Sabtu, 27 Agustus 2011

Di Duga Maling, Mustim Tewas di Hakimi Massa

Kayangan,-- Sungguh naas nasib Mustim alias Keleboh (44) warga Nyiur Bali Dusun Sambik Bangkol Desa Sambik Bangkol Kecamatan Gangga, malam Sabtu (27/08) sekitar pukul  01,30 wita dini hari, babak belur dihajar massa.

Pasalnya, ketika masyarakat warga Santong yang rutin melakukan ronda malam berkeliling kampung untuk memeriksa keadaan,tiba-tiba dikejutkan dengan kabar bahwa ada warga Veteran Melepah Desa Gumantar, Jaswandi alias Amaq Jas (40) kehilangan sapinya.

Menurut cerita dari berbagai sumber yang dihimpun wartawan media ini, bahwa Amaq Jas yang baru pulang dari taraweh dan tadarrus alqur’an dimasjid,saat hendak istirahat dipondoknya, tiba-tiba dikejutkan dengan sapi miliknya sudah tidak ada dikandangnya.

Setelah mengetahui sapinya tidak ada dikandangnya, Amaq Jas pun berusaha  untuk mengejarnya. Dan menurut Abdul Wahab (43) warga Sesait ketika ditemui diantara kerumunan massa di Puskesmas Kayangan, yang datang ingin menyaksikan dari dekat pelaku pencurian tersebut, mengatakan bahwa  ketika A.Jas tidak mampu lagi melakukan pengejaran, lalu dia menghubungui warga masyarakat Santong yang sedang melakukan ronda.

Ketika pelaku pencurian Mustim   melintas di Batu Mesir (jalan setapak menuju Senjajak yang sempit) Dusun Sempakok Desa Santong, langsung ditangkap dan diintrogasi. Namun karena Mustim ini menjadi bulanan amukan massa, lalu diambil langkah persuasif guna mengamankannya ke kantor Desa Santong.
Kapolsek Kayangan Ipda Komang Sugatha, ketika dikonfirmasi media ini di ruang kerjanya, membenarkan tentang peristiwa yang menewaskan Mustim warga Nyiur Bali Dusun Sambik Bangkol Kecamatan Gangga tersebut, akibat dihakimi massa di desa santong sekitar pukul 03,00 wita dini hari.

Dijelaskan Komang Sugatha, peristiwa yang menewaskan Mustim alias Keleboh warga Nyiur Bali itu, karena ketangkap basah sedang mencuri seekor sapi milik Jaswandi alias Amaq Jas Dusun Veteran Melepah Desa Gumantar Kecamatan Kayangan.

Warga masyarakat yang tengah ronda malam tersebut, memang sebelumnya dibuat resah oleh ulah para pencuri bercadar yang terjadi menimpa Amaq Suparman (45) yang sempat berduel dengan kawanan pencuri bercadar, beberapa waktu lalu di Sumur Pande Desa Sesait.

Sejak itulah, lanjut Komang Sugatha, warga masyarakat dengan bekerja sama dengan kelompok ronda dari desa tetangga untuk meningkatkan kewaspadaan, mengantisipasi terjadinya pencurian terutama sapi dibeberapa wilayah yang dianggap rawan pencurian.

Pencurian sapi yang terjadi akhir-akhir ini, yang mengakibatkan tewasnya Mustim yang ketangkap sedang membawa sapi hasil curiannya dari daerah Veteran Melepah,oleh masyarakat Santong yang sedang ronda di wilayah tersebut, membuat warga geger.

“Mustim ketangkap beserta barang buktinya berupa seekor sapi betina, oleh masyarakat Santong yang sedang aktif ronda malam,”kata Kapolsek berkumis tebal ini.

Dikatakan Kapolsek, bahwa Mustim sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir, sempat dilarikan ke Puskesmas Kayangan sekitar pukul 05,00 wita untuk mendapatkan perawatan intensif. Namun,  malang nasibnya, pada pukul 07,00 wita nyawanya tidak tertolong.

”Jenazahnya sudah kita serahkan ke pihak keluarganya,”jelasnya.

Menurut Kadus Sambik Bangkol Licatim yang mendampingi pihak keluarganya, mengatakan bahwa kasus tewasnya Mustim ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

“Pihak Kepolisian, untuk penyelidikan lebih lanjut memerlukan hasil outopsi pihak dokter. Namun, pihak keluarganya yang diwakili oleh anak sulungnya Heri (23) tidak mengijinkan,”kata Licatim.

“Jadi masalah ini, selesai hingga disini dan jenazah Mustim kami bawa pulang untuk dimakamkan di tempat kelahirannya di Nyiur Bali Sambik Bangkol,”tambahnya.

Memang diakui Komang Sugatha bahwa, Mustim ini adalah pemain lama. Dalam catatan Kepolisian Sektor Kayangan, Mustim pernah diproses dalam kasus yang sama beberapa tahun silam. Dengan terjadinya peristiwa naas yang menimpa Mustim kali ini adalah untuk yang kedua kalinya.(Eko).

Tim II Pemkab KLU Safari ke Banten Damai Dangiang

Kayangan,--- Tim II Pemerintah  Kabupaten Lombok Utara, melakukan Safari Ramadhan ke Dusun Banten Damai Desa Dangiang Kecamatan Kayangan,Jum’at (26/08/2011).

Wakil Bupati KLU H.Najmul Ahyar, SH.MH, dalam sambutannya mengajak seluruh elemen masyarakat KLU untuk bersama-sama membangun KLU. Sebagai Kabupaten yang masih tergolong muda ini, Wabup H,Najmul Akhyar, S,H.MH, berkeyakinan bahwa KLU dapat dibangun atas dasar kebersamaan seluruh masyarakat KLU.

Kegiatan Tim Safari Ramadhan di Mesjid Nurul Hikmah Dusun Banten Damai Desa Dangiang tersebut, dirangkai dengan pelaksanaan Nuzulul Qur’an.Acara ini, disamping dihadiri oleh Tim Safari tingkat Kabupaten KLU, juga hadir Tim Safari Kecamatan Kayangan dengan melibatkan semua SKPD tingkat Kecamatan dan Tim Safari tingkat Desa Dangiang.

Tim Safari yang beranggotakan Kasat Pol.PP,Kakan Dukcapil dan beberapa SKPD tingkat Kabupaten KLU hadir sebelum berbuka puasa.Tim ini berbuka puasa ditempat kegiatan Safari.

Dari pantauan wartawan media ini, yang ikut dalam rombongan Tim Safari tersebut, selama kegiatan Safari Ramadhan berlangsung diwilayah Kecamatan Kayangan, dari 5 desa yang menjadi ketempatan jadual Safari, hanya 2 desa (Desa Santong dan Desa Dangiang) yang jamaahnya membludak menghadiri kegiatan Safari Tim II KLU dibawah pimpinan Wabup ini.

Dalam taushyahnya, Wabup mengajak seluruh jamaah untuk menginplementasikan ajaran agama dengan baik dalam kehidupan sehari-hari. Karena menurut Wabup, dengan menyitir sebuah hadist bahwa, Syurga itu rindu kepada empat golongan.

“Orang yang gemar membaca Al-Qur’an, Orang yang suka menjaga lisannya, Orang yang suka memberi makan kepada orang yang lapar, dan Orang yang berpuasa di bulan Ramadhan,”katanya.

“Untuk itu, marilah kita jadikan Al-Qur’an sebagai bingkai dalam kehidupan kita sehari-hari,”ajak Wabup.

Sementara itu, Camat Kayangan Tresnahadi dalam sambutannya mengatakan bahwa, kegiatan Safari Ramadhan yang digelar Pemda KLU ini adalah dengan tujuan disamping sholat berjamaah, menyambung silaturrahmi antara Pemerintah Daerah dengan masyarakatnya, juga untuk menyerap aspirasi dari bawah.

“Mari kita jaga keamanan dan ketertiban selama kita menjalankan ibadah di bulan Puasa yang penuh Agung dan Rahmat ini, sehingga wilayah kita ini aman,tentram dari segala macam gangguan, dengan itu, maka tidak mengganggu kekhusu’an dalam menjalankan ibadah, ”pesannya.

Tim Safari Ramadhan tingkat Kabupaten Lombok Utara, menurut  Tresnahadi, bahwa untuk Kecamatan Kayangan pada tahun ini mendapatkan jatah untuk dikunjungi Tim Safari tingkat Kabuapetn adalah hanya 5 desa dari 8 desa yang ada diwilayah Kecamatan Kayangan.

Hal tersebut dilakukan dengan berbagai pertimbangan, diantaranya adalah untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin mengundang Bupati atau Wakil Bupati secara pribadi untuk hadir ditengah-tengah masyarakat diwilayah  mereka.

Mesjid-mesjid yang akan di kunjungi oleh tim Safari Ramadhan tingkat Kabupaten Lombok Utara pada bulan puasa tahun 2011 ini, ada 5 mesjid yang tersebar di 5 desa yang ada diwilayah Kecamatan kayangan, diantaranya; Mesjid Nurul Yaqin Dusun Pendua Daya Desa Pendua, Mesjid Nurul Hidayah Dusun Lokok Ara Desa Sesait, Mesjid Nurul Jannah Dusun Santong Timur Desa Santong, Mesjid Al Mujahidin Dusun Lokok Rangan Desa Kayangan dan Mesjid Nurul Hikmah Dusun Banten Damai Desa Dangiang. Sementara 3 desa lainnya seperti desa Gumantar,Desa Selengen dan Desa Salut, untuk tahun ini belum kebagian jatah dikunjungi Tim Safari Silaturrahmi Ramadhan tingkat Kabupaten Lombok Utara.

Pada kesempatan yang sama Wabup juga memberikan bingkisan kepada pengurus Mesjid Nurul Hikmah Banten Damai.”Semoga bingkisan ini bermanfaat,”harap Wabup.(Eko)

Kamis, 25 Agustus 2011

Warga Kayangan, Keluhkan Tangki Minyak Tanah Terlambat

Kayangan, -- Warga Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara (KLU), menyesalkan kedatangan truk tanki minyak tanah ke desa mereka yang terlambat. 

Akibatnya warga yang datang dari seluruh desa itu harus menunggu selama berjam- jam dan harus meninggalkan pekerjaan mereka. Antrian panjang tampak mengular di depan kantor Desa Kayangan, Rabu (24/8). 
”Mestinya pukul 08,00 wita mobil pengangkut minyak tanah itu harus sudah di tempat," kata Hattarudin, Sekdes Kayangan di sela-sela kerumunan warga yang sedang antri. Namun setelah menunggu cukup lama, mobil tangki pembawa minyak tanah akhirnya datang juga.

Lebih lanjut Hattarudin mengatakan masyarakat merasa dirugikan oleh pelayanan Pertamina ini. Padahal  sejak pagi hari masyarakat Kayangan sudah antri dan meninggalkan pekerjaannya agar dapat membeli minyak tanah seharga Rp 3.250 per liter.

Untuk Kecamatan Kayangan, jadwal operasi pasar minyak tanah isudah dibagi per wilayah berdasarkan keadaan topografinya. Pihak kecamatan yang mengatur pembagian ini. Setiap harai ada dua desa yang dilayani.

Menurut Sekcam, Kayangan R.Kertamono, masyarakat masih minat dengan operasi minyak tanah yang digencarkan Pemerintah Provinsi NTB jelang lebaran ini. Pasalnya harga di pasaran mencaai Rp 6.500 per liter. 
”Kami rela nunggu dan antri berjam-jam, bahkan ada yang sampai tertidur, itu hanya sekedar nunggu kedatangan mobil tangki pembawa mitan yang lama sekali baru datang,”  kata Inaq Isah warga setempat.

Syamsul Bahri (40), Kepala Dusun Sidutan mengatakan walau seluruh warga sudah dilayani dengan baik, namun perlu keikhlasan dan kejujuran bagi para petugas operasi. Yang penting cara membagikan minyak tanah itu harus betul sesuai dengan ketentuan takarannya.

”Memang kami lihat takarannya sudah sesuai standar dua liter, tetapi pada saat mengisi takaran itu belum penuh, petugas itu langsung menumpahkannya pada dirijen warga. Ini namanya curang,” sesal Syamsul Bahri.

”Kami minta kepada para agen yang mempekerjakan karyawannya, sebelumnya agar dibekali dengan ilmu agama,supaya jangan curang” tambahnya..(Eko)

Rabu, 24 Agustus 2011

Camat Kayangan Terima Mahasiswa KKN UNW Mataram

Kayangan,-- Universitas Nahdlatul Wathan Mataram pada tahun 2011 ini melepas 1.589 Mahasiswanya untuk ber KKN di Lombok Timur, Lombok Tengah dan Lombok Utara.

Sebelumnya telah diadakan pembekalan selama 7 hari dan mulai ditempatkan sejak tanggal 19 Agustus 2011 hingga tanggal 30 September 2011.Untuk penempatan Mahasiswa peserta KKN UNW Mataram di KLU sejumlah 207 orang, yang terdiri dari 41 orang di tempatkan di Kecamatan Pemenang, 56 orang di tempatkan di Tanjung, 35 orang ditempatkan di Gangga, 75 orang ditempatkan di Kayangan. Sedangkan sisanya tersebar di Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Tengah.

Khusus yang di Kecamatan Kayangan terdiri dari 4 jurusan  yaitu 16 orang Jurusan PAI, 32 orang Jurusan Ilmu Administrasi, 24 orang jurusan FKIP dan 3 orang jurusan Pertanian. Demikian yang diungkapkan oleh Nurdin,S.Pd selaku Pengelola yang sekaligus koordinator penyelenggara perkuliayahan di Kayangan, mewakili pihak Universitas Nahdlatul Wathan Mataram.

Selanjutnya Nurdin,S.Pd menjelaskan bahwa Mahasiswa KKN UNW Mataram angkatan IX tahun 2011 yang ditempatkan di 4 desa (desa Pendua, Dangiang, Gumantar dan Kayangan) di wilayah Kecamatan Kayangan ini, adalah sebagian besar berasal dan kuliyah di Kayangan yang sejak tahun 2002 bekerjsama dengan Ponpes Nurul Islam Kayangan.

Sementara itu, Camat Kayangan Tresnahadi,S.Pt, dalam sambutannya mengharapkan kepada Mahasiswa peserta KKN, selamat bergabung dengan masyarakat di lokasi ketempatan.

“Selama bergaul dengan masyarakat setempat, pandai-pandailah membawa diri. Laksanakan tugas dengan baik sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh Dosen Pembimbingnya,” pesannya.

Manfaat bagi mahasiswa sendiri ber-KKN, menurut Camat yang asal Gondang ini adalah merupakan kesempatan untuk mengabdikan diri pada masyarakat sekitar. Lebih-lebih tempat mengabdikan diri itu adalah wilayah kecamatan sendiri.Jadi, kesempatan untuk mempraktekkan ilmu yang pernah diperoleh dari Perguruan Tinggi.

Mahasiswa yang mengikuti KKN dari empat jurusan, (Fakultas Ilmu Administrasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan jurusan Pendidikan Ekonomi, dan jurusan Pendidikan Agama Islam, serta Fakultas Pertanian) di wilayah Kecamatan Kayangan ini, bisa mempraktekkan ilmu yang pernah didapatkan di Perguruan Tinggi sesuai dengan bidang keahlian masing-masing.

Dalam bidang pendidikan diarahkan agar orang tua mendorong anak-anak mereka untuk bersekolah sampai jenjang yang lebih tinggi.Sementara itu dalam bidang pemerintahan desa agar belajar bagaimana menata arsip yang baik.

Sementara dibidang Kesehatan juga disinggung bahwa, berdasarkan catatan statistik di wilayah Kabupaten Lombok Utara terdapat 210.000 atau 43,14 % rakyat KLU tergolong miskin. Dengan banyaknya angka kemiskinan di daerah yang baru berusia 3 tahun ini, akan berimplikasi pada kesehatan.

Berdasarkan hasil pendataan Dikes KLU tanggal 12 Juli 2011 lalu, ditemukan sekitar 3000-an lebih balita yang berada di bawah garis merah di daerah KLU. Sementara khusus di wilayah Kecamatan Kayangan terdapat 440 balita, yang tersebar di seluruh desa di Kecamatan Kayangan.

Dalam kesempatan yang sama Camat Kayangan juga menyerahkan Mahasiswa KKN UNW Mataram ke Desa Kayangan, Desa Pendua, Desa Dangiang dan Desa Gumantar, sebagai ketempatan pelaksanaan kegiatan KKN dimaksud. ( Eko )

Selasa, 23 Agustus 2011

Pasar Murah BUMN Peduli, Masyarakat Antusias


Proses distribusi Sembako BUMN Peduli
KLU, MataramNews - Kegiatan Pasar murah yang bertajuk pasar murah BUMN peduli ini, merupakan program Nasional yang diselenggarakan serentak di seluruh Indonesia, tanggal 20 Agustus 2011, termasuk di Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara.
Kupon  pasar murah yang dibagikan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui kecamatan dan desa, setengah hari habis didistribusikan ke semua dusun yang ada di wilayah Kecamatan Kayangan, Minggu (22/08/2011).
Pasar murah yang digelar gabungan 24 BUMN ini, adalah sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang kurang mampu dapat terbantu. Sehingga dengan adanya paket sembako seperti ini, masyarakat terbawah juga ikut merasakan bahwa mereka juga diperhatikan.
Untuk KLU yang tergolong Kabupaten termuda di Nusa Tenggara Barat ini mendapat jatah 5000 paket sembako dan dibagi merata 1000 paket per kecamatan. Namun, menurut R. Kertamono Sekcam Kayangan mengatakan bahwa, jumlah untuk Kecamatan Kayangan hanya 996 paket sembako.  ”Kalau memang 1000 paket untuk masing-masing Kecamatan, kenapa di Kecamatan Kayangan hanya sejumlah 996 paket, kemana yang 4 paketnya itu,” tanyanya.
Walau demikian, diakui R.Kertamono bahwa jatah Kecamatan Kayangan yang diterima sejumlah 996 paket itu, pihaknya telah mendistribusikannya keseluruh desa dari 8 desa yang ada di wilayah Kecamatan Kayangan, masing-masing desa 140 kupon. “Ini sudah kami distribusikan ke semua desa,” kata Sekcam asal Bayan ini.
“Kuponnya ada yang dibagikan langsung ke masyarakat untuk ditukarkan sendiri di Kantor camat dan desa, dan ada juga yang diambil secara kolektif oleh pihak desa di Kantor Camat, kemudian nanti di desa masing-masing, masyarakat yang mendapatkan jatah dibagikan,” jelasnya.
Paket tersebut, per paket berisi 3 jenis bahan pokok, seperti gula, pasir 2 kemasan, beras jenis premium sebanyak 5 kg dan satu liter minyak goring, yang dibandrol dengan harga Rp.50.000,-per paketnya.
Di sebagian wilayah KLU memang masyarakatnya antusias untuk menerima paket sembako gaabungan BUMN peduli itu, namun di Kecamatan Kayangan, malah ada satu desa yang tidak sampai ke masyarakatnya.  Paket itu hanya dibagikan khusus kepada aparat desa saja, mulai dari Kepala Desa dengan seluruh jajarannya hingga ke tingkat dusun sampai RT.
Mengapa demikian? Berdasarkan hasil pantauan MataramNews, mengapa pihak desa Kayangan tidak mendistribusikannya ke masyarakatnya. Menurut Sekdes Kayangan Hattarudin S.Adm, bahwa paket sembako BUMN yang diterima tersebut, tidak dibagikan ke masyarakatnya, tapi khusus dibagikan kepada seluruh perangkat desa hingga dusun.
Pasalnya, menurutnya, kalau diberikan ke masyarakatnya, itu tidak cukup, sementara jumlah masyarakat yang membutuhkan sembako itu lebih banyak, sehingga dikhawatirkan nantinya timbul konflik dan fitnah. Itulah sebabnya, pihak desa khususnya desa Kayangan tidak membagikannya kepada masyarakatnya. Karena jumlah paket yang diberikan tidak sebanding dengan jumlah penduduk di desa itu, sehingga pihak desa mengambil langkah amannya saja, dengan mendistribusikan seluruh paket sembako BUMN tersebut kepada seluruh aparat ditingkat desa dan dusun.
Sekcam Kayangan, R.Kertamono saat ditanya masalah tersebut mengatakan, ”Silahkan saja, itu hak desa untuk mengaturnya,” katanya singkat. (Eko)

Senin, 22 Agustus 2011

Pimpinan Yayasan Nurul Islam Kayangan Buka Puasa Bersama

Kayangan,KLU,-- Bulan Ramadhan tahun ini menjadi spesial buat pimpinan Yayasan Nurul Islam Kayangan Ust.Muh.Turmuzi,SH.M.Pd.
Pada Ramadhan kali ini Pimpinan Yayasan NIKA yang juga anggota DPRD KLU dari Partai Kedaulatan ini, dapat melaksanakan buka puasa bersama dengan seluruh anggota Yayasan, Komite, Dewan Guru maupun seluruh tenaga akademisi yang tergabung di dua lembaga, baik di MA maupun di MTs.

”Ini merupakan syukuran,mudah-mudahan semuanya ini menjadi keberkahan,”katanya saat acara syukuran buka puasa bersama di Musholla  MA Nurul Islam Kayangan,Minggu (22/08).

”Ajang tersebut bisa dijadikan sebagai ajang silaturrahmi dengan seluruh jajaran Yayasan,Komite dan Dewan Guru.Apalagi momen Ramadhan seperti ini,tepat untuk mempererat hubungan tali silaturrahmi, ”imbuhnya.

Ketua Yayasan Nurul Islam Kayangan Nurdin,S.Pd, dalam pengantarnya usai buka puasa bersama tersebut, mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan kebersamaan seluruh Civitas Akademika dalam menjalankan tugasnya selama ini. Karena menurut Ketua Yayasan yang juga Kepala UPTD Dikbudpora Kecamatan Kayangan ini, tanpa kebersamaan semua pihak yang terlibat dalam lembaga ini, tentu proses KBM yang diselenggarakan dibawah naungan pondok Pesantren Nurul Islam  ini tidak akan berhasil.

”Mari kita bekerja terus, semoga jerih payah kita selama ini tercatat sebagai amal ibadah kita kepada Allah Swt,”ajak Nurdin.

Sementara itu, menurut Kepala MA Nurul Islam Kayangan Agus Suparno,S.Hi, bahwa buka puasa bersama ini dimaksudkan disamping untuk mempererat tali silaturrahmi antar pihak yayasan dengan seluruh civitas akademika MA/MTs, juga sebagai ajang Evaluasi kinerja selama triwulan.

Hal senada juga disampaikan Murdiyanto,SE  Wakil Kepala MA NIKA Bidang kurikulum mengatakan bahwa, buka puasa bersama ini disamping dapat mempererat silaturahmi, juga agenda seperti ini merupakan agenda rutin setiap tahun, terutama  menjelang berakhirnya bulan puasa.

Pada acara buka puasa bersama ini juga, disamping dijadikan sebagai ajang silaturrahmi  antar pengurus Yayasan,Komite dan antar seluruh Civitas Akademika Dua lembaga ( MTs – MA ) yang bernaung di bawahnya, semua yang hadir di bagikan THR dan bingkisan lebaran berupa kain sarung,baju gamis dan mukena (bagi wanita). ( Eko).

Pembukaan Iqro’ Club KLU, Berlangsung Hidmad

Bayan,KLU, --Pembukaan acara ramadhan super  camp  sabtu malam 20/8 berlangsung hidmad.
Ketua panitia penyelenggara M. Suhaili, S.Pd menyampaikan dalam sambutannya . bahwa kegiatan ini diikuti oleh 169 siswa SMA/MA se-KLU . kegiatan ini dilangsungkan mulai tanggal 20 hingga 25  Agustus 2011. 

Kegiatan ini bertujuan untuk mencetak generasi rabbani, cerdas dan berkualitas. Memupuk rohani dengan  keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt, merupakan hal yang paling mendasar dalam mewujudkan  pendidikan berkarakter bangsa.

Lanjut Suhaili, Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan kajian agama islam, namun diajarkan juga lpendidikan leadership (kepemimpinan) , dilatih kedisiplinan, juga diberikan pelatihan jurnalis hal ini bertujuan untuk mengembangkan wawasan generasi muda  yang cerdas dan tangguh dalam menghadapi perkembangan zaman dimasa mendatang.

Pembina IC KLU sekaligus Pimpinan pondok pesantren nurul bayan TGKH. Abdul Karim. AG.Memberikan responsip terhadap kegiatan yang bertempat di Pondok Pesantern pimpinannya. “ dengan bangga dan senag hati kami menyambut kegiatan ini,”  ungkapnya.

Semua fasilitas disediakn untuk kegiatan ini, dari kamar penginapan , konsumsi, dan akomodasi lainnya. namun jika menemukan kekurangan  jangan mengeluh “ silah kan disyukuri, dan nikmati kekurangan itu karena ini merupakan proses pendidikan dan pembentukan karakter generasi muda  yang  tangguh.”pesan Tuan Guru yang alumni Mesir Kairo ini.

Kabag Kesra Drs. Jamiludin yang mewakili wakil bupati yang seyogyanya membuka acara ini, memberikan apresiasi yang sangat tinggi terhadap penyelenggaraan kegiatan ini, :” ini baru pertama kali penyelenggaraan acara seperti ini dan perlu di kembangkan guna penghubungkan pendidikan di Madrasah dan sekolah Umum,”  katanya

“insyaAllah  kegitan tahun berikutnya pemerintah daerah juga akan mendukung dan berupaya memfasilitasinya,”sambungnya.

KAdis Dikpora Yang di wakili Kabid Dikmen Drs. Adnan MPd, memberikan motivasi kepada seluruh peserta Ramadan super camp ini agar mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya agar bisa menjadi tauladan dan dapat ditularkan kepada teman-teman disekolahnya masing-masing. ( HMtq     )

Minggu, 21 Agustus 2011

Mengenal Lebih Dekat Dengan Pondok Pesantren Nurul Bayan

KLU,Bayan,-- Yayasan Pondok Pesantren Nurul Bayan yang dirintis oleh TGKH. Abdul Karim Abdul Ghafur sepulangnya dari menimba ilmu di Jamiah Islamiah Bagdad pada tahun 1991 silam.

Mengawali kegiatannya beliau mencari dan mengumpulkan anak-anak kecil guna untuk di ajarkan membaca alqur’an diwaktu magrib sampaai isya. Kemudian kegiatan tersebut dikembangkan dalam bentuk diniah islamiah pada tahun 1992 proses pembelajarannya sudah dimulai dalam bentuk klasikal, meskipun dalam segala keterbatasan Fasilitas, proses pembelajaran tetap berjalan dan santri juga tetap semangat mengikuti berbagai kegiatan yang diselenggarakan.

Dengan pembentukan karakter leadershif kepemimpinan yang kami lakukan, setelah beberapa tahun kemudian semakin nampak hasilnya,  dan sudah bisa dipercakan untuk membimbing dan membina generasi berikutnya “ Sudah dapat dijadikannya tenaga pengajar untuk generasi bagi adek kelasnya.”

Perkembangan pondok pesantren ini semakin terlihat dengan Madrasah Tsanawiyah 1995  jumlah santri pun terjadi peningkatan berkisar 60-70 orang. Kemudian pada tahun 1998 Di bangunlah Madrasah Aliyah. Kader-kader pondok pesantren Nurul Bayan ini telah banyak melanjutkan dirosahnya keberbagai perguruan tinggi baik didalam maupun Luar Negeri. dan sebagaian sudah selesai dan kembali dan mengembangkan ilmunya baik di pondok maupun dimasyarakat.

Diusianya yang ke 20 tahun ini secara kuantitas jumlah santri saat ini adalah 328 orang. Kemajuan dan perkemangan sebuah pondok pesantren bukan hanya dilihat dari banyak santrinya, Perkembangan yang terjadi dipondok pesantren ini jumlah santri  berbanding lurus dengan ketersediaan sarana dan prasarana pondok, pembinaan dan pola asuh. “ tidak Boleh ada santri yang tidak dikendalikan” hal ini dilakukan guna mempertahan mutu dan kualitas secara kuantitas.

Berdasarkan pantauan Koran ini ketika bertandang ketempat itu, Di atas sebidang tanah seluas 7,5 Hektar milik pondok pesantren Nurul Bayan dibangun berbagai fasilitas mulai dibangun, Ruang belajar, Asrama santri, Masjid, perpustakaan Poskestren, taman, lapaangan sepak bola dan berbagai fasilitas lainnya

Banyak simpatisan dari kalangan  Ulama’ Umara, para agnia’ menaruh harapan kepada Pondok Pesantren ini. bahkan tidak jarang kegiatan da,wah, maupun kegiatan sosial lainya di selenggarakan ditempat ini.


System pendidikan yang diterapkan dipondok pesantren ini adalah perpaduan antara berbagai system pendidikan yang diterapkan diberbagai pondok pesantren terkemuka di dalam maupun luar negeri seperti Pondok Pesantren Modern Gontor, ponorogo. Jamiah Al Islamiah Bagdadi, Jamiah Al Islamiah Al Azhar Kairo.dan lain-lain

Beberapa hal yang membedakan pondok Nurul Bayan Ini dengan yang lainnya adalah bahasa menjadi mahkota lembaga, terutama bahasa arab dan Bahasa ingggris menjadi bahasa komunikasi sehari-hari. Tidak hanya itu, berbagai kegiatan extra kurikuler juga dikembangkan. Tujuannya adalah  untuk mengembangkan wawasan dan kreatifitas santri diantaranya, dua kali seminggu diadakannya Muhadaroh ( Latihan berpidato ) terutama menggunakan bahasa arab dan bahasa inggris, Tilawatil qur’an, Pramuka.  di bidang social ekonomi seperti Tata Boga Tata Busana, peternakan, Koprasi, Waserda.

Untuk mempertahankan eksistensinya Pondok Pesantren Nurul Bayan ini berpegang teguh pada lima pilar utama  yang harus tertanam dalam jiwa yaitu, Keikhlasan dalam melakukan suatu kebaikan, kesederhanaan, berdikari, Menjaga ukhwah islamiah, serta membuka wacana dan wawasan santri.  Dalam jangka panjang panjang pondok Pesantren harus berpijak kepada lima hal. Yaitu membangun sarana pendidikan dan pengajaran, mengoftimalkan sarana dan prasarana fisik pondok, Kemandirian, melahirkan kader-kader, dan pelayanan public. (HMtq)

Kamis, 18 Agustus 2011

Lomba Ramadhan Di banjiri penonton

peserta lomba ramadhan
KLU, MataramNews -Pelaksanaan Lomba Ramadhan Tingkat Desa yang di dipelopori mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN dari Unram dan KKP IAIN Mataram, lomba tersebut di ikuti enam dusun dari desa Bentek, bertempat di Dusun Bangket
 
Dari Hasil pantauan MataramNews rabu (17/8/11) halaman Masjid Darul Muttaqin Dasan Bangket di banjiri penonton,  kedatangan mereka  tidak lain hanya  ingin melihat langsung para kafilah atau utusan dari masing-masing dusunnya yang  unjuk kebolehan dalam lomba tersebut.
 
Sekretaris Paitia Lomba, Ulum pada MataramNews mengatakan, berkat dukungan segenap elemen masyarakat Bentek, terutama peran para pemuda dusun bangket, sehingga lomba Ramadhan kali berjalan sesuai dengan harapan bersama. “ ini semua berkat dukungan masyarakat, ungkap Ulum
 
Sementara itu Staf Desa Bentek Suradi, lomba ramadhan 1432 H yang dipelopori  sejumlah mahasiswa ini mendapat apresiasi yang luar biasa dari masyarakat Bentek, terutama masyarakat dusun  Bangket dan San Baro, kegiatan ini sangat menyentuh aspek kehidupan masyarakat desa dan kami atas nama pemerintah desa sangat berterima kasih,”kami sangat bangga pada mahasiswa ini karean kegiatannya sangat menyentuh dari segala aspek,” ucap suradi salah satuh tokoh bentek.(DJ)
 

Buka Puasa Bareng, Tradisi Masyarakat Adat Sesait

Suasana keakraban Masyarakat Adat saat berbuka Puasa bersama di Bale Kampu
KLU, MataramNews - Salah satu kearifan lokal di Gumi Tioq Tata Tunaq sebagai bukti keberadaan masyarakat, sangat erat kaitannya dengan nilai-nilai religiusitas khususnya yang bersumber dari Kitab Suci Al-Qur’an dan sabda junjungan alam Nabi Muhammad  SAW yakni (Nyedekah puasa).
Salah satu tradisi masyarakat adat saat Bulan Ramadhan, juga menjadi moment penting masyarakat adat dalam meraih keberkahan dan ridho Ilahi, yakni melakukan tradisi leluhur yang hingga saat ini tetap di lestarikan dalam memaknai kehadiran bulan Ramadhan adalah tradisi nyedekah masyarakat adat.
“Tradisi nyedekah dilaksanakan semua komunitas masyarakat adat di KLU, walaupun ada perbedaan dalam teknis pelaksanaannya namun tanpa mengurangi makna atau substansi nilai yang terkandung di dalamnya,” Demikian yang diungkapkan sesepuh adat Sesait Samak (Bapak) Djekat DM, saat memberikan ceramah refleksi adat dan tradisi leluhur Sesait di Bale Kampu dalam acara nyedekah puasa (Buka Puasa Bareng) di Bale Kampu Sesait, Senin (15/8/11).
Ditambahkannya, Ada tiga nilai yang terkandung didalam pelaksanaan Nyedekah. Puasa berdasarkan fatwa para leluhur kita, Pertama, Puasa harus mampu melahirkan sikap sabar atau jadi orang penyabar. Kebiasaan kita di luar Bulan Ramdhon baik menyangkut prilaku, pola pikir, tindak tanduk keseharian yang tidak baik menurut agama serta sikap dan perbuatan yang lebih didorong oleh egoisme dan hawa nafsu harus mampu dikendalikan.
Kedua, Puasa harus mampu melahirkan sikap peduli terhadap sesama atau memiliki kepekaan sosial terhadap saudara-saudara kita yang kurang mampu, Nyedekah puasa bertujuan memberikan kelebihan rizki yang kita miliki dibagikan pada keluarga kita yang kurang mampu dan bagi kaum musafir dengan cara menyiapkan makanan untuk berbuka puasa seperti yang kita laksanakan saat ini, ketiga adalah memelihara sillaturrahim,
Pada kesempatan yang sama Pengulu (penghulu) Wet Adat Sesait Aswadin juga menjelaskan, kegiatan atau tradisi nyedekah Puasa merupakan kebiasaan masyarakat adat Sesait yang pelaksanaannya atas inisiatif atau kemauan sendiri dari masing-masing gubuk (Dusun).
Jadi nyedekah puasa tidak hanya dilaksanakan satu kali saja,” khusus untuk malam ini sengaja dilaksanakan atas inisiatif para Karma Gubuk tokoh-tokoh Adat dimasing-masing Dusun bertepatan dengan pertengahan bulan Ramadhon” terang Aswadin.
Lebih lanjut dijelaskan, “Tadisi Masyarakat adat sesait, setiap pertengahan bulan puasa memasuki malam ke-16 ada istilahnya Maleman dan balik ayat pada sholat tarawih. Jadi rangkaian prosesi nyedekah puasa dimulai dari berbuka puasa bareng (bersama) di dalam Kampu (dusun) dilanjutkan, sholat Magrib, sholat isya dan tarawih berjamaah di musholla dekat bale pengantian (ruang tunggu) Kampu Sesait,” terangnya (Hamadan Wadi).

HUT RI Ke 66 Kecamatan Kayangan,Terusik Dengan Hadirnya Orang Gila

Kayangan,-- suasana peringatan hari ulang tahun Negara republic Indonesia yanga ke 66 dan peringatan hari ulang tahun kecamtan kayangan yang ke XI terganggu dengan kedatangan seorang gila ( sofianti 17 tahun)  yang menari dan menyanyi ditengah lapangan upacara.di saat Pembina upacara menyampaikan amanatnya. Sehingga perhatian seluruh peserta tertuju kepada orang gila.
 Melihat kejadian itu petugas keamanan langsung mengambil tindakan mengeluarkannya  dari lapangan dan menyrurhnya duduk di belakang terop tempat para undangan apel. Di tempat ini juga sofianti masih tetap menunjukkan ekpresinya.
 Salah seorang sahabatnya Ema mengatakan, “dia gila disebabkan oleh tekanan batin berbagai problem rumah tangganya, dia menikah dulu ketika duduk di kelas 2 SMA dan   sekarang dia sudah punya anak baru berumur 4 bulan, ditambah lagi dua minggu  yang lalu dia di cerai oleh suaminya” Ungkanya.
 Menurut Effendi Zarkasyi S. Psi, Guru BK SMAN  Kayngan mengatakan Bisa jadi karena akibat pernikahan di bawah umur sehingga matang sebelum waktunya dan belum mampu membanting pikiran terhadap berbagai problem yang dihadapiny sehingga menjadi gila.Katanya.
 Beberapa yang mersa risish dengan tingkah anehnya ini, langsung menghubungi keluarganya Atudin,
Tidak lama kemudian orang tuanya datang menjemputnya. (HMtq).

Bajang Patuh Lokok Sutrang, Buka Puasa Bersama

Sesait, -- Keluarga Besar Bajang Patuh Lokok Sutrang pada bulan Ramadhan tahun ini, menggelar buka puasa bersama, di Mesjid Baiturrahim,Senin (15/08).

Buka puasa ini berlangsung sederhana dan penuh dengan nuansa kekeluargaan.Pada waktu buka puasa ini, disamping dihadiri seluruh anggota Bajang Patuh, masyarakat dusun setempat, hadir pula Kelompok Bajang dari dusun tetangga Generasi Bersatu (GB)  Tukak Bendu, serta Mahasiswa KKN Unram.

Menurut Ketua Remaja Mesjid Baiturrahim, yang juga Ketua Bajang Patuh Lokok Sutrang Zaenul Hadi, mengatakan bahwa buka puasa yang digelarnya ini adalah untuk mengeratkan hubungan silaturrahmi antar remaja. Disamping itu, yang lebih penting menurutnya adalah niat dan keikhlasan menjalankan ibadah puasa ramadhan.

Menu yang dihidang saat buka berpuasa pun sangat sederhana. Usai buka puasa bersama dilanjutkan dengan sholat magrib berjamaah di Mesjid Baiturrahim setempat.

“Kita ingin mempererat hubungan silaturrahim antara dua kelompok bajang di dua dusun wilayah utara Desa Sesait ini,”kata Zaenul.

“Dewasa ini, dikalangan generasi muda sering diidentikkan dengan selalu berbuat hura-hura.Oleh karena itu,kita sebagai generasi muda khususnya didua dusun bertetangga ini, perlu melakukan hal-hal yang positif dan bermanfaat bagi dirinya, masyarakat  maupun bagi orang lain,”tambahnya.

Sementara Ketua Bajang Generasi Bersatu (GB) Tukak Bendu Subiadi, mengatakan bahwa kegiatan buka puasa bersama ini perlu terus dilakukan dan kalau bisa tidak hanya pada bulan puasa saja kedua kelompok bajang ini berkumpul.

“Biar diluar bulan puasa bisa juga kita terus jalin silaturrahim seperti ini, agar hubungan kita tetap utuh,”katanya yakin.(Eko)

Selasa, 16 Agustus 2011

Menggugah Kembali Semangat Jiwa Pramuka

Kayangan,--- Ikhlas dalam membaktikan diri untuk terus membina bangsa dan senantiasa berbuat kebaikan, serta menepati apa yang diucapkan, inilah makna sesanti “Ikhlas Bakti Bina Bangsa Ber Budi Bawalaksana.”

Sesanti tersebut kembali disitir dalam pertemuan Pengurus Kwarran Gerakan Pramuka Kecamatan Kayangan dengan seluruh jajarannya, dalam pertemuan membahas tentang persiapan menyongsong Hari Ulang Tahun Emas Gerakan Pramuka yang ke 50, tanggal 14 Agustus 2011 mendatang,Jum’at (12/08).

Hadir dalam pertemuan tersebut, disamping dihadiri oleh Kamabiran, Ketua Kwarran dan seluruh jajarannya, juga dihadiri oleh para Andalan,para Pembina, baik Pembina Siaga,Pembina Penggalang, Pembina Penegak, dan para tokoh serta Pamong yang peduli terhadap Gerakan Pramuka tingkat ranting Kayangan.

Dalam pertemuan tersebut, banyak hal yang dibicarakan. Diantaranya bagaimana menggugah kembali semangat dan Jiwa Pramuka dibangkitkan pada setiap anggota Pramuka, terutama bagi seluruh anggota Gerakan Pramuka yang tersebar di semua sekolah didelapan Gugus Depan yang ada di Kecamatan Kayangan.

Disamping itu, dibahas juga masalah persiapan memperingati HUT Gerakan Pramuka yang ke 50 tingkat Kecamatan Kayangan. Menurut rencana pelaksanaan upacara HUT Pramuka pada tahun ini, akan dilaksanakan dilapangan umum Kecamatan Kayangan, dengan melibatkan seluruh anggota Pramuka, baik siaga,Penggalang,Penegak/Pandega,para Andalan,Pembina,Pamong dan seluruh elemen SKPD se Kecamatan Kayangan.

Menurut mantan Ketua Kwarran Gerakan Pramuka Kecamatan Kayangan M.Sugiono,  mengaku bahwa sejak dirinya menjabat sejak tahun 2004-2007, banyak program yang menjadi prioritas telah dilakukannya. Misalnya saja,katanya, semua program latihan dimasing-masing pangkalan berjalan sesuai dengan yang dijadualkan. Semua ini bisa berjalan dan berhasil atas dukungan dan partisipasi dari para andalan ranting dan dewan kerja ranting, dengan melibatkan semua anggota Penegak untuk turun membina dimasing-masing pangkalan, yaitu di semua sekolah yang mengadakan kegiatan latihan.

Kegiatan yang lebih menonjol, diakui oleh M.Sugiono, yang sekarang ini menjabat sebagai salah seorang Pengurus inti Kwarcab Gerakan Pramuka Lombok Utara, bidang Organisasi dan Hukum, yang juga saat ini aktif sebagai anggota Sat. Pol.PP Kabupaten Lombok utara, bahwa banyak hal yang telah diperbuat selama kepemimpinannya dalam periode tersebut.

“Banyak hal yang sudah saya lakukan, disamping kegiatanh jamboree ranting yang pertama tahun 2005 dan jambore Cabang,Daerah dan Nasional tahun 2006, serta Raimuna Daerah dan Nasional tahun 2007,”katanya.

“Untuk peserta Jambore Nasional tahun 2006 di Jati Nangor Jawaq Barat dikirim 3 peserta, yaitu Rian Setiawan dari Gugus Depan Sesait, mewakili SMPN 2 Kayangan, Sapriadi dari Gugus Depan Kayangan, mewakili SMPN 1 Kayangan dan Ida Royani dari Gugus Depan Salut, mewakili SD 1 Salut,”lanjutnya.

“Sementara untuk peserta Raimuna Nasional di cibubur Jakarta tahun 2007 dikirim satu orang peserta putri yaitu Yussani dari SMA Islam Al Ikhwan Sesait,”tambahnya.

Pada pertemuan tersebut, Sekretaris Kwarran Kayangan, Alimudin mengatakan bahwa, untuk mendukung pelaksanaan kegiatan upacara dalam rangka HUT emas ke 50 Gerakan Pramuka, yang menurut rencana akan dilangsungkan dilapangan umum Kecamatan Kayangan tanggal 14 Agustus 2011 mendatang, banyak hal yang perlu dipersiapkan. Itulah sebabnya pada pertemuan yang berlangsung di aula Kantor Dikbudpora Kecamatan Kayangan itu, agendanya banyak yang perlu dibahas.(Eko).

Hendak Ke Pasar Kayangan, Mobil Pic Up Nyungsep

Sesait, -- Nasib naas bagi Sukardi (40) warga Sesait yang hendak ke Pasar Kayangan untuk berdagang, mobil Pic Up miliknya nyungsep dipagar kebun milik A.Uprat Lokok Sutrang,sekiar 5 meter selatan SD 2 Sesait, Senin (15/08).

Sekitar jam 06,00 wita, mobil Pic Up pribadinya,yang biasa diisi penuh dengan barang-barang dagangannya, sejak subuh  Sukardi sudah bersiap – siap berangkat menuju pasar Kayangan. Sebagaimana biasanya,Sukardi kalau hendak ke Pasar,selalu menghidupkan mesin mobilnya terlebih dahulu sebelum berangkat. Dan setiap pagi mau berangkat ke Pasar, pedagang yang sukses ini, selalu berangkat lebih awal dari biasanya.

Namun, naas baginya,pada pagi Senin,15 Agustus 2011, sekitar jam 05,00 wita, pedagang yang biasa dipanggil Di ini, mulai menghidupkan mesin mobil pic up yang sudah diisi penuh dengan barang-barang dagangan miliknya.

Menurut Mahdan (29) iparnya, mengatakan bahwa memang mobil yang biasa membawa barang-barang dagangannya itu, sejak awal mesinnya tidak bisa hidup. Lalu dia (Sukardi) minta bantuan pada dirinya untuk mendorong mobil itu supaya hidup. Setelah beberapa waktu kemudian, ketika mobil itu sudah hidup dan melintas di jalan raya Sesait Kayangan, oleh Sukardi, tidak menyangka bahwa mobil itu, remnya blong.

“Memang sejak awal sukardi sudah tahu bahwa mobil miliknya remnya blong. Pada saat itu,pada saat dia berangkat, anaknya yang berusia sekitar 4 tahun ditempatkan diatas Kap depan mobilnya, dengan berpegangan pada tali karung yang diikatkan pada barang-barang yang sudah ada diatas mobil itu,”terang Mahdan.

Menurut saksi mata yang secara kebetulan berada didekat tempat kejadian Zaenul Hadi (26) warga Lokok Sutrang, ketika ditemui wartawan Suarakomunitas.net ditempat kejadian, mengatakan bahwa mobil pic up yang nyungsep masuk kebun milik Amaq Uprat pagi itu, memang dari kejauhan sudah ada suara teriakan dari arah mobil itu.

Ketika terjadi peristiwa itu, suaranya keras sekali sehingga mengagetkan warga sekitar yang baru pulang dari mesjid sholat Subuh, berhamburan keluar.

“Begitu saya lihat, mobil tersebut sudah nyungsep masuk kebun,”Zaenul Hadi.

“Kejadiannya sangat cepat sekali, sebab begitu mobil pembawa barang dagangan yang hendak ke pasar Kayangan pagi itu nyungsep, sopirnya Sukardi langsung keluar dari mobilnya dan sambil meraih anaknya yang ketika itu berada diatas Kap mobil tersebut,”lanjut Zaenul Hadi dengan mimic penuh keheranan.

Rupanya Sukardi sudah siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi pagi itu.Buktinya, ketika berangkat dari rumahnya di Sesait, dia sudah mengetahui mobilnya blong dari sejak awal sebelum berangkat. Namun karena sudah kedung mobilnya dijalankan, apalagi dari rumahnya jalannya turunan, maka tidak ada jalan lain kecuali hanya pasrah saja.

Warga masyarakat disekitar TKP yang sempat melihat kejadian tersebut, rata-rata mengatakan syukur tidak ada korban jiwa saja pada peristiwa tersebut.

“Untungnya tidak ada korban jiwa, kalau kita lihat kondisi fisik mobil pic up di tempat kejadian, kita tidak yakin penumpangnya bisa selamat.Tapi ini lain,luar biasa. Semuanya ini tidak terlepas dari pertolongan Allah Swt.Kita bersyukur tidak ada korban jiwa,”kata Kadus Lokok Sutrang A.Murhaeni, ketika ditemui di TKP.

Sementara pemilik mobil pic up yang naas tersebut, mengaku memang dirinya sudah siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi pada diri dan anaknya. Sehingga, sebelum kejadian tersebut, dirinya sudah bersiap-siap keluar dari mobilnya. Begitu mobil nyungsep,dirinya mengaku cepat-cepat keluar dan mengambil anaknya yang ketika itu masih berada diatas kap mobilnya sambil berpegangan pada tali yang diikatkan pada barang dagangannya.

“Untung saja anak saya masih tetap berpegangan pada tali di atas kap itu. Dan saya syukuri juga andaikata mobil itu  saya benturkan ke tembok atau pohon besar, kemungkinan anak saya terpelanting akibat benturan.Tapi, saya sengaja benturkan mobil saya ke pagar hidup yang tidak terlalu membahayakan,”terang Sukardi.(Eko).

Minggu, 14 Agustus 2011

Sumber Mata Air "Jong Plangka" Butuh Perhatian

Suara Genem Merenten FM

Tanjung, Suarakomunitas.net-- Pemenuhan kebutuhan terhadap air bersih dalam kehidupan sehari-hari menjadi salah satu indikator sejahteranya masyarakat. Pasalnya, kriteria tersebut telah dimasukkan dalam salah satu poin yang dicanangkan pemerintah Indonesia dalam design agenda Management Development Goals (MDGs) yaitu bidang kesehatan. Jika menrut aspek-aspek pembangunan yang tercantum di bidang kesehatan dalam MDGs, tolak ukur kualitas kehidupan masyarakat adalah pemakaian air bersih di setiap unit rumah tangga.
  Pengelolaan mata air yang ada di setiap level pemerintahan mesti menjadi skala prioritas pembangunan demi mewujudkan kesejahteraan rakyat. Dalam konteks ini, pengelolaan mata air Jong Plangka harus menjadi skala prioritas pembangunan di Desa Bentek. Sebab, mata air itu hingga saat ini belum mendapat perhatian serius pemerintah, padahal debit air Jong Plangka sangat bening dan jernih. Jika mata air ini bisa dikelola dengan baik maka cita-cita mewujudkan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat desa setempat akan tercapai.
 Belum terkelolanya dengan baik mata air Jong Plangka oleh pemerintah desa membuat para stakeholder desa setempat duduk bersama untuk membicarakan rencana pengelolaan terhadap sumber mata air tersebut.

 Dari lansiran Suarakomunitas.net berdasarkan temuan lapangan Tim Investigasi BUMDes Bentek, lembaga yang menaungi PAMDes pada saat presentasi visual hasil investigasi sistim jaringan perpipaan mata air Jong Plangka dari Selelos hingga Lenek beberapa waktu lalu, terungkap bahwa kondisi bak penampung air sudah mulai keropos dengan bukti adanya lubang pipa yang menganga. Akibatnya, binatang bisa masuk ke dalamnya. Selain itu, indikator lain keroposnya pipa ialah rapuhnya atau membusuknya akar kayu. Hal ini ini juga menimbulkan berlubangnya pipa.

 Di samping itu, kondisi jaringan perpipaan dari Hulu (lokasi bak penampung) sampai Lokok Mate juga mengalami kondisi memperihatinkan seperti pipa valve berukuran 3  inc sudah tak berfungsi semestinya, ada sambungan pipa GI memakai pipa paralon, tak adanya penyangga pipa dibeberapa tempat yang rawan dengan lonsor dan tebing, pipa yang tergatung dengan tali kawataya, adanya bekas penggantian pipa paralon S 10 dengan pipa putih wapin,

  Kondisi lain yang juga sangat memperihatinkan adalah rusaknya jaringan pipa dari Anjah hingga bak Dangiang Lendang Gala. Dari rute tersebut banyak ditemukan tindakan pembolongan dan penyambungan pipa dikebun-kebun. Selain itu juga penyambungan pipa tidak menggunakan klem dan hanya diikat dengan karet ban serta berbagai diameter pipa yang digunkan untuk pengambilan air baik ke rumah maupun kebun, kondisi jaringan pipa dari Todo sampai Karang Lendang juga mengalami hal yang sama.

 Kondisi-kondisi tersebut sangat memperihatinkan banyak kalangan karena tak terduga kejadian itu terjadi, padahal pemerintah desa sendiri memiliki lembaga yang khusus menangani soal air, PAMDes. Bahkan pemerintah desa sudah menjalankan upaya memanajerialisasi. BUMDes pernah melakukan pelatihan pengelolaan air bersih, namun hingga kini belum terasa keberhasilannya. Selain itu pemerintah desa juga telah menjalin kerjasama dengan pemerintah Desa Genggelang yang telah berpengalaman dalam mengelola mata air dan terbukti menuai hasil, yaitu meningkatnya jumlah warganya yang memanfaatkan air bersih sehari-hari.

 Kondisi tak jalannya pengelolaan mata air Jong Plangka, salah satu warga Bentek yang enggan disebutkan namanya mengatakan, bahwa pemerintah desa harus melakukan tindakan pengelolaan seperti Genggelang, yang telah terbukti berhasil meningkatkan kesejahteraan warganya melalui pemakaian air bersih.

 Jika yang menjadi kendala selama ini adalah belum adanya dukungan penuh dari seluruh komponen masyarakat, maka pemerintah desa mesti merefleksi penyebab belum adanya dukungan masyarakat. Selain refleksi, secara taktis pemerintah desa juga mesti mengambil aspek manajerial yang baik, menempatkan sumber daya manusia yang benar-benar bisa mengelola air dan mengeluarkan kebijakan sebagai payung hukum pengelolaan. (Sarjono

Mayat Zhu Wenjin Di hargai USD 4000

Proses Evakuasi Jenazah Di TNGR
KLU,Suarakomunitas.net - Pencarian panjang pihak keluarga sejak Bulan February lalu kini telah membuahkan hasil. Kabar hilangnya seorang wisatawan asing asal negeri china telah memecah kosentrasi siapa saja dari kalangan masyarakat Pulau Lombok yang yang melakukan pendakian Gunung Rinjani dan ke pemandian Air hangat. Pasalanya ada selebaran yang beredar tentang orang hilang atas nama Zhu Wenjin (39) warganegara China dengan tinggi badan 178 cm.

Tidak tanggung-tanggung dalam selebaran tersebut tercatat angka USD 4000 atau 35 Juta Rupiah bagi siapa saja yang berhasil menemukan sang penulis dan sastrawan berkebangsaan China dalam keadaan hidup atau dalam keadaan meninggal. Nasib tragis sang penulis akhirnya diketahui Amaq Cakep (57) dan Aliman (27). Bapak dan anak Dua warga Dusun Sumur Pande Daya Desa Sesait Kecamatan Kayangan KLU secara tidak sengaja menemukan mayat Zhu Wenjin di Lendang Re Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).


Foto Zhu Wenjin pada KTP yang ditemukan di TKP
Kami secara tidak sengaja melihat barang berupa dua buah tas pinggang yang langsung kami bawa pulang sebelum pada akhirnya kami serahkan ke pihak berwajib,  ungkap A. Cakep saat di temui Suarakomunitas.net di rumahnya Sabtu (13/18/2011). Berdasarkan pantauan Suarakomunitas.net diketahui tas pinggang berisikan 1 buah HP, 1 buah kamera digital, 2 buah battery dan lengkap dengan passport, kartu mahasiswa, kartu kredit dan KTP China.  

50m, dari tas yang kami temukan tersebut kami melihat ada tengkorak manusia. Dikatakan Amaq Cakep bahwa kami sebenarnya tidak mengetahui tentang adanya pengumuman sejenis sayembara tersebut sebelum mebuat laporan ke Kantor Desa Sesait dan Polsek kayangan.


Kapolsek Kayangan Komang Sughata
Djonl Muhamad, pihak keluarga Zhu Wenjin saat ditemui Media ini di Kantor Polsek Kayangan mengungkapkan rasa kepuasaannya karena telah berhasil menemukan orang yang selama ini dicarinya. Memang sebelunya di bayan saya sering di kibulin orang terang Djonl, ada yang datang membawa foto baju yang sudah lusuh dengan mengharapkan imbalan uang, tapi ketika kami meminta untuk memandu kami ke tempat ditemukannya baju tersebut malah dia kabur.

Ketika ditanya kenapa tidak dilaporkan kepihak kepolisian?, Djonl menjelaskan bahwa selebaran yang beredar langsung dikirim dari china oleh istrinya, termasuk nama saya dan beberapa Contac Person yang ada, saya hanya menambahakan tempelan kata-kata terjemahannya saja yaitu bagi siapa saja yang menemukan Zhu Wenjin dengan identitas yang ada, akan diberikan penghargaan sebagai tanda jasa berupa uang sebesar USD 4000 atau senilai 35 juta rupiah. Dan kewajiban kami tersebut, sambung Djonl, akan kami penuhi setelah kedatangan istri dan keluarga Wenjin ke Indonesia.
 Sementara itu Kapolsek Kayangan Komang Sughata, mengungkapkan hasil sementara olah tempat kejadian perkara (TKP), bahwa mayat Zhu Wanjin memang dalam keadaan tidak utuh, badan dan kepala terpisah demikian halnya beberapa anggota badan berupa satu bagian tulang rusuk dan jari juga ditemukan dalam keadaan terpisah. Berdasarkan laporan tim yang kami bentuk bahwa kemiringan lereng mencapai 80˚ dengan kedalaman mencapai 500m. kondisi inilah menurut Komang sangat menyulitkan proses evakuasi korban sehingga membutuhkan waktu selam tiga hari dua malam.
 Kapolsek juga menjelaskan bahwa kemungkinan besar korban terseret arus sungai, sebab menurut informasi bapak Djonl selaku perantara keluarga bahwa korban sempat komunikasi dengan istrinya saat berada di sekitar plawangan Rinjani pada bulan Februari 2011, selang lima jam kemudian komunikasi terputus sampai diketemukannya mayat Zhu hari ini di TNGR.
 Artinya jika korban melakukan pendakian pada bulan february besar kemungkinan korban tersesat dan tergeret arus sungai, karena pada bulan tersebut curah hujan sangat tinggi. Jadi ini masih sifatnya hasil olah TKP sementara, untuk selanjutnya jenazah korban akan di bawa ke RS Bhayangkara untuk di lakukan identifikasi lebih lanjut, jelas Kapolsek Kayangan.
 Pada kesempatan yang sama Pemusungan Sesait, Murdan juga menuturkan jika korban terbilang nekat, pasalnya pada bulan February pemerintah mengeluarkan kebijakan pelarangan pendakian sementara mengingat cuaca saat itu sangat ekstrim. Seandainya Zhu sang penulis mengindahkan larangan tersebut maka nasibnya tidak akan setragis ini, ungkap Murdan. (Hamdan Wadi)
 

Jenazah Zhu Wenjin Yang Hilang Delapan bulan lalu, kini ditemukan

KLU,Suarakomunitas.net,-- Jenazah Zhu Wenjin, kelahiran 12 April 1972 ( 39 tahun), tinggi 178 cm, Kewarganegaraan China dengan nomor paspor  G 1996 4597, yang dikabarkan hilang di Gunung Rinjani sejak tanggal 23 Februari 2011 silam, akhirnya ditemukan.

Jenazah Zhu Wenjin, yang menghebohkan dunia awal tahun 2011 silam, ditemukan oleh seorang warga Desa Sesait bernama Amaq Cakep (57) pada hari Jumat tanggal 5 Agustus 2011, di Hutan Taman Nasional Gunung Rinjani ( HTNGR). Saat itu, Amaq Cakep bersama anaknya Aliman (27) sedang mengejar Kijang yang lari dan terjatuh ke dalam jurang atau tebing yang curam di Lendang Penyeranan Tempos Re sebelah selatan Gunung Malang dan Pondokan Lokak.

Secara tidak sengaja,Amaq Cakep bersama anaknya Aliman ini menemukan dua buah tas pinggang, yang satu bermerek Sport berwarna hitam dan yang satunya lagi tidak bermerek, yang berisi HP bermerek Pantech, sebuah Kamera digital, satu pasang kaos kaki warna hitam, 1 stel baju warna coklat, satu bungkus kwaci,dan paspor warna cokelat bernama Zhu Wenjin, serta beberapa ID Card, diantaranya kartu kaca mata,kartu ATM HBS,kartu Bank China Guangdong,dan kartu Bank Chou You.

Sementara Jenazah Zhu Wenjin, menurut cerita  Amaq Cakep, bahwa jenazah yang ditemukan tanpa kepala dibawah jurang disebuah kali mati sekitar 50 meter dari tempat ditemukannya tas miliknya tersebut, sangat mengagetkan dirinya.

Awalnya, lanjut cerita Amaq Cakep, dirinya bersama anaknya Aliman, ketika hendak mencari rusa yang terjatuh ke dalam jurang hasil buruannya, secara tidak disengaja, dia melihat sesosok mayat tanpa kepala berada dijurang tersebut dengan posisi telentang. Hal inilah yang membuat Amaq Cakep kaget dan merasakan ketakutan yang luar biasa.Tanpa pikir panjang, Amaq Cakep bersama anaknya Aliman, yang sudah tiga hari berada dilokasi Lendang Penyeranan Tempos Re untuk berburu rusa itu, segera naik dari jurang itu dengan berpegangan pada pohon-pohon pakis yang tumbuh ditebing jurang tersebut, dan langsung pulang.
Sesampainya di rumah Aliman bersama ayahnya takut menceritakan kejadian yang dialaminya tersebut ke orang lain, karena barang yang ditemukan itu, diyakini milik orang yang ditemukan tinggal tengkorak itu.
Tiga hari kemudian semenjak tibanya dirumah pada hari minggu (7/8/11) kegelisahanpun semakin menjadi-jadi, “saya takut kalo-kalo arwah orang tersebut akan mendatangi kami, karena barangnya telah kami ambil, “ungkapnya. Sehingga pada hari Rabu (10/8/11),  mereka  melaporkan kejadian tersebut ke Kantor Pemusungan (Kantor Kepala Desa) Sesait. Bersama pihak kepolisian, Pemusungan Sesait menuju Rumah A. Cakep dan Aliman untuk mengambil Barang Bukti.

Menurut Kapolsek Kayangan Ipda Komang Sugatha, ketika dikonfirmasi tentang kebenaran ditemukannya mayat yang tinggal tengkorak tersebut, membenarkannya. Dikatakan Kapolsek yang berkumis lebat ini, barang bukti yang diambil dari orang yang menemukan mayat itu, sudah diamankan di Polsek Kayangan, guna penyelidikan lebih lanjut.

Menindak lanjuti tentang kebenaran penemuan mayat tersebut,Komang Sugatha, selanjutnya berkoordinasi dengan Polres Lombok Barat. Sehingga Polres Lombok Barat menurunkan anggotanya sejumlah 5 orang menuju ke TKP.

Komang Sugatha juga menjelaskan bahwa, Tim Evakuasi dibawah pimpinan Bripda I Komang Gus Endhi (anggota Satreskrim Polres Lobar), yang terdiri dari Fonter 4 orang, dari Kepolisian 5 orang, dari Polhut satu orang dan dua orang penemu mayat tersebut, Kamis, 11 Agustus 2011 sekitar jam 12 siang berangkat menuju Santong guna melakukan persiapan-persiapan pendakian. Dan tepat jam 13,00 wita, tim evakuasi berangkat menuju kawasan HTNGR.

Perjalanan tim evakuasi menuju ke TKP itu, memakan waktu satu hari satu malam, baru tiba di TKP. Perjalanan itu juga sangat melelahkan, sehingga menurut Komang Gus endhi, pimpinan tim evakuasi mengatakan kepada wartawan suarakomunitas.net, ketika dikonfirmasi di polsek Kayangan, mengatakan, mereka harus berkemah satu malam di gunung Malang. Hal ini dimaksudkan, menurut Endhi, agar kesehatan dan kekuatan fisik masing-masing anggota tim tidak terganggu. Karena menurutnya, masih jauh perjalanan menuju ke TKP sebagai lokasi tempat dimana ditemukannya jenazah Zhu Wenjin warga Negara China tersebut berada.

Keesokan harinya, tim diberangkatkan kembali menuju TKP. Tiba di TKP,masing-masing anggota tim diharuskan turun ke jurang, kesebuah kali mati dimana jenazah warga Negara China itu berada.

Menurut Komang Gus Endhi, kondisi mayat sesaat sebelum diangkat, adalah dalam posisi telentang. Tidak memiliki kepala,tangan sebelah hilang, dari panggul ke bawah masih menempel daging, sebagian rusuk sudah tidak utuh, bagian atas panggul berupa kerangka saja.Dibawah kerangka jenazah Zhu Wenjin tersebut mengalir air tetapi kecil.

“Ketika jenazah tersebut kami angkat, daging yang masih menempel dibagian bawah panggulnya tersebut, jatuh dan menempel diatas batu kali,”jelas Gus Endhi.

Sementara itu, Jhon Muhamad yang mewakili pihak keluarga Zhu Wenjin mengatakan bahwa, dirinya meyakini jenazah itu adalah memang benar jenazah Zhu Wenjin.

“Dari semua barang bukti yang ditemukan, saya yakin, bahwa jenazah itu memang benar Zhu Wenjin, walau ketika ditemukan kondisinya tanpa kepala dan beberapa bagian tubuhnya sudah tidak utuh lagi,”katanya dengan nada haru.

“Kepalanya hilang, saya yakin mungkin hilang dibawa arus aliran air dan kumungkinan kedua mungkin dimakan binatang melata seperti biawak,ular dan lain sejenisnya,”lanjutnya.

“Cuman yang tidak bisa saya bayangkan, bagaimana kesedihan istrinya ketika nanti tiba di Indonesia menyaksikan kondisi jenazah suaminya,”tambah Jhon sedih, sambil berlinag air mata.

“Namun kita tunggu saja hasil laboratorium forensic Rumah Sakit Bayangkara Mataram untuk memastikannya,”imbuhnya.

Diceritakan Jhon, bahwa Zhu Wenjin ini adalah seorang sastrawan dan dosen salah satu perguruan tinggi di China. Dia senang berpetualang sambil mencari inspirasi baru bagi tulisan ilmiahnya. Sehingga mengharuskan dirinya bersama istrinya menjelajah Asia Tenggara hingga ke Indonesia.

Menurut Jhon, sebelum kejadian yang menimpa keluarga Ms Anna Wong (istri mendiang Zhu Wenjin) yang berakhir di Gunung Rinjani Lombok itu, Zhu Wenjin bersama istrinya berniat jalan-jalan ke kawasan Asia Tenggara khususnya ke Malaysia. Namun, Zhu Wenjin belum cukup rasanya kalau dirinya belum tiba di Indoesia.

Sehingga menurut cerita istrinya Zhu Wenjin (Ms Anna Wong), yang diceritakannya kepada Jhon,bahwa Zhu Wenjin ketika berada di Malaysia berniat pergi ke Indonesia, tetapi istrinya tidak ikut dan memutuskan untuk kembali ke China. Sementara Zhu Wenjin meneruskan perjalanan ke Indonesia melalui jalur penerbangan Kuala Lumpur – Padang. Dari Padang kemudian Jakarta, terus ke Kupang, Maumere (Flores NTT).

Dari Maumere, Zhu Wenjin lewat jalan darat, terus ke pulau Komodo, kemudian nyeberang lewat pelabuhan Sape Bima NTB terus ke Sumbawa, kemudian nyeberang ke Lombok lewat Pelabuhan Poto Tano Sumbawa.

Setiba di Lombok (masih cerita Jhon)  Zhu Wenjin terus menuju Bayan (Senaru). Sebelum melanjutkan perjalanannya menuju Solo, Zhu Wenjin berniat naik ke Gunung Rinjani terlebih dahulu. Rupanya ditempat inilah riwayat hidupnya berakhir.

Menurut cerita istri Zhu Wenjin Ms Anna Wong, bahwa suaminya dari Maumere berangkat menuju Solo lewat darat. Karena Zhu Wenjin sudah memboking tiket pesawat penerbangan dari Solo-Kualalumpur – China.

Terakhir dikatakan Ms Anna Wong, pada tanggal 22 Februari 2011, delapan bulan lalu, Dia masih kontak dengan suaminya.Diceritakannya, saat itu suaminya sedang berada di Gunung sudah 5 jam. Namun tidak disebutkan Gunung dimana. Lalu istrinya menyarankan agar turun saja, tidak usah melanjutkan pendakian. Namun suaminya  Zhu Wenjin mengatakan kepada istrinya, “ini sudah tanggung, tinggal beberapa jam lagi baru nyampe di danau segara anak Gunung Rinjani. Setelah beberapa waktu kemudian, Ms Anna wong kehilangan kontak dengan suaminya. Rupanya kata-kata itulah yang terakhir diucapkan Ms Anna wong kepada suaminya, hingga akhirnya hilang dan baru 8 bulan kemudian baru ditemukan jenazahnya, oleh seorang warga Sesait ketika sedang berburu rusa di Lendang Penyeranan Tempos Re Gunung Rinjani.

Dengan hilangnya Zhu Wenjin sejak tanggal 23 Februari 2011 delapan bula yang lalu, maka Ms Anna Wong dengan seluruh keluarga besarnya di China, telah membuat pengumuman atau selebaran keseluruh kawasan pulau Lombok NTB untuk mencari dan mengidentifikasi keberadaan suaminya Zhu Wenjin.

 Dalam selebaran tersebut, bertuliskan bahwa, ‘Barang siapa yang menemukan Zhu Wenjin, maka akan diberikan imbalan atau reward sebesar USD 4.000 atau sekitar 35 juta.(Eko).

 

Kamis, 11 Agustus 2011

Safari Ramadhan, Merupakan Ajang Silaturrahmi

Kayangan, -- Puasa adalah suatu ibadat yang telah lama masanya berkembang dalam masyarakat umat manusia sebelum Islam.

“Pada zaman Nabi Musa as dan Nabi Isa as, sebenarnya Allah Swt telah menfardukan atas umatnya puasa Ramadhan. Kemudian mereka merubahnya. Pendeta-pendeta mereka menambahnya sepuluh hari, ”terang Ust.Zohni yang tampil menyampaikan taushiyahnya pada saat kunjungan Tim Silaturrahmi Safari Ramadhan tingkat Kabupaten Lombok Utara (Tim III yang diketuai Sekda KLU), di Mesjid Nurul Yaqin Desa Pendua Kecamatan Kayangan,Senin (10/08/2011) lalu.

Taushiyah yang disampaikan Ust.Zohni yang tampil memukau jama’ah ini, intinya adalah bagaimana kita bisa memelihara dua amalan wajib yang perlu dijaga bagi yang menjalankan ibadah puasa. Kedua amalan yang dimaksud, menurutnya yaitu selalu memelihara zat puasa  dan pahala puasa.

Disamping itu, menurut Ust.Zohni yang juga Pimpinan Ponpes Nurul Jihad Sambik Jengkel ini, menyitir sebuah Hadist Nabi Saw, bahwa hendaklah di bulan Ramadhan ini memperbanyak empat amalan. Dua diantaranya menyenangkan Tuhannya, dan dua lainnya setiap manusia pasti memerlukannya.

Adapun dua perkara yang dengannya kamu menyenangkan Tuhanmu, lanjut Ust.Zohni yang selalu tampil sederhana ini, adalah ‘Bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan kamu memohon ampunan-Nya’. Dan dua perkara yang kamu pasti memerlukannya adalah ‘kamu memohon surga kepada Allah dan kamu berlindung kepada-Nya dari api neraka’.(HR.Ibnu Huzaimah,Ibnu Hibban, Baihaqi).

Safari Ramadhan yang digelar Pemda KLU ini adalah dengan tujuan disamping sholat berjamaah, menyambung silaturrahmi antara Pemerintah Daerah dengan masyarakatnya, juga untuk menyerap aspirasi dari bawah.

“Mari kita jaga keamanan dan ketertiban selama kita menjalankan ibadah di bulan Puasa yang penuh Agung dan Rahmat ini, sehingga wilayah kita ini aman,tentram dari segala macam gangguan, dengan itu, maka tidak mengganggu kekhusu’an dalam menjalankan ibadah, ”pesan Camat Kayangan Tresnahadi dalam pengantarnya, ketika mendampingi Tim III Safari Silaturrahmi Ramadhan tingkat Kabupaten Lombok Utara, di Mesjid Nurul Yaqin Pendua Daya Desa Pendua Kecamatan Kayangan.

Tim Safari Silaturrahmi Ramadhan tingkat Kabupaten Lombok Utara, menurut  Tresnahadi, bahwa untuk Kecamatan Kayangan pada tahun ini mendapatkan jatah untuk dikunjungi Tim Safari tingkat Kabuapetn adalah hanya 5 desa dari 8 desa yang ada diwilayah Kecamatan Kayangan.

Hal tersebut dilakukan dengan berbagai pertimbangan, diantaranya adalah untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin mengundang Bupati atau Wakil Bupati secara pribadai untuk hadir ditempat mereka.

Mesjid-mesjid yang akan di kunjungi oleh tim Safari Silaturrahmi Ramadhan tingkat Kabupaten Lombok Utara pada bulan puasa tahun 2011 ini, ada 5 mesjid yang tersebar di 5 desa yang ada diwilayah Kecamatan kayangan, diantaranya; Mesjid Nurul Yaqin Dusun Pendua Daya Desa Pendua, Mesjid Nurul Hidayah Dusun Lokok Ara Desa Sesait, Mesjid Nurul Jannah Dusun Santong Timur Desa Santong, Mesjid Al Mujahidin Dusun Lokok Rangan Desa Kayangan dan Mesjid Nurul Hikmah Dusun Banten Damai Desa Dangiang. Sementara 3 desa lainnya seperti desa Gumantar,Desa Selengen dan Desa Salut, untuk tahun ini belum kebagian jatah dikunjungi Tim Safari Silaturrahmi Ramadhan tingkat Kabupaten Lombok Utara.

Pada kesempatan itu, Kepala Desa Pendua Haerudin mewakili masyarakatnya, mengucapkan selamat datang kepada seluruh anggota Tim Safari Ramadhan, baik Tim Safari tingkat Kabupaten maupun Tim Safari Ramadhan tingkat Kecamatan Kayangan. Disamping itu, Haerudin juga menyampaikan harapan dan impian dari masyarakat Desa Pendua, sebagaimanan yang tertuang dalam visi desanya, terwujudnya desa Pendua yang aman dan tentram menuju masyarakat petani
dengan swasembada pangan yang memadai.

Pada saat itu Sekda KLU Simparudin,SH selaku Ketua Tim III Safari Silaturrahmi tingkat Kabupaten Lombok Utara,  menyampaikan beberapa point pesan Bupati KLU, diantaranya bahwa kegiatan Safari Ramadahan ini bisa terlaksana adalah berkat saling kebersamaan antara Pemda KLU dengan para alim ulama dan seluruh komponen masyarakat KLU. Ini semua dapat terwujud atas dasar rasa saling memiliki dan mempertahankan kondisi aman,tentram dan damai. Sehingga Kabupaten Lombok Utara yang baru berusia 3 tahun ini, dengan motto Tioq Tata Tunaq tersebut dapat terwujud menuju  Kabuapaten yang  maju dan beradab.

Bupati juga mohon dukungan dan do’a seluruh masyarakat KLU, agar Bupati dan wakil Bupati dapat menjalankan tugas Pemerintahan di daerah Tioq Tata Tunaq ini.(Eko)

Wabup KLU Launching Iqra’ Club Road To School


Wabup KLU H. Najmul Ahyar Launching Iqra’ Club Road To School
KLU,MataramNews - Keberadaan Iqro’ Club Kabupaten Lombok Utara (IC-KLU)  sebuah lembaga dakwah pelajar yang didirikan pada tanggal 15 Mei 2011, merupakan bagian integral dari Iqro’ Club Nasional. Iqro’ Club muncul  karena merasa terpanggil untuk turut mengawal moral pelajar yang kian hari tampak kian jauh dari nilai-nilai luhur bangsa kita, sehingga untuk mencapai tujuan pendidikan nasional seperti yang diamanatkan Undang-Undang agaknya jauh panggang dari api.
IC KLU berupaya berbuat untuk turut mengawal moral pelajar didaerah mulai dengan menyelenggarakan salah satu kegiatannya yakni Iqro’ Club Road to School, yang dimaksudkan untuk lebih cepat mengakrabkan IC-KLU dengan para pelajar khususnya dan masyarakat pada umumnya. Demikian kata Sahlam S.Pd selaku ketua IC KLU kemarin

Dikatakannya, Diawal terbentuknya IC KLU ini bersama  IC Wilayah bersilaturrahmi dengan K.H. Abdul Karim Abdul Ghofur, ketua MUI KLU juga pimpinan Ponpes Nurul Bayan, untuk menyampaikan keberadaan kami sekaligus meminta beliau menjadi pembina IC KLU, Alhamdulillah beliaupun memberikan apresiasi tinggi atas terbentuknya lembaga da’wah ini dan menyatakan bersedia sebagai Pembina lembaga ini.

“Insyaallah melalui lembaga ini akan mempermudahkan kita untuk berda’wah menyentuh generasi muda. Karena selama ini MUI obyek da’wahnya lebih kepada golongan tua,” katanya.

Propgram Iqro’ Club Road to School ini dilaunching oleh wakil bupati KLU, H. Najmul Ahyar, SH. MH pada tanggal 21 Juni 2011 di Lapangan Supersemar Tanjung bersamaan dengan dilaunchingnya gerakan “Kembali ke Khittah Pendidikan” oleh pemerintah KLU.

Segera setelah dilaunching, dengan dukungan dewan pembina IC KLU melaksanakan Road to School pertama di SMAN 1 Gangga pada tanggal 23 Juni 2011 dengan tema “Selamatkan Moral Pelajar dengan Pendidikan Karakter Bangsa”, Road to School kedua di SMAN 1 Tanjung pada tanggal 24 Juli 2011 dengan tema “Bahagia Menyambut Ramadhan”.

Road to School ketiga, bertepatan dengan bulan Romadhon maka IC KLU berupaya bekerja sama dengan pihak Dikbudpora KLU, MUI KLU, Ponpes Nurul Bayan, Dikes KLU, akan menyelenggarakan kegiatan “Ramadhan Super Camp” dari tanggal 20-25 Agustus 2011 bertempat di Ponpes Nurul Bayan yang akan diikuti perwakilan siswa-siswi SMA Negeri se-Lombok Utara, dengan tema “Menjadi Generasi Rabbani yang Cerdas dan Tangguh” dengan harapan setelah mengikuti kegiatan ini mereka menjadi hamba Allah berimtak dan beriptek. (Eko)

Diduga Mayat Zhu Wenjin, di Temukan Warga

Sesait - Dua warga Desa Sesait Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara (KLU), A. Cakep (57) dan anaknya Aliman (27), temukan mayat di kawasan Hutan Taman Nasional (HTN) Sesait-Santong. Hal ini dibenarkan Pemusungan Sesait (Kepala Desa Sesait) Murdan. Menurut Murdan, kedua warganya melaporkan penemuan mayat tersebut ke kantor Desa, karena khawatir akan di disangaka sebagai pelaku.
 
Setelah laporan di terima, Kepala Desa Sesait, langsung melaporkan kejadian tersebut kepihak kepolisian setempat dan mengambil barang bukti. Aliman mengungkapkan kepada MataramNews, bahwa mayat tersebut ditemukan dengan tidak sengaja, saat melintasi kawasan HTN sepulangnya dari Gunung Rinjani hari jum’at (5/8/11). Aliman yang seorang pendaki sudah sering kali melakukan pendakian di Gunung Rinjani melalui jalur Sesait dan rute yang sama, namun kali ini saat kembali dari pendakian dan mancing di Danau Segara Anak aliman bersama ayahnya (Amaq Cakep) berniat mencari rotan di tengah hutan.
 
Selabaran dan foto Korban
Diakui aliman, ketika memasuki kawasan hutan yang berdekatan dengan Lendang Penyeranan (Tempat Berburu Kijang) secara tidak tidak sengaja ia melihat dua buah tas pinggang berwarna Hitam dan Orange, dengan rasa penasaran  Ia pun mengambil tas tersebut yang berisikan Kamera Digital, HP dan dua buah battery. Aliman dan ayahnya pun saling pandang dan bertanya siapa gerangan yang memiliki barang tersebut.
 
Akhirnya mereka berdua mengurungkan niatnya mencari Rotan dan mencari jalan yang biasa dilalui menuju kerumahnya, selang 50 m dari tempat ditemukannya barang berupa tas, merekapun dikejutkan dengan mayat manusia yang tinggal tengkorak, akhirnya mereka pun bergegas melanjutkan perjalanan pulang. Sesampainya di rumah Aliman bersama ayahnya takut menceritakan kejadian ke orang lain karena barang yang ditemukan diyakini milik orang yang ditemukan tinggal tengkorak.
 
Barang-barang Bukti milik korban
Tiga hari kemudian semenjak tibanya dirumah pada hari minggu (7/8/11) kegelisahanpun semakin menjadi-jadi, saya takut kalo-kalo arwah orang tersebut akan mendatangi kami karena barangnya telah kami ambil, ungkapnya. Sehingga pada hari Rabo (10/8/11) kami melaporkan kejadian ke Kantor Pemusungan (Kantor Kepala Desa) Sesait. Bersama pihak kepolisian Pemusungan Sesait menuju Rumah A. Cakep dan Aliman untuk mengambil Barang Bukti.
 
Pihak kepolisian lalu mengidentifikasi barang bukti berupa satu buah HP merk Pantech, satu buah kamera digital merk Sony 3,5” fill HD 1080, dua buah battery (satu battery HP Pantech dan sebuah battery kamera Digital Sony), Satu buah memory card sony 2 GB, satu buah tas pinggang berukuran sedang berwara orange dan satu buah tas pinggang ukuran kecil berwarna hitam dan uang pecahan seratus ribu rupiah yang sudah lebur. Menurut kapti anggota kepolisian Sektor Kayangan menuturkan bahwa barang tersebut akan diserahkan ke Polres Lobar sebagai barang bukti pendukung setelah dilakukan uji forensik terhadap mayat.
   
Kapti juga menjelaskan bahwa sejak tiga bulan yang lalu pihak kepolisian atas permintaan keluarga telah mengumumkan baik lewat media maupun dengan selebaran tentang hilangnya seorang wisatawan asing asal Negara Republik China dengan identitas tercantum dalam selebaran. Wisatawan asing diketahui bernama Zhu Wenjin (39) dengan tinggi badan 178 cm, passport bernomor G19964597 beralamat Kota Fosan provinsi Guangdong RRC dengan tanggal lahir 12 April 1972.
 
Menurut pihak keluarga (yang datang bersamanya ke TKP, Djoni Muhamad) jelas Kapti, Zhu Wenjin tiba di Pulau Lombok tepatnya di Senaru Kec. Bayan Kab. Lombok Utara (KLU) pada tanggal 23 February 2011. Zhu Wenjin yang seorang sastrawan berangkat bersama istrinya ke Banglades dan Singapura untuk berlibur, di Singapura sepasang suami istri ini pun berpisah, sang istri kembali ke China dan Zhu Wenjin melanjutkan petualangannya ke  beberapa tempat di Indonesia yang menurut rencana Pulau Lombok adalah tempat terakhir yang akan dikunjungi.
 
Namun sambung Kapti , beberapa bulan kemudian Zhu Wenjin tidak memberikan khabar kepada keluarga sehingga atas laporan dan permintaan keluarga ke Kepolisian meminta untuk mengadakan sayembara. Bagi siapa saja yag menemukan Zhu Wenjin akan diberikan USD 4000 atau senilai 35 Juta Rupiah, sebutnya. Untuk sementara berdasarkan bukti yang ada dan setelah mengkonfirmasi ke  pihak keluarga dan istri memang di akui beberapa jenis barang bukti adalah milik Zhu Wenjin seperti HP dengan merek Pantech. Dokumen berupa gambar dan foto-foto yang ada dalam memory pun setelah di ceks ternyata di kenali sebagai istri Zhu Wenjin oleh Djoni Muhamad (pihak Keluarga).
 
Kapti juga menjelaskan, Polres Lobar akan segera melakukan evakuasi terhadap mayat yang berada di HTN dan menurut rencana akan dilakukan pada hari Kamis, 11 Agustus 2011. Maka bisa dipastikan jika memang jenazah yang di ketemukan oleh A. Cakep dan anaknya Aliman berdasarkan uji forensik memang benar jenazah Zhu Wenjin, keduanya akan mendapatkan hadiah berupa uang sebesar USD 4000 atau senilai 35 Juta rupiah, terang Kapti. (DN).
 

Sabtu, 06 Agustus 2011

Di Desa Sesait, Puting Beliung Tumbangkan Pohon Kelapa

KLU,Sesait ,--- Rumah Saepul Hadi (25) yang terletak di dusun Lokok Sutrang, Desa Sesait, roboh ditimpa pohon kelapa, Rabu,(3/8) lalu.

 Saat kejadian, Saepul Hadi pemilik rumah tidak berada ditempat karena sedang bekerja. Hanya istrinya, Ati (21) dan anaknya yang berusia 2 tahun yang di rumah. Ia terkejut setelah mendengar kabar dari orang yang kebetulan lewat di sekitar rumahnya, bahwa rumahnya rubuh akibat diterjang angin putting beliung.

Pohon kelapa yang tumbang dan mengenai rumahnya ini adalah milik A.Mar alias Kadrip (46). Pohon kelapa itu berada sekitar 14 meter dibelakang rumah Saepul.

Angin putting beliung yang bertiup dari arah barat daya itu sangat keras sehingga membuat pohon kelapa yang berumur puluhan tahun itu ambruk. Kedatangan angin yang secara tiba-tiba ini membuat semua warga disekitar kaget.

Ati mengaku tidak memiliki firasat apa-apa sebelumnya. Hanya saja, diakui Ati beberapa saat sebelum kejadian, dia  mengaku sempat ingin menidurkan anaknya di dalam rumah. Sementara dirinya memasak di dapur, tapi dia merasa agak ragu. Seolah-olah dalam hatinya ada bisikan agar jangan melepas anaknya. Akhirnya, Ati menggedong anaknya sambil bekerja di dapur saat peristiwa itu terjadi.

Saat kejadian itu, Ati mengaku belum percaya dengan apa yang terjadi. Setelah berada di rumah tetangganya, baru ia sadar bahwa rumahnyalah yang tertimpa musibah tersebut.

Kepala Dusun Lokok Sutrang, Samudin ketika dihubungi via ponsel selulernya, membenarkan kejadian tersebut. Hal serupa juga dibenarkan Are Ardin (42) salah seorang tokoh masyarakat dusun setempat.

 Akibat kejadian naas tersebut, banyak warga setempat berdatangan melihat kerusakan rumah Saepul Hadi.(Eko)

Kamis, 04 Agustus 2011

H. Abidin Mustakim, Resmi Tandatangani Akte Tanah Wakaf

Kayangan, -- Pengikrarar dan Penanda tanganan Akte Tanah Wakaf untuk Panti Asuhan Nurul Mustakim, akhirnya terwujud.

Pasalnya, H.Abidin Mustakim dihadapan Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Kayangan L.Muhamad Sidik,S.Sos,yang disaksikan oleh Pengurus Nazir diantaranya Ust.Muh.Turmuzi,SH.M.MPd,Nurdin,S.Pd, Eko Sekiadim,S.Sos dan Agus Suparno,S.Hi, akhirnya secara resmi menanda tangani Akte Tanah Wakaf, yang nantinya diperuntukkan  bagi Panti Asuhan Nurul Mustakim.
H.Abidin Mustakim selaku pewakif, dengan membawa bukti-bukti kepemilikan tanah miliknya, mendatangi Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kayangan, untuk menyelesaikan proses penyerahan tanah wakaf kepada Nazir.
Tanah milik H.Abidin Mustakim yang akan diwakafkan tersebut, terletak di Dusun Empak Mayong Desa Kayangan, seluas 10,5 are, atau 70 x 15 meter, dengan batas-batas; Sebelah Selatan Tawilan, sebelah Utara Dra Wahyuni, sebelah Barat Jalan Raya Kayangan-Santong dan sebelah Timur Kali Kelat Lante.

H.Abidin Mustakim, ketika ditanya wartawan Suarakomunitas.net mengatakan bahwa tanah miliknya yang diwakafkan tersebut dihajatkan untuk Panti Asuhan Nurul Mustakim, yang hingga saat ini sudah menampung sekitar 30 orang anak Yatim.

“Tanah Wakaf ini, memang saya hajatkan untuk ‘Panti Asuhan Nurul Mustakim’ dibawah asuhan Pondok Pesantren Nurul Islam Kayangan,”katanya meyakinkan.

Sementara itu, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kayangan L.Muhamad Sidik,S.Sos dalam pengantarnya sebelum acara penandatanganan dimulai, mengatkan bahwa wakaf adalah merupakan perbuatan hokum yang telah lama hidup dan dilaksanakan dalam masyarakat, yang pengaturannya belum lengkap serta masih tersebar dalam berbagai peraturan perundang-undangan.

“Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingan guna keperluan ibadah atau kesejahteraan umum menurut syariah,”jelasnya.

Hal senada juga disampaikan Ust.Muh.Turmuzi, SH.M.Pd, mengatakan, bagi wakif, dalam hal ini H.Abidin Mustakim wajib mengikrarkan pernyataan kehendak secara lisan atau tulisan kepada Nazhir untuk mewakafkan harta benda miliknya.

“Ketentuan masalah wakaf ini sudah jelas diatur dalam UU No.41 tahun 2004 tentang wakaf dan PP No.42 tahun 2006 tentang Pelaksanaannya, ”jelas Ust.Muh.Turmuzi,SH,M.MPd, Pimpinan Ponpes NIKA, yang juga politisi Partai Kedaulatan DPRD KLU ini.

Kehadiran Pewakif H.Abidin Mustakim di KUA Kayangan, untuk menyerahkan sebidang tanah miliknya kepada Nazhir beberapa waktu lalu adalah agar apa yang menjadi hajatan di usia senjanya akan bermanfaat untuk tabungan dirinya diakherat kelak. Karena menurut H.Abidin Mustakim yang asal Bima ini, bahwa sesungguhnya harta benda yang paling utama yang dimiliki oleh seseorang adalah harta benda yang sudah disedekahkan.

“Itu nanti yang akan menyelamatkan diri kita masing-masing, setelah kita meninggal dunia,”tausiyahnya. (Eko)

Selasa, 02 Agustus 2011

Jelang Puasa Ramadhan dan HUT RI, Camat Kayangan Adakan Gotong Royong


Gotong Royong di lapangan Kayangan
KLU, MataramNews - Secara serentak seluruh pimpinan SKPD tingkat Kecamatan Kayangan, libatkan diri dalam gotong royong missal di lapangan umum Kecamatan Kayangan,Jum’at (29/07/2011). 
Lapangan umum Kecamatan Kayangan yang baru diperluas ini, perlu mendapatkan perhatian yang serius dari semua pihak, terutama Pemerintah Kecamatan dan Desa Kayangan. Namun keberadaan lapangan umum yang terletak sekitar 400 meter kearah selatan Kantor Camat Kayangan yang setiap tahunnya digunakan sebagai tempat diselenggarakannya upacara bendera, memang sudah ada sejak Kecamatan Kayangan terbentuk. Tetapi kondisinya saat masih memprihatinkan dan membutuhkan perhatian semua pihak yang berkepentingan. 
Menurut Camat Kayangan Tresnahadi, bahwa kondisi lapangan umum Kecamatan dan Desa Kayangan ini, perlu diperhatikan. Sebab keberadaan lapangan ini nantinya sangat menentukan keberhasilan dalam pelaksanaan upacara bendera dalam rangka HUT RI ke 66 tanggal 17 Agustus 2011 mendatang. “Kalau kondisinya bagus dan bersih, tentu siapapun yang hadir ditempat ini, saya yakin pasti betah,” ungkapnya.

Dalam gotong royong yang dilaksanakan pagi Jum’at (29/07/2011), melibatkan  para pimpinan SKPD, Anggota Muspika, para Kepala Desa, SPMD, Kepala SMA/MA, KKN Unram, Ka .Kwarran, para PNS lingkup Kantor Camat Kayangan, Paskibra, PPI Purna Paskibra Indonesia Kecamatan Kayangan, dan beberapa perwakilan masyarakat dari seluruh desa yang ada diwilayah Kecamatan Kayangan.

Disamping nantinya digunakan sebagai tempat pelaksanaan upacara bendera HUT RI ke 66 tanggal 17 agustus 2011 mendatang, juga gotong royong ini dimaksudkan sebagai kegiatan menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.

Salah seorang anggota PPI Purna Paskibra Indonesia Kecamatan Kayangan, Mardawadi mengungkapkan, harapannya agar kondisi lapangan umum Kecamatan Kayangan ini lebih bagus dari kondisi saat ini. Kalau sudah begitu, katanya, maka tentunya gerakan dari anggota Paskibra yang latihan setiap hari ditempat itu, akan lebih bagus.

Lanjutnya, dirinya bersama teman-teman sesama anggota PPI Purna KLU, pada latihan Paskibra tingkat Kecamatan kali ini, baru memasuki tahap formasi. “Kami sudah melaksanakan latihan membentuk formasi sudah 4 kali, dan formasi yang kami pakai untuk upacara HUT RI ke 66 tahun ini, menggunakan formasi dua pasukan, yaitu pasukan 17 dan pasukan 9, mudah-mudahan saja formasi yang kami terapkan ini, sempurna,” katanya penuh semangat.

Sementara itu, Kepala Desa Pendua Haerudin yang juga hadir dalam gotong royong tersebut, mengatakan turut mendukung dan merespon positif kegiatan gotong royong yang digelar pihak Kecamatan ini.

Kades yang selalu tampil diberbagai acara yang digelar ditingkat Kecamatan ini, berkeinginan untuk mengajak warganya terutama para pemuda, disamping KKN Unram, untuk berpartisipasi bergotong royong di lapangan umum ini, membersihkan bebatuan yang berserakan dibeberapa bagian disekitar lapangan ini.

Menurut Kepala Desa yang berpenampilan rapi ini, dengan melibatkan seluruh pemuda yang ada di desanya tidak menutup kemungkinan para pemuda turut juga memanfaatkan lapangan ini dimasa mendatang. “Mudah-mudahan niat baik ini, diikuti pula oleh rekan-rekan Kepala Desa yang lain. Mungkin dengan cara begini, kita bisa membantu pemerintah Kecamatan, ”harapnya. (Eko)