbeda,”katanya.

Berdasarkan data dari pusat, KLU adalah termasuk Kabupaten dengan angka buta aksaranya cukup tinggi dari 47 Kabupaten/Kota se Indoesia. Sedangkan KLU sendiri menempati urutan ke 9 dari bawah peringkat tuna aksara se Indonsia. Sehingga pada awal tahun 2011 lalu, data tuna aksara KLU mencapai 18,655 orang.

“Data tuna aksara ini dihitung dari usia 15-65 tahun. Sedangkan dibawah usia 15 tahun adalah termasuk usia sekolah,”terang Najib.

Selain itu,Najib juga merinci data tuna aksara per Kecamatan tahun 2010 yang ada di KLU, diantaranya untuk Kecamatan Kayangan 3.249, Kecamatan Bayan 4.981, Kecamatan Gangga 3.325, Kecamatan Tanjung 31.100 dan Kecamatan Pemenang 3.142.

Dijelaskan M.Najib bahwa satu-satunya lembaga yang dipercaya untuk menyelenggarakan pemberantasan Buta Aksara di KLU adalah PKBM yang keberadaannya tersebar di 33 buah desa yang ada di KLU. Sehingga melalui PKBM yang ada ini, untuk kuota tahun 2011 berhasil di tuntaskan 16.129 orang.

Dengan angka tersebut, maka data tuna aksara yang ada di KLU masih tersisa 1.526 orang dan data inilah yang perlu dituntaskan pada pada tahun 2012. (Eko)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar